webnovel

(G.I) Ayato x Aloni : terjerat

"Halo, perkenalkan saya adalah pemimpin klan Kamisato, nama saya adalah Kamisato Ayato. Kalau bisa tahu, siapakah nama anda Nona?"

Pemuda berambut biru muda yang menawan itu tersenyum ramah. Sosoknya yang rupawan terlihat sangat memikat layaknya seorang gadis sehingga Aloni bertanya-tanya tentang kecantikannya.

"Halo... Nama saya adalah Aloni" Gadis berambut merah itu tenang meskipun dia terheran-heran dengan situasi nya saat ini.

Dia bukanlah orang yang spesial, pengelana wanita misterius yang sangat suka menjelajahi semua tempat itulah sosok Aloni.

Dia tidak suka terlihat mencolok, meskipun dia kuat namun Aloni lebih suka menyembunyikan sosoknya.

Menggunakan sihir penyamaran, Aloni menyembunyikan wajahnya dalam jubah lusuh dan menikmati indahnya kota Inazuma.

Dia tengah memakan Dango sambil makan memandang rembulan yang memantul dari danau sampai pria ini muncul dan mengajaknya berbicara.

.... Serius apa yang diinginkannya?

"Bisakah saya menemani anda disini Nona?"

Memastikan wajahnya tertutup rapat, Aloni menganggukkan kepalanya. Mantranya telah habis sehingga saat ini wajah aslinya tidak boleh terbongkar.

Ayato tersenyum ramah dan melirik dagu kecil yang terlihat dari sosok wanita itu. Mata ungunya untuk sekilas memancarkan cahaya halus.

Aloni merasakan suhu tubuh disamping nya dan duduk menjauh menjaga jarak.

Ayato terkekeh.

"Apakah saya menakutkan?"

Aloni menaikkan alisnya. Dia menjawab dengan tenang tanpa sedikitpun emosi dalam nada suaranya.

"Tidak"

Menatap air danau yang tenang, mata biru di dalam jubah itu bersinar kosong. Dia sama sekali tidak mempedulikan pemuda di samping nya dan menghabiskan Dango di tangannya sebelum membakar tusuk kayu sisanya, tidak menyisahkan abu ataupun sampah.

Kedua orang menatap bulan di dalam keheningan. Setidaknya sampai angin kencang bertiup mengejutkan Aloni dan menjatuhkan tuduh jubahnya.

'Swoosh'

Aloni terkejut dia tidak sempat bereaksi, rambut merah yang berkilau berkibar indah di bawah cahaya bulan. Mata birunya menyipit.

"Ah!"

Menghela nafas, Aloni merapikan rambutnya yang berantakan, namun tindakannya terhenti ketika dia menyadari bahwa dia melupakan Ayato di samping nya.

Seketika itu mata biru kosong layaknya berlian itu memandangnya.

Namun Aloni terheran melihatnya menatap kosong ke arahnya.

"Tuan Kamisato?"

Ayato yang tersadar mengalihkan wajahnya dan menutup mulutnya dengan malu. Bukan hanya wajahnya namun leher dan telinganya sangat merah. Dia bersyukur ini malam sehingga dia masih bisa menyembunyikan wajahnya yang malu.

Aloni mengabaikan pria di samping nya dan dengan malas melepas jubanya.

"N-nona kenapa kau melepaskan jubah mu?" Ayato tersentak dan menatapnya dengan terkejut. Dia tidak menyadari suaranya bergetar.

Aloni menaikkan alisnya "Aku akan membuangnya dan membeli yang baru"

Aloni dengan tenang membakar jubah itu tanpa menyisakan abunya.

Wajah Ayato kembali memerah melihat setelan Aloni. Ini pertama kalinya dia melihat seorang gadis menggunakan celana dan setelan laki-laki, namun entah kenapa gadis ini terlihat sangat anggun, keren dan cantik di dalamnya.

Kenapa gadis ini sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan nya?

Kenapa dia tidak bisa berhenti memerah melihat gadis ini?

Aloni yang bebas dengan tubuh aslinya berdiri dengan tenang "sudah larut saatnya aku kembali"

Ayato setelah berdiri mengikuti nya"biarkan aku mengawal mu Nona Aloni "

"Tidak perlu"

"Tidak baik untuk seorang gadis berjalan sendirian di malam hari"

Aloni menghela nafas "baik"

Ayato tersenyum.

Aloni berjalan dengan Ayato disisinya.

"Kalau dipikir-pikir aku tidak pernah melihat mu di sini, nona Aloni darimana kah kau berasal?" Ayato tersenyum dengan percikan misterius menggoda di dalam matanya.

Aloni tersenyum dengan tidak nyaman karena tatapan mata itu, meskipun begitu Aloni tetap menjawabnya dengan tenang.

"Aku adalah seorang penjelajah"

Ayato menaikkan sebelah alisnya "oh?"

Ketertarikannya pada gadis ini semakin meningkat hingga dia hampir tidak bisa menahannya.

Kedua orang itu berbincang di sepanjang perjalanan atau lebih tepatnya Ayato lah yang memancingnya untuk berbicara.

"Bagaimana kau bisa mencapai kota Inazuma?"

".... Dengan cara biasa"

"Berbahaya untuk gadis seperti mu sendirian. Apakah kau tidak memiliki rekan?"

"Aku bisa bertarung sendiri"

"Dimana rumahmu?"

Aloni menghela nafas, langkah nya terhenti di sebuah penginapan.

"Ini... Aku tinggal disini"

Ayato mengerutkan keningnya. Entah mengapa dia tidak menyukai Aloni untuk tinggal di tempat seperti penginapan.

Bagaimana jika ada orang cabul yang memasuki kamarnya?

Childe: yeah itu pasti aku.

Ayato tersenyum "kalau bisa saya tahu berapa lama anda akan tinggal di Inazuma?"

Tidak bisa Ayato sangkal bahwa dia ingin mengenal gadis ini lebih dalam lagi. Dan oleh karena itu dia memerlukan kesempatan dalam celah.

"Seminggu"Aloni menjawabnya tenang. 

Senyuman pada wajah pria itu semakin dalam.

"Sempurna"

"Nona maukah kamu tinggal sebagai tamu kehormatan dalam kediaman kamisato?"

Aloni yang tidak menduga Kata-katanya menaikkan sebelah alisnya dengan terkejut.

"Kau apa?"

Ayato tidak mengubah senyuman di wajahnya.

"Saya kepala keluarga kamisato mengundang Nona Aloni sebagai tamu kehormatan"

"Maukah anda menerima tawaran saya?"

Aloni terdiam.

Dia mengenal orang ini. Kamisato Ayato, pria itu licik yang dikenal akan menggunakan seluruh cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan nya.

Dikatakan bahwa pria ini tidak bisa ditebak dan sangat cerdas dalam bertindak.

Adakah yang ingin di lakukan pria ini kepadanya?

Mata biru Aloni menyipit. Namun dia tahu bahwa sangat tidak sopan untuk menolak suatu undangan dari orang penting.

Namun tidak ada hal yang gratis di dunia ini

"Baik"

Oleh karena itu mari bermain bersamanya.

"Kalau begitu mohon bantuannya"

Dia akan melihat... Pada akhirnya apa yang sebenarnya diinginkan pria ini.

Namun sudah 3 hari sejak Aloni tinggal bersama Kamisato Ayato, dan dia sama sekali tidak bertindak atau lebih tepat nya dialah yang tidak menyadarinya.

"Skakmat"

Ayato terkekeh "kau sangat hebat Nona"

Semakin dia mengenal Aloni, semakin bakat dan pesona gadis di depannya terungkap.

Catur, pedang, kaligrafi, panah, gadis ini berbakat dalam segala hal itu seolah-olah dia dilahirkan tanpa kecacatan.

"Kau benar-benar menangkap hatiku"

Meskipun begitu mungkin hanya satu hal yang dapat dianggap sebagai kekurangan nya.

"Terimakasih" Aloni menjawabnya dengan tenang sama sekali tidak menyadari maksud dari kata-kata nya atau mungkin dia berpura-pura bodoh.

Gadis ini sungguh tidak peka. Berapa kalipun dia berusaha untuk mengkodenya, selalu saja dia tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan ataupun penerimaan.

Ayato akhirnya berkata langsung setelah sekian lama memendam rasa nya.

"Aku mencintaimu Aloni! Aku sangat mencintai secara romantisme"

Ayato berpikir bahwa Aloni pastinya akan menjawabnya dengan dingin ataupun menolaknya dengan jawaban kejam namun apa yang dilihatnya membuat nya terkejut.

Ayato menyaksikan rona merah yang menyebar dengan cepat.

"A-a-apa?!"

Wow...

"Imut"Ayato tersenyum lebar.

Kekurangan gadis ini ternyata adalah kepolosannya.

Sangat imut..

Ayato bertanya-tanya bisakah wajah merah itu semakin merah karena dirinya?

"Jadilah istriku... Menikahlah denganku, aku berjanji akan menjagamu" Mata Ayato melembut. Dia mendekati gadis itu dengan senyumannya yang semakin dalam

Aloni terlihat kebingungan dengan wajahnya yang semerah mawar mekar yang menunggu untuk dipetik.

"A-a?"

Ayato terkekeh dan menyentuh pipinya dengan sentuhan lembut penuh kehati-hatian "aku anggap itu sebagai iya"

Chương tiếp theo