webnovel

Hello Boy

Tác giả: Utari_Manullang
Kỳ huyễn
Đang thực hiện · 54.7K Lượt xem
  • 235 ch
    Nội dung
  • số lượng người đọc
  • NO.200+
    HỖ TRỢ
Tóm tắt

Boy adalah orang yang sangat tampan dan sangat kaya raya. Boy merupakan pemilik perusaaan yang sangat terkenal yaitu NEBULA perusahaan bisnis besar buku komik. Berbeda dengan Tiara, Tiara adalah gadis cantik yang masih duduk di bangku kuliah dan harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan harus membayar hutang almarhum ayah dan ibunya. Boy menikah dengan Tiara dikarenakan pesan dari almarhum ayahnya untuk menjaga putri dari temannya yang sudah membantunya untuk mengembangkan perusahaan NEBULA. ​Kisah mereka pun dimulai dari pernikahan itu. Apakah mereka akan saling mencintai atau apakah Tiara hanya memanfaatkan Boy yang sangat kaya raya dan atau apakah Boy hanya menikahi Tiara hanya sebatas untuk mewujudkan keinginan almarhum ayahnya.

Chapter 1Menikah?

Boy sedang bersiap untuk wawancara di TV terkait dengan pekerjaannya di NEBULA. Boy adalah seorang CEO dan penerus perusahaan NEBULA.

Perusahan NEBULA merupakan perusahaan komik yang sangat besar dan sangat terkenal apalagi dikarenakan pemiliknya adalah seseorang yang sangat tampan.

Boy orang sangat cuek tidak peduli terhadap orang lain dan ia sangat ambisius dalam hal pekerjaan agar buku komik dari perusahaannya disukai banyak orang.

" Terimakasih Pak Boy atas wawancaranya." Ucap seorang interviewer

" Sama sama Bu." jawab Boy dengan senyuman manis di wajahnya.

Almarhum ayahnya Boy berpesan kepadanya agar meneruskan dan menjaga nama baik perusahaan NEBULA dan ayahnya juga ingin agar Boy menjaga putri dari temannya yang bernama Tiara.

Semenjak kepergian ayahnya ia terus mencari Tiara, orang yang di maksud ayahnya.

"Cari tahu semua tentang orang yang bernama Tiara dan saya akan menikahinya." perintah Boy

"Apa? nikah?." teriak Billy terkejut

Billy adalah asistennya Boy sekaligus teman kecilnya yang berada disampingnya sampai selama ini.

"Emang kenapa." Jawab Boy dengan polos

"Kan kalo menikah saya bisa menjaga Tiara nantinya." Lanjut Boy

"Oke saya akan carikan orang bernama Tiara itu." Jawab Billy dengan senyuman tipis

Billy pun pergi dari ruangan tersebut dan pergi mencari orang yang bernama Tiara. Ia sebenarnya sudah mencari tahu dimana Tiara tersebut bertempat tinggal dan kuliah.

Tetapi karena dia ingin menjahili temannya itu ia pun mencari orang yang bernama Tiara di pasar. Kebetulan sekali ia mendapatkan seorang ibu-ibu yang bernama Tiara yang sedang menjual jengkol. Tiara Jengkol.

"Maaf Bu apakah benar ibu bernama Tiara?."

"iya dong Pak kan itu dah ditulis besar besar Tiara Jengkol. "

"Mau beli jengkolnya Pak?"

"Begini Bu teman saya ingin menikah dengan orang yang bernama Tiara apakah ibu bersedia?" tanyanya dengan penuh rasa gelii

"Waduhhhh saya merasa sangat terhormat dengan tawaran nya, kalo boleh tau orangnya mana Pak hehehe, soalnya saya udah lama ngejanda nih."

"Nah Bu saya ambil foto ibu dulu ya nanti bakal saya perkenalkan."

"oke yok Pak."

"Satu dua oke Bu sudah, terimakasih ya Bu."

"Ehhh ini ada sekilo jengkol untuk calon suami saya nantiii nitip ya Pakk, auhhhhh hehehe"

"Oke Baik Bu." jawabnya ragu2

Besoknya Billy pun memperlihatkan Ibu tersebut kepada Boy. Dan menceritakan semua kegiatan ibu tersebut. Tak disangka respon Boy tidak mengejutkan sama sekali.

"Pantesan Ayah berpesan untuk menjaga Tiara , ternyata karena ini." ucap Boy dengan penuh rasa kasihan

"Atur pertemuan saya dengan dia untuk menetapkan tanggal pernikahannya"

"Boyyyyyyyy lu waras gak sihhhh."

"Lu mau nikahin ibu ibu tukang jengkol ha?"

"Emang kenapa kalo tukang jengkoll?'

"lu pikir nikah itu cuman sebatas kegiatan dan tinggal bersama?"

"Ahhhh gila lu Boyyyy , gimana sihhhh ini gw mau ngeprank kok malah kasihan gini ke lu sihhh?"

"lu GK punya perasaan ya? kalo lu mau nikah lu harus mencintai pasangan lu." jawab Billy penuh emosii

"lah lah kok malah emosi sihhhh."

"Eitsss apa lo bilang tadi? ngeprank?"

"Sekarang yang gila tuhhh eluu ngapain ngeprank segalaa."

"Gw udah nahan nangis tadi bakal mau nikahin tuhh ibu ibu." jawab Boy emosi juga

"Ha? wkkwwkkw kirain lu GK waras Boyy."

"Sorry sorry soalnya kan lu kagak pernah pacaran selama ini hehehe."

"Nanti kalo lu mau balik jalan kaki, jangan numpang mobil gw"

"Kok gitu si Boyyy , ayolahh gw kan cuman becandaa."

"Sebenarnya gw udah dapat informasi mengenai Tiara."

"Mana?"

"Numpang ya, hehehehe."

"Hmmm."

Tiara adalah seorang mahasiswi dan pekerja keras yang hanya memiliki kakak lelaki. Kedua orang tuanya sudah tiada. Ia kuliah di perguruan tinggi seni. Ia bekerja / magang di perusahaan Love , sebagai kreator .

Untuk mendapatkan uang ia juga bekerja sebagai penjual makanan di kelasnya.

Kakaknya juga sedang bekerja di luar negeri untuk menafkahi kehidupan mereka dan membayar hutang hutang almarhum orang tuanya.

"Ara...."

"Hai Gii"

"Masuk kelas bareng yokkk"

Tiara mengangguk dan mereka berjalan menuju kelass. Ogi adalah sahabat Tiara , Ogi juga asisten Tiara di pekerjaannya.

Selama ini Ogi memiliki rasa kepada Ara tetapi Ara tidak mengetahuinya dan Ogi masih memendam rasa itu agar persahabatan mereka tetap baik baik saja.

"Ra lhooo kenapa sihhh dari tadi ngelamun teruss, mikirin apaan lu?"

"Ogiiiii lo dari tadi merhatiin gw ya? sebaiknya Lo merhatiin pelajarannn goblok?"

"ihhh apaan sihhh gw juga dengar pelajaran kok GK kaya lhoo kerjanya ngelamun muluuu"

"Gi sebenarnya gw bingung banget nihhh penunggu hutang terus nagih nagihhh , padahal gw belum punya cukup duit."

"kalo gitu pinjam duit gw duluu aja ada kok."

"gak ahhh gw gak mau ngerepotin assisten gw wkwkwkwk."tawa Tiara

Jam kelas pun berakhir.

"Ehh bentar ya Gi gw harus ngambil makanan yg mau dijual dulu ya biar nambahh duitt hehehe."

"Bentar yaaa." sambil menepuk bahu Ogi

Ogi pun terus memerhatikan cewe berambut pendek , kecil dan putih itu berlari keluar kelas . Ia sangat mencintainya dan sangat bangga kepadanya yang selalu berjuang untuk mendapatkan uang.

Di perjalanan pulang Tiara bertemu dengan Billy. Ia merasa bingung mengapa pria dengan pakaian rapi tersebut menghampirinya.

"Halo Tiara perkenalkan saya Billy, asisten CEO perusahaan Nebula"

"Perusahaan NEBULA? wowww'",Ara tekejut karena perusahaan NEBULA sangat terkenal

"Santai saja Tiara , disini saya ingin kamu untuk berjumpa dengan Bos saya , sekarang dia sedang menunggu di taman"

"Bos? COE Nebula? wahhh huhhh hmmm." dia tidak percaya dan merasa ini semua mimpi

"Tunggu tapi untuk apa, kenapa dia ingin bertemu dengan saya ya"

"ada baiknya jika anda menanyakan langsung kepada bos saya , mari saya antar."

Mereka pun pergi menuju taman terdekat dari tempat tersebut.

Di taman berdiri seorang pria yang tampan , tinggi , postur tubuh yang sangat ideal dan berkulit putih dengan mata penuhh dengan kehangatan. Ya dia adalah Boy .

"Bos ini dia Tiara."

"Baik lu boleh tinggalkan kami sebentar."

"Sippp."

"Halo Tiara perkenalkan saya Boy pemilik perusahaan Nebula."

"ohhh eee aaa naaa..ma saya Tiara biasa dipanggil Ara." ucapnya gugup dan terpesona dengan pria yang ada di depannya

"Saya ingin mengajak kamu untuk menikah, maukah kamu menikah dengan saya?"

"Ha? Menikah?" Tiara terkejut dan langsung merasa bahwa pria didepannya itu adalah pria mesum

"Lo pikir gue cewe apaan , seenaknya diajak nikahh hehhh"

"Ha? kenapa marahhh"

"Saya hanya mengajak anda untuk menikah apakah salah?"

"Hello..... ini pertama kalinya saya jumpa dengan anda"

"Lu pikir pernikahan itu hanya sebuah ritual apa? gila lu ya" jawab Tiara dengan nada yang marah dan suara yang keras

Billy pun mendengar Ara berteriak dan emosi dari tempat ia berdiri.

"Aduhhhh ada apalagii sihhh nihh si Boy , gak waras nih pasti."sambil menepuk jidatny

"Lho kok marah-marah emang kamu udah ada pacar atau udah menikah?"

"Kok nolak sihhhh"

"Saya akan jagain kamu kalo kita udah nikah nanti.'' jawab Boy dengan polos da percaya diri

"wahhh gak warass nihh orangg"

"gw mau balik dulu yahhh byeee.'' Tiara pun pergi meninggalkan Boy

"ehhh ehhh mau kemana kok pergiii jawab duluuu..."

"kamu mau gakkkk"

"heiiiii..."

"Araaa...." teriak Boyy

Billy pun menghampiri Boy yang sedang teriak memanggil Tiara yang sudah jauh.

"Aduhhh gimana sihhh Boy, lu cowok atau kagak sihhh."

"Masa lo langsung bilang minta nikahhh? lu harus buat dulu dia jatuh cinta ama luu"

"Hmmmm caranya gimanaa" jawab Boy kebingungan

"Serahkan semua kepada Billy, tenang sajaaa kita akan buat rencana yang menakjubkan hehehe."

Bạn cũng có thể thích

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
89 Chs
Mục lục
Âm lượng 1