webnovel

Undercover(otw terbit)

Tác giả: Vaearen
Kinh dị ma quái
Đang thực hiện · 19.4K Lượt xem
  • 16 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Sekumpulan anak yang pergi untuk membuat vlog di sebuah vila kosong namun tanpa mereka sadari sebenernya itu adalah awal dari teror yang akan menimpa mereka

Chapter 11-1

Joan asik mendengarkan musik dari ponsel melalui headset sembari terus melangkahkan kaki menaiki satu persatu anak tangga

Karna tak memperhatikan pijakan dengan benar, ia terpeleset namun untung saja orang di belakangnya dengan sigap menahan sehingga Joan tidak jadi terjatuh

"eh maaf kak"

"sanss tapi lain kali hati-hati"Hesa tersenyum simpul

"hehe iya kak, gue meleng kebanyakan mikirin artis yang gue suka"Joan menggaruk kepala belakangnya menahan malu

Si yang lebih tua mengusak rambut yang lebih muda karna merasa gemas melihat tingkah si adik kelas

"ada-ada aja loe"ucap Hesa

Mereka berjalan bersama menaiki tangga menuju kelas

"kak Hesa superhero bukan sih"tanya Joan random tapi ia juga memang sedikit penasaran sih

"kenapa loe mikir gitu"Hesa balik bertanya, memastikan bila Joan tak tahu rahasia tentang dirinya

"kakak selalu dateng tepat waktu saat ada member yang bakal terluka"ucap Joan

"cuma kebetulan doang kok, mungkin gue ditakdirin buat jadi pelindung kalian"ucap Hesa beralibi asal

"hm gak meyakinkan kalo kebetulan, jangan2 kakak anak indihome"ucap Joan mulai curiga

"indihome wifi"canda Hesa yang sebenarnya bertujuan mengalihkan topik

"ih bukan itu kak"ucap Joan

"dah nyampe, masih mau terus ngobrol atau ke kelas"ucap Hesa

Untung saja Hesa punya alasan lain untuk menghentikan pembicaraan, ia takut bila pembicaraan terus berlajut akan membuatnya tak sengaja membocorkan rahasia yang selama ini disimpanya dengan baik

"ah udah deh gue ke kelas aja, duluan ya kak"Joan melambaikan tangan sekilas

"yo"

Joan pergi ke kelasnya sedangkan Hesa menaiki tangga lagi untuk bisa sampai di kelas, karna memang kelas 12 ada di lantai paling atas

~

Bel jam istirahat sudah berbunyi, semua murid berhamburan ke kantin sama hal nya dengan Ketiga pemuda ini sudah berada di kantin untuk membicarakan vlog yang nanti akan mereka buat

"eh kita jadi gak hari ini?"ucap Setta memulai obrolan

"jadilah, kalo enggak kapan lagi kita bikin video"ucap Niki tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel

"kita tunggu dulu aja yang lain biar lebih jelas"Joan mengunyah kentang gorengnya santai

Ditengah rasa kesal karna kalah bermain game, Niki memutuskan menjahili Setta dengan menambahkan sambal ke baksonya padahal Setta tidak terlalu suka pedas

"Nikiiii"

Joan auto menutup telinga saat mendengar dolphin scream Setta

"duh sorry di sengaja, yaudah buat gue aja sini kalo loe takut kepedesan"Niki berekspresi tengil

"yaudah ni"Setta memberikan mangkok baso yang langsung di terima dengan senang hati oleh Niki

"tapi loe harus tetep ganti"

"gak wleeee"

"ish macam tak betul gue punya temen macem setan"ucap Setta geleng2 kepala, ia cukup pusing juga mempuyai teman bocil kematian

"bukanya loe sendiri, Setta plus n"Niki kembali meledek membuat Setta semakin ingin melempar anak itu ke sungai Amazon agar dimakan ikan Piranha

"heh enak aja ya loe"Setta menimpali kesal

"udah lah, biar gue aja yang ganti"Joan menengahi keributan kecil dua temanya

"ya gak dong, kan yang makan bakso gue bukan loe tapi Niki jadi harusnya dia juga yang bayar"Setta sedikit mengomel

"biarin, kebetulan juga gue emang udah pesen makanan lain belum gue bayar, biar sekalian ntar gue bayar sama bakso loe"ucap Joan

Setelah cukup lama menunggu, Ketiga member genk mereka tiba juga di kantin langsung menghampiri adik kelasnya lalu duduk di meja yang sama

"bahas apa ni"ucap Jio

"tentang vlog kita nanti"ucap Joan

"sekarang kan kita pergi ke villa angker itu"ucap Azka exited

"dari pulsek sampe besok pagi soalnya kita main Hitori Kakurenbo dulu ntar"ucap Setta memastikan, siapa tahu saja ia salah membaca informasi

"yoi"ucap Jio

"kak Hesa mana"Joan celingak celinguk mencari satu kakak kelasnya lagi

"biasalah ada urusan osis dulu"ucap Satya sedikit jengah karna Hesa memang sering terlambat saat mereka berkumpul seperti ini

Beberapa saat berlalu, makanan yang mereka pesan sudah sampai dan tak lama dari itu juga satu member lagi akhirnya datang

"guys, sorry gue telat"Hesa menghampiri mereka, ia tersenyum namun merasa bersalah juga karna untuk kesekian kalinya terlambat

"santai bro"ucap Jio

"bahas apa tadi"ucap Hesa mulai berbaur

"vlog, jadinya hari ini kan"tanya Azka

"iya, kalian ada yang halangan hadir"Hesa mengira teman temanya membicarakan tentang seseorang dari mereka yang tak jadi ikut

Mereka reflek menggeleng, Azka menyadari kecurigaan Hesa langsung menjawab "ikut semua kak"

"oh yaudah kita pastiin hari ini"ucap Hesa

"yang bawa peralatan buat main siapa aja"Satya melirik satu persatu temanya

Hesa, Setta, Joan dan Niki mengangkat tangan

"Pembagiannya sesuai yang di grup kan kak"Setta melirik Hesa karna memang Hesa yang mengusulkan pembagian itu

"yoi"ucap Hesa

"oh oke berarti sama ya kita juga, gue, Jio sama Satya bawa kamera plus peralatan record lainya"ucap Azka

"udah fiks, jangan ada yang lupa"ucap Jio memastikan

"yeeee"ucap Setta

"nih kak, gue udah pesenin makan juga buat loe"Joan memberikan salah satu piring di depanya pada Hesa

"thanks Jo"ucap Hesa

Mereka pun makan bersama menghabiskan waktu istirahat sampai bel berbunyi membubarkan mereka kembali ke kelas

~

Ketujuh pemuda ini berdiri menatap sebuah bangunan yang akan mereka jelajahi untuk membuat video keperluan konten

"yo kita siap2 dulu"ucap Jio mengingatkan

Mereka pun mulai mempersiapkan kamera, recorder dll dan memasangnya di beberapa tempat, setelah siap mereka berkumpul kembali di ruang tengah sesuai intruksi Hesa lewat chat grup

"semuanya aman kan, gak lucu kalo nanti malem kita rekaman kameranya gak ready"ucap Hesa

"aman pak ketu"ucap Azka

"trus sekarang ngapain lagi"ucap Joan

"sekarang kita masuk terus cari tempat yang keliatanya seru buat permainan petak umpet"Setta mengusulkan permainan untuk mengusir jenuh sekalian juga sambil menunggu waktu malam

"gue setuju, yang jaga diem nya di depan pintu"ucap Niki

"yaudah sekarang kita tentuin siapa yang kebagian jaga"ucap Satya

Mereka mulai suit sampai satu persatu menang menyisakan Hesa dan Niki namun keberuntungan sedang tak berpihak pada Hesa

"yeeee gue menang"ucap Niki girang seperti anak kecil dibelikan coklat

"bang ayo balik tutup mata"suruh Joan

"iye2"ucap Hesa

Ia berbalik menghadap pintu lalu menutup mata dengan tangan kiri yang ditempelkan pada pintu dan mulai menghitung

Tepat di hitungan ke sepuluh ia berbalik sambil menggenggam ponselnya, Berjalan perlahan mencari persembunyian teman temanya

Drap drap drap

Ia melihat sebuah lemari besar cukup untuk menyembunyikan seseorang, dengan pelan membuka lemari tersebut

"Azka ketemu"Hesa lalu memfoto Azka tak lupa menambahkan editan tag name Azka

"yah gue ketauan" Azka pura2 sedih keluar dari lemari

Hesa lanjut mencari yang lain, matanya menangkap sebuah gulungan karpet yang ujungnya terbuka, ia lalu menyibak ujung gulungan karpet itu

"Niki ketemu" dengan senang Hesa mengulang hal sebelum nya yaitu memfoto lalu menambahkan tag name, Niki hanya menatap datar Hesa sambil keluar dari karpet

Waktu terus berlalu tak terasa malam sudah tiba

Ketujuh pemuda ini berkumpul di kolam renang, setelah menjalankan semua peraturan yang tertulis mereka bersembunyi untuk memulai permainan Hitori Kakurenbo

Bersembunyi sendiri2 dengan hp di genggaman untuk merekam semua hal yang terjadi dan memang juga untuk tambahan video konten

"hi guys" bisik Setta melambaikan tanganya pada kamera "sekarang gue ngumpet di lemari dapur sendiri tadinya gue mau ngumpet bareng Azka tapi tadi kita janjian buat gak ngumpet barengan biar ada tantanganya"

Drap drap

"g-guys gue denger suara langkah kaki"

Suara langkah itu masih terdengar di susul tawa anak kecil perempuan

"kalian dimana"

Drap drap drap

"di dalam lemari"

Setta reflek menutup mulutnya sendiri ketakutan, ia berharap suara langkah itu menjauh namun tak seperti harapanya, langkah kaki itu terdengar semakin mendekat

Jleb

Sebuah pisau di tusukan pada lemari yang membuat Setta menjerit tertahan karna ia masih membekap mulutnya sendiri

"aku menemukanmu"

"ayo main bersamaku"

Suara anak kecil lucu dan manis namun tentu terdengar menyeramkan di telinga Setta

~

Hesa bersembunyi dengan bosan dibawah meja makan bahkan sesekali ia mengibaskan tangan guna mengusir nyamuk yang mendekat

Sebenarnya Hesa kepikiran ucapan dari si sosok misterius kemarin tapi akhirnya Hesa memilih tak peduli karna mengira si sosok hanya ingin menakutinya

"gabut bet, apa mendingan gue cari ya tu boneka"

Hesa keluar dari tempat persembunyian nya lalu berkeliling ke beberapa ruangan menggunakan senter ponsel sabagai penerangan

"dimana ya si boneka"

Sudah sekitar 15 menit terlewat namun hesa belum juga menemukan boneka yang di cari

Hesa membuka salah satu pintu kemudian mengarahkan ponsel ke seisi ruangan, tak sengaja ia melihat sesuatu

Di tengah ruangan tersebut seorang pemuda berambut lavender diam dengan pandangan kosong, bahkan pemuda itu tak bergeming saat Hesa mengarahkan cahaya dari ponsel ke arahnya

"gak mungkin kan tu boneka berubah jadi orang" Sambil gemetar Hesa mencoba mendekati pemuda itu "l-loe s-siapa?"

Si pemuda tersenyum lalu berjalan pergi tanpa sepatah kata pun, Hesa yang penasaran tentu mengikuti kemana pemuda itu pergi

Dugh Dugh

Hesa menghentikan langkah saat mendengar suara aneh di salah satu ruangan, ia terus menyenteri sekitar

Terlalu fokus mencari sumber suara aneh sampai tak menyadari targetnya sudah hilang ntah kemana "kemana cowok tadi"ia heran namun memilih tetap mencari asal suara yang terdengar

Membuka pintu sebuah ruangan, Hesa berhasil menemukan si boneka

"kau menemukan ku"

Boneka yang tadinya menusukan pisau pada salah satu lemari beralih menghampiri Hesa

"hahahah akhirnya ketemu juga ni boneka setan"Hesa langsung menyembur boneka itu dengan air garam

"kita menang, kita menang, kita menang"ucap Hesa dengan keras

Pintu lemari terbuka secara pelan, Setta keluar sambil memegang ponsel gemetar

"k-kak Hesa"

Hesa menghampiri Setta panik mengingat si boneka menusukan pisaunya pada lemari yang ditempati Setta "loe gak apa2 kan?" tanyanya khawatir

"iya kak gue gak apa2"ucap Setta masih ketakutan

"untunglah kalo gitu, kita cari yang lain yuk"ajak Hesa sembari menenangkan Setta

Setelah semua bertemu kembali, mereka berkumpul di taman untuk membakar boneka

"gak kerasa udah jam 3 aja"Satya meregangkan tangan ke atas

"gue ngantuk bet"ucap Azka sembari menguap

"yaudah mendingan kita tidur sekarang"ucap Hesa

Mereka pun masuk kembali ke dalam vila itu untuk tidur

~

Setta terbangun dari tidurnya dengan perasaan heran "kok gue bangun ya padahal gue masih ngantuk, pengen kek toilet juga enggak"

Ia menarik kembali selimutnya tapi sebuah suara mengintrupsinya membuat Setta tak jadi menarik selimut

'gue yang ngebuat loe bangun'

"s-siapa itu"

'coba liat cermin di depan loe'

Setta melihat ke cermin lemari yang berada di ujung kaki nya, terlihat bayangan dirinya tetapi banyangan itu tersenyum mengerikan sedangkan Setta sendiri sedang ketakutan,

Tanpa pikir panjang ia langsung berlari keluar kamar

'hahahahaha'

Dengan suara yang masih mengikutinya kemana pun Setta berlari

Bạn cũng có thể thích

Labirin (Dimensi Misteri)

Caution! Cerita ini penuh dengan Adegan yang tidak patut untuk di tiru. Adegan di dalam novel ini mengandung beberapa Adegan Gory yang menyebabkan rasa tidak nyaman setelah membacanya. Dianjurkan bagi para pembaca yang sudah menginjak 18 tahun ke atas. Labirin (dimensi misteri) Angga, menjadi salah satu dari banyaknya orang yang terpilih yang pada akhirnya masuk ke dalam sebuah tempat yang tidak pernah ia datangi sebelumnya. Tempat itu merupakan sebuah dimensi yang penuh dengan tanda tanya, dan menjadikan orang-orang yang masuk ke dalamnya merasa depresi hingga pada akhirnya menyebabkan mereka memiliki sifat egois yang tinggi, bahkan sifat itu mampu membuat mereka menjadi seseorang yang tega menghabisi nyawa orang lain secara sadis. Sifat itu muncul secara naluri karena mereka ingin mendapatkan kunci untuk kembali pulang ke dunia yang pernah mereka singgahi. Tidak ada waktu yang berdentang, tidak ada pula situasi siang dan malam yang mendatangkan mentari dan rembulan. Hanya memiliki terang beserta gelap sebagai penggantinya, dan juga dinding semak tinggi yang menutupi pandangan dalam mencari jalan keluar. Tak ada yang bisa di lakukan oleh Angga selain melawan balik mereka yang hendak menyakitinya dan melindungi orang-orang yang membutuhkan dirinya. Satu hal yang bisa dilakukan oleh Angga, bertahan dan berusaha untuk mendapatkan kunci kembali. Bagaimana perjuangannya untuk bisa lolos dari dimensi misteri itu??

Ay1004 · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
244 Chs