Setibanya Tiara di rumah, sambil berjalan mondar mandir di ruang tamu ia bingung dan berpikir kenapa Ogi bisa ada dirumah itu .
"Kenapa Ogi ada disana ya? Kok Pak satpam tadi manggilnya Tuan? Bukannya rumah Ogi di arah dekat kampus? hmmm." Ucap Tiara kebingungan
Boy pun pulang dan mendengar Tiara berbicara sendiri.
"Ogi itu memang tinggal disini, dia bohongin kamu jadi orang miskin. Dia pemilik perusahaan RAYA yang bekerja sama dengan perusahaan gue." Ucap Boy sambil melepaskan sepatunya
"Apa? RAYA? Tapi dia asisten aku di perusahaan Love." Tiara terkejut mendengar hal itu dari Boy
"Yah gaada penipu yang ngaku penipu dong. " Sambil duduk di kursi
"Tapi lo tau dari mana?"
"Dari Billy, dia udah selidiki semuanya mengenai Ogi. Lo gak percaya sama gue?"
"ha? Selidiki? untuk apa? jangan jangan lo selidiki gue juga ya?"
"Untuk mastiin aja kalo lo gak pacaran sama dia. Kan kita mau nikah, gw gak mau rusak hubungan orang. Dan lo juga gue selidiki juga." jawab Boy dengan polosnya
"Gila lo ya. Pantesan aja lo tau semua tentang gue."
"Iya dong." jawab Boy dengan senyuman tipis
"Tunggu tunggu.....Berarti kalo gue punya pacar lo gak jadi nikahin gw dong?" tanya tiara berharap itu benar
"iya. Kan dikontraknya juga ada di nomor terakhir, lo gak baca ya?" Jawab Boy dengan sedikit bingung
"Yessss." Teriak Ara dengan semangat
"Kok lo senang banget sih. Baca dulu tuh kontraknya semuanya. Gw capek mau mandi dulu." Pergi meninggal Ara yang sedang bersemangat
Ara pun langsung pergi ke kamarnya mencari surat kontrak mereka dan membaca surat itu.
"Mana mana no terakhir ohh ini no 50. Banyak amat nih aturannya siapa yang mau baca coba."
"Jika salah satu atau kedua belah pihak sudah memiliki pasangan maka mereka tidak harus menikah tetapi menjadi saudara dan tetap harus tinggal dalam satu rumah." Membaca aturan kontrak dari Boy
"What? Gilaa banget nih cowo apa bedanya coba dengan menikah dan tidak mneikah. Tenang Tiara lebih baik lu punya pacar dari pada nikah mudah kan. Sekarang lu harus punya pacar dulu." Ucap Ara
Boy keluar dari kamarnnya, ia melihat Tiara sedang nonton dan makanan sudah tersedia di meja, dia pun menghampiri Tiara.
"Nonton apa? Kok gak ketawa ketawa lagi?" Tanya Boy
"Apaan sih. Ngejek lo ya. Makan gih nanti dingin"
"Gue kan cuman nanya doang soalnya tadi pagi gue liat lo senang banget nontonnya." sambil memakan makanannya
"hmmm." Jawab Tiara cuek
"lo kenapa?"
"Tanya aja sama diri lo sendiri."
Boy pun terdiam, dan kemudian ingat kata Billy pernah menasehatinya kalo cewe selalu benar dan cowo selalu salah.
"Kayanya gue yang salah deh. Gue minta maaf ya." Ucap Boy walupun dia tidak tahu Tiara kenapa
"Iya memang lo yang salah." Jawab Tiara dengan kesal
Tiara ingin sekali menonton film horror tapi tidak berani menontonnya sendiri. Ia pun berkesempatan untuk menonton karna ada Boy dan mengajaknya.
"Gw maafin lo kalo lo mau nemanin gw nonton film horror." Ucap Tiara ragu ragu karna takut Boy nolak.
"Gw gak bisa. Kayanya gw masih mau kerja lagi."
"Besok kan hari minggu. Kok kerja mulu sihhh istirahat dulu napa? Atau lo taku ya? Hahaha dasar lemah." Ejek Tiara untuk memancing Boy
"Aapa? Lo bilang gw lemah? film horror doang kan? ya udah ayok gw tunjukin gw gak takut sama sekali tuh sama hantu hantunya." jawab Boy bersemangat
"Okehhh coba aja." Jawab Tiara dengan senyum melihat lucunya Boy
Boy belum pernah menonton horror sebelumnya bahkan menonton film genre lainnya. Ia hanya menonton acara acara berita mengenai perusahaan saja. Dan mereka pun mulai menonton fim horror itu.
"Aaaaaaa.... Itu apa Ra? ihhhhhh. Aaaaaaaaa...Jelek bangett. Darahhhhhhhhh." Teriak Boy ketakutan sambil menutup matanya dengan bantal sofa.
"Hahahah itu hantunya Boy gigit leher lu."
"Haaaa? mana? mana?" tanya Boy ketakutan dan langsung mematikan TV
"Hahahaha Whuahahahah." Tiara tertawa terbahak bahak melihat tingkah Lucu Boy yang ketakutan
"Uadah. Gak lucu. Ini filimnya jelek banget. Gak keren. Bosan nontonnya. Udah ah gw mau lanjutin kerja gw dulu." ucap Boy dengan cool dan pergi ke ruang kerja meninggal kan Tiara
"Aduhhhh capek banget gue ketawa. Dasar, ini filmnya jelek, gak keren bilang aja takut." Ejek Tiara dengan suara tipis agar Boy tidak mendengarnya
Tiara pun memasuki kamarnya. Dan tiba tiba terdengar suara yang mengetuk pintu kamarnya.
"Tok tok tok." suara ketokan pintu
"Siapa? Boyyy..." membuka pintu dan melihat bahwa itu Boy
"Ra gw tidur disini dulu ya." langsung nyosor masuk kekamar Tiara dan naik ke tempat tidur
"Ehhhhhh...." Tiara kebingungan
"Kamar gue bocor dah banjir ada kesumbet di kamar mandi." ucap Boy
"Bilang aja lo takut kan. Minggir minggir gw gak mau."
"Lo tidur di bawah aja Ra kalo gak mau."
"Apa? Gila lo ya. Seharusnya lo yang di bawah bukan gw. Apaasin."
"Gw gak bisa tidur kalo gak pake kasur. Yaudah kita disini aja bareng." Ucap Boy dengan Polosny
"Gila lo ya? Mau mesum lo?" Tanya Tiara
"Ha Mesum? Gw gak bakal apa apain lo kok. Tidur aja dengan tenang udah. Jangan berpikiran yang aneh aneh deh."
Tiara pun terdiam. Dan malah nurut apa kata Boy. Dia gak bisa berbuat apa apa soalnya dia tahu bahwa seisi rumah ini milik Boy bukan miliknya jadi dia gak mungkin atur atur Boy dengan miliknya sendiri.
Tiara pun naik ketempat Tidur dan tidur membelakangi Boy. Dia merasa canggung karna dia belum pernah satu tempat tidur dengan orang sebelumnya baik desi yang sahabatnya sendiri juga belum pernah.
Tiara pun berbalik dan melihat Boy sudah tidur terlelap, dan menatap wajah tampan Boy.
"Lo kenapa sih polos banget, trus gw juga belom pernah liat lu senyum dan ketawa. Muka lo flat terus. Padahal lo orangnya gak jahat jahat amat walaupun agak pemaksa ya." Bisik Tiara dalam hati sambil menatap Boy
"Lo ganteng juga ya. Hidung mancung, kulit bersihhh. Eh Tiara lo kenapa? kok malah mikir gitu sih. Udah ah Tidur aja" Ucap Tiara dalam hatinya lagi dan berbalik membelakangi Boy
Sebenarnya Boy belum tidur dari tadi karna dia juga belum pernah tidur satu ranjang dengan orang lain. Bahkan Mamanya sendiri belum pernah. Dia tahu kalo Tiara juga sedang memerhatikannya, makanya dia tambah gugup.
Kesesokan paginya Boy melihat Tiara yang masih tidur lelep dan segan membanguninya. Dia pun menyelimuti Tiara dan langsung pergi keluar dari kamar itu.