Chapter (2)
...
"Kecelakaan apa Lui? Tapi kamu baik - baik saja kan, kamu tidak terluka kan?" Tanya paman Noe yang merasa khawatir.
"Aku baik - baik saja kok paman! Aku tidak apa - apa, jangan khawatir! Oh iya, ini bahan - bahan yang di pesan tadi paman, sudah komplit semua." Ujar Lui dengan tenang sambil memperlihatkan bahan - bahan roti yang di beli nya tadi.
"Taruh saja dulu di atas meja itu.. (jari nya menunjuk ke arah meja) terimakasih ya Lui, sekarang kamu jaga lagi di depan kalau ada pembeli!" Ucap paman Noe yang juga menyuruh Lui untuk kembali berjaga lagi.
"Sama - sama paman, baik paman." Jawab Lui sambil berjalan ke depan.
Lui pun lalu bergegas berjalan ke depan untuk menjaga toko roti nya, di toko itu hanya ada Lui seorang yang berkerja sebagai pelayan toko nya, dan paman Noe lah pemilik toko yang juga menjadi koki nya dan memasak sendiri roti - roti yang dia jual di toko.
Lilui Yu lahir dari orang tua tunggal keluarga kaya yang tiba - tiba saja bangkrut dan akhirnya tumbuh besar dari keluarga yang biasa saja, dia di asuh oleh paman Noe yang berusia 52 thn dan istri nya Bibi Gu yang berusia 49 thn, yang tadi nya berkerja sebagai pembantu di rumah nya dulu.
Mereka berdua tidak memiliki anak dan akhirnya mereka mengadopsi Lilui Yu dari keluarga Yu, dan mereka juga di beri uang untuk membuka usaha sebagai upah PHK, dan juga untuk menghidupi anak perempuan nya, yaitu Lui. Karena ibu dari Lilui Yu bangkrut, dan dia langsung pergi keluar negeri, ayah kandung Lilui Yu sudah tiada karena kasus kecelakaan.
Setelah lulus SMA Lilui Yu pergi berkerja di toko roti paman nya, dia menggantikan bibi nya, karena bibi nya sudah tua dan lelah kalau harus terus berkerja menjadi penjaga toko nya, karena suatu saat toko roti tersebut juga akan menjadi milik Lilui Yu sendiri. Saat sekolah di SMA, Lui di kenal sebagai gadis yang pintar dan selalu mendapat juara kelas, saat kelulusan Lui mengalami musibah sehingga mengganggu pelajaran nya, jadi di kelulusan nya Lui tidak mendapat juara pertama dan juga gagal mendapat beasiswa belajar ke Harvard University.
Lilui Yu sempat merasa kecewa karena kegagalan nya itu, namun paman dan bibi nya selalu mendukung dia agar tetap bangkit dan terus maju, karena KEGAGALAN BUKANLAH AKHIR DARI KEHIDUPAN, MELAINKAN KEGAGALAN IALAH AWAL DARI KESUKSESAN DI KEHIDUPAN YANG MENDATANG!!
Ibu kandung Lilui Yu setelah pergi keluar negeri dia tidak pernah kembali lagi, apalagi menjenguk Lilui Yu yang dia tinggal dari saat masih berusia 6 bulan. Tapi sesekali dia pernah menghubungi paman Noe lewat telepon, dan menanyakan kabar putri nya itu. Namun Lui sendiri juga tidak tahu seperti apa rupa ibu nya, karena dia memang belum pernah bertemu selama 19 thn ini.
Lui selalu mencoba untuk terlihat tegar dan ceria, dia pintar untuk menutupi kesedihan nya. Hati nya selalu bertanya - tanya kapan dia bisa bertemu dengan ibu nya, seperti apa ibu nya, dan mengapa ibu nya tidak membawa dia pergi bersama nya, kenapa ibu nya meninggalkan nya. Lui selalu bertanya - tanya tentang itu, namun semua tidak ada artinya lagi, dan Lui tetap menjalani hari - harinya seperti biasa, dan terlihat tidak ada masalah satu pun di kehidupan nya.
Ke esokan hari nya ~
Pagi hari di tempat tinggal My Xu, waktu saat ini menunjukan pukul 06.00 pagi.
"Hmph.. kok masih belum ada panggilan atau pesan dari dia ya? Tahu gitu kemarin sekalian tukeran nomor saja!" Kata My Xu sedikit kesal, yang menunggu Lui agar segera menghubugi nya.
Dirumah Lilui Yu ~
"Hacuuhhh.... (Suara bersin) siapa yang pagi - pagi gini lagi ngomongin aku ya?" Lui tiba - tiba bersin, dan Lui berpikir siapa orang yang lagi ngomongin Lui di belakang.
"Lui.. Sudah bangun belum? Setelah mandi sarapan dulu ya, sebelum berangkat kerja! Sarapan nya sudah siap di meja makan." Seru bibi Gu yang membangunkan Lui dan menyuruh nya untuk segera sarapan, dan berangkat kerja.
Keluarga yang di miliki Lui hanyalah Paman Noe dan Bibi Gu, mereka merawat Lui dari bayi hingga dewasa, seperti merawat buah hati nya sendiri dengan penuh kasih sayang. Walau Lui juga selalu merindukan sosok ibu kandung nya, tapi dia sama sekali tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua, walaupun itu hanya sebagai orang tua angkat.
Paman Noe dan Bibi Gu sangat menyayangi Lui, mendidik nya dengan baik hingga dia tumbuh menjadi anak yang berbakat seperti saat ini. Walaupun hidup nya tidak mewah, namun ia selalu terkecukupi. Paman Noe dan bibi Gu tidak pernah menolak apa yang di minta oleh Lui, dan malah selalu memberi sebelum Lui meminta nya.
"Iya bi, sebentar lagi ya.." Jawab Lui dari dalam kamar nya.
"Kalau sudah selesai langsung sarapan saja ya Lui! Dan ini juga ada bekal untuk paman mu. Aku taruh di atas meja makan ya! Bibi mau keluar dulu." Ucap bibi Gu yang memberitahu Lui.
"Baik bibi..." Jawab Lui yang mengerti.
Bibi Gu kini sudah pergi, dan Lui sendiri langsung bersiap - siap untuk mulai mandi, berdandan, dan sarapan, setelah itu ia langsung pergi berangkat berkerja ke toko roti tempat paman nya.
. . . . . . . . . .
Dan di tempat lain ~
"Ang Yi tolong antarkan aku segera ke toko roti yang di jalan B sekarang!" Perintah My Xu pada Ang Yi untuk mengantar diri nya ke toko roti, di mana itu adalah tempat nya Lui berkerja.
"Baik tuan, akan saya siapkan mobil nya dulu ya tuan." Jawab Ang Yi yang bersedia mengantar My Xu ke toko roti tersebut.
Beberapa menit kemudian, Lui pub sudah sampai di Toko Roti tempat dia berkerja.
"Huh.. Akhirnya sampai juga! (Ucap Lui setelah masuk ke dalam toko) Pagi paman, ini ada sarapan dari bibi untuk paman." Sapa Lui kepada paman nya sambil menaruh bekal yang ia bawa di atas meja paman nya.
"Pagi juga Lui, kamu baru sampai? Terimakasih sudah di bawakan bekal ya Lui." Jawab paman Noe, dan bertanya.
"Iya paman, sama - sama paman." Jawab Lui sambil tersenyum.
**Bersambung .....
#Jangan Lupa Beri Gift Jika Kalian Suka, Juga Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian juga ya! Terimakasih :-)