webnovel

Makan Ini !

Felicia membanting tasnya di sofa saat mereka kembali ke hotel. Dia sangat geram pada sepupunya, sudah jelas Chloe yang memutuskan pertunangan tapi kenapa keluarga Andrew masih memperlakukannya dengan baik, mereka memperlakukannya seakan Chloe lah sang menantu. Pelet apa yang di berikan Chloe pada keluarga Andrew ?.

Felicia membanting dirinya di sofa, lalu melepas sepatunya dan melemparkannya untuk melampiaskan kekesalannya. Sepatu menghantam lemari dengan suara keras. Dia sangat benci pada Chloe, gadis itu menipu semua orang dengan kepolosannya.

Felicia ingat saat pertama kali dia memasuki keluarga Margono saat berumur 10 tahun ibunya menikah dengan anak kedua keluarga Margono, di rumah besar itu hanya ada pasangan tua Margono dan ayah tirinya. Dia di perlakukan manis oleh orang tua itu, dia merasa dialah cucu satu-satunya karena anak sulung keluarga Margono yakni kakak dari ayah tirinya telah berselisih dengan kedua orang tuanya dan meninggalkan rumah, bahkan dia menolak untuk mengelola perusahaan, alhasil ayah tirinya yang mendapatkan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan.

Setiap hari setelah pulang sekolah Felicia akan menhabiskan waktu menemani pasangan tua itu. Felicia mengira bahwa kedekatan mereka karna kakek dan nenek Margono menerimanya seperti cucu kandungnya ternyata dia keliru, mereka hanya menganggapnya sebagai pengganti. Cucu yang sebenarnya mereka sayangi adalah kakak adik dari anak pertamanya, Melinda dan Chloe. Setiap libur sekolah atau setiap ada kesempatan mereka akan berkunjung ke rumah besar, dan perhatian pasangan tua itu akan sepenuhnya tertuju pada kedua cucunya itu, terlebih lagi pada cucu keduanya Chloe yang berumur dua tahun lebih muda dari Felicia. Dia saat mereka ada di rumah besar Felicia akan menghabiskan waktunya di kamar, sedangkan kakak beradik ini akan mengacau di dapur.

Saat mereka tumbuh dewasa Melinda yang mewarisi gen ibunya terlihat sangat cantik, Chloe mewarisi fitur wajah nenek Margono, dia tidak secantik kakaknya tapi terlihat sangat manis dan memiliki mata yang bulat mirip boneka. Dan itu membuat Chloe menjadi cucu favorit kakek dan neneknya.

Ketika masuk sejak SD Felicia satu sekolah dengan Andrew begitu juga saat SMP sampai SMU. Felicia ingat pertama kali dia bertemu Andrew, saat itu Felicia sopir yang biasa menjemputnya terlambat, akhirnya ada beberapa anak laki-laki yang mengganggunya, dan Andrew menolongnya. Sejak saat itu Felicia bersahabat dengan Andrew, di mana Andrew mendaftar masuk sekolah di situ juga Felicia akan mendaftar juga, bagi Felicia Andrew adalah idolanya. Dan dari idola Felicia jadi jatuh cinta pada Andrew, meski Felicia tau Andrew bersikap baik pada semua teman perempuannya tapi Felicia merasakan bahwa sikap Andrew terhadapnya lebih special, wajar kalau Felicia juga merasa bahwa Andrew punya perasaan terhadapnya.

Tapi ternyata dia salah, hari itu saat ulang tahun kakek yang ke 70 Andrew bertemu dengan Chloe dan dia jatuh cinta padanya. Sejak saat itu, perasaan cemburu berubah menjadi sakit hati, dia akan mencoba berbagai cara untuk membuat celah antara Andrew dan Chloe tapi tidak pernah berhasil, akhirnya dia mengubah strategi, dia belajar untuk mendapatkan nilai akademik terbaik dan melanjutkan kuliah di luar negeri untuk melanjutkan bisnis keluarga yang di kelola ayahnya. Dia sangat yakin bahwa dengan cara ini pasangan tua Margono akan menyukainya, karna Chloe dan kakaknya tidak ada yang memiliki minat untuk menjalankan perusahaan, dan dia juga yakin Andrew akan lebih memilihnya karna mereka bisa bersama-sama memajukan perusahaan keluarga mereka, Chloe hanya seorang barista dia sama sekali tidak akan paham akan dunia bisnis.

Tapi saat Felicia masih di luar negeri untuk menyelesaikan masternya ibunya memintanya pulang untuk menghadiri pernikahan Chloe dan Andrew. Hati Felicia hancur saat mendengar kabar itu, tapi dia tidak bisa diam saja melihat pria yang dia cintai selama bertahun-tahun di rebut wanita lain, terlebih lagi wanita itu adalah Chloe. Dan seminggu sebelum mereka menikah dia pulang untuk memberi kejutan pada sepupunya, dia tau sifat Chloe itulah sebabnya dia yakin ketika membatalkan pernikahan Chloe tidak akan mengatakan alasan yang sebenarnya pada kedua pihak keluarga, karna Chloe adalah keturunan Margono yang sangat menjunjung tinggi martabat mereka.

Setelah menikahi Andrew, Felicia berharap lama-lama Andrew akan melupakan Chloe dan mencintainya, namun setelah hari mereka bergumul di bawah pengaruh obat, Andrew tidak pernah menyentuhnya dan sikap keluarga Andrew terhadapnya tidak semanis mereka memperlakukan Chloe, apa lagi adik iparnya Febiola, gadis itu selalu mengabaikannya, dia selalu menganggapnya sebagai pelakor. Hal itu justru makin menambah kebenciannya pada Chloe.

"kenapa wanita brengsek itu tidak mati saja ?" geramnya sambil melempar asbak di meja.

🍒🍒🍒🍒🍒

Nada dering ponselnya berbunyi sejak tadi, dengan lemas Chloe mengangkatnya

"kamu berani bolos kerja tanpa pemberitahuan ?" suara Stefan terdengar.

"ah.....sorry bos aku agak terlambat hari ini" jawab Chloe mencoba menenangkan bosnya.

"agak terlambat ? kamu pikir jam berapa sekarang ?"

"..." dengan berat Chloe membuka mata melirik jam di meja "oh Shit" Chloe lompat dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi, dia lupa pada badannya yang lemas, dia lupa mematikan ponsel, jam menunjukkan pukul 11.00 dan dia masih di tempat tidur, wajar kalau bosnya marah ini mendekati jam sibuk dan dia tidak datang tanpa kabar. Dengan kecepatan kilat Chloe mandi dan menyambar celana jeans dan mengambil kaos oblong secara sembarangan, lalu dia bergegas memesan grab dan pergi meninggalkan rumah.

Sepanjang jalan Chloe mengutuk, ini semua salah Marco, semalam dia melakukannya berulang-ulang seakan dia kerasukan setan mesum, dia tidak memberikan waktu istirahat, bahkan mereka tidak makan malam, dia benar-benar menghisapnya sampai kering. "aish..." mengingat kejadian semalam pipi Chloe memerah karna malu.

Sampai di toko Chloe langsung bergegas mengganti seragam dan berlari ke balik meja barista. Stefan telah ada di sana dan sedang melayani beberapa pesanan.

"maaf bos aku ketiduran" bisik Chloe dengan ekspresi bersalah. Stefan meliriknya

"lihat itu lingkaran hitam di matamu" Chloe menunduk makin merasa bersalah "lihat cupang di lehermu" refleks Chloe menutupi lehernya, karna buru-buru dia lupa memeriksa tanda-tanda yang di tinggalkan suami mesumnya. "ck.....ck.....pantas pagi ini aku melihat orang di atas meringis sampai ke telinga, ternyata karna dia habis makan kenyang"

Wajah Chloe makin merah karna malu "bos kamu pergi ke kantormu gih, biar aku yang beresin pesanan" bujuk Chloe mengusir bosnya.

Stefan mengelap tangannya dan berbisik di telinga Chloe "jangan lupa malam ini kita ada makan malam keluarga, kurasa Ny. Suri akan sangat senang melihat gigitan vampir di lehermu"

"pergi !" Chloe menendang bosnya pergi untuk menutupi rasa malunya 'sial.....sial.....sial...tunggu saja Marco aku akan membunuhmu karna membuatku malu' rutuk Chloe dalam hati.

Tiba-tiba ada nada notifikasi di ponselnya, Chloe membukanya dan Marco mengirim WA padanya "kamu masuk kerja ? nanti naik keruanganku, kita makan siang bersama, kamu pasti belum makan sejak kemarin malam"

Dengan cepat Chloe membalas "aku tidak akan masuk perangkapmu lagi dan membiarkanmu memakanku lagi 😡🤬" segera dia mengirim dengan marah

Marco membalas "hei....aku hanya mengajakmu makan siang, setidaknya kamu harus mengisi tenaga sebelum aku memakanmu 😉, apa kamu sangat berharap aku memakanmu ? 😏😈"

"Dalam mimpimu, dasar kapitalis penghisap darah 😠"

"Jadi kamu mau naik ?"

"tidak ! aku sibuk"

"oke"

Chloe menatap ponselnya tidak percaya, jadi dia menyerah begitu saja ? hah....baguslah. Chloe menutup ponselnya dan kembali bekerja.

"C....." Febiola masuk ke toko dan melambaikan tangannya, Chloe terpana

"Bi ? apa yang kamu lakukan di sini ?"

"hei.....bukannya kemarin kamu yang menyuruhku datang dan mau mentraktirku ?" Protes Febiola sambil duduk di depan Chloe

"ahhh.....aku lupa"

"dasar"

"bentar ya, aku masih banyak pesanan"

"santai saja, aku senang melihatmu bekerja, kamu tampak menggemaskan, aku jadi ingin memakanmu" canda Febiola, Chloe terbahak.

BRAKK !!!

Seseorang memukul meja, Chloe dan Febiola menoleh dan melihat Marco berdiri dengan tampang menyeramkan dia yang baru saja membanting kotak makan siang di meja.

"Makan ini !" Marco mendorong kotak makanan pada Febiola "setelah kenyang kamu pulang, jangan pernah berpikir mau memakan istriku, kalau tidak aku akan menjadikanmu makanan hiu"

Chloe, Febiola dan semua orang yang melihat kejadian itu terpana, dan tidak ada satu orang pun yang sanggup berkata-kata.

Chương tiếp theo