webnovel

38 SHITTT...

banyak pertanyaan untuk maria dibenak verto namun verto menyadari tidak layak bagi dirinya bertanya didepan yulio.

yulio berdiri menggeser kursi besar di ujung meja,maria mengerti bahwa kursi besar itu diperuntukkan baginya,maria lalu duduk di antara verto dan yulio yang duduk ujung sisi lainnya.

verto meraih tangan maria dan menggenggamnya lembut dengan senyum menghiasi wajah tampannya.

maria tersenyum lembut menatap maria.

"yang mulia putri maria,ijinkan kami menghidangkan jamuan malam menyambut yang mulia" ucap yulio.

maria mengangguk dengan senyum menatap yulio.

"romo....aku ingin jamuan malam ini juga dihadiri kesebelas prajurit lainnya" ucap maria.

"baik yang mulia" jawab yulio lalu bangkit berdiri berjalan keluar ruang perjamuan.

"apakah kamu menemukan sesuatu yang mencurigakan ?" tanya verto lembut pada maria,tangannya tetap menggenggam erat tangan maria.

maria tersenyum penuh arti menatap verto,jarinya membalas genggaman tangan verto kedua jari mereka saling menggenggam erat.

verto terlihat kecewa menatap senyum maria yang penuh makna.

tidak lama kemudian rama keluar dengan empat pelayan menghidangkan dan menata berbagai hidangan dihadapan maria dan verto.

saat keempat pelayan dan mara menata hidangan,terlihat yulio berjalan memasuki ruang jamuan diikuti sepuluh prajurit mereka lalu menduduki kursi masing masing mengelilingi meja,lalu mara duduk seusai menghidangkan hidangan.

empat pelayan berdiri berjajar rapi dibelakang maria.

"romo,tolong pimpin doa jamuan" pinta maria.

suasana menjadi hening,romo yulio lalu mempimpin doa jamuan dengan khusuk.

sesaat usai doa jamuan suasana begitu hening dan mencekam,kesebelas prajurit menunduk tak kuasa menatap tuan mereka putri maria,maria menatap satu persatu namun kilatan cahya berpendar saat tatapannya jatuh pada pablo.namun maria tetap tersenyum.

"bukankah kita harus memulai makan malam kita" ucap maria memecah keheningan dengan senyumnya yang indah dan lembut.

seakan guyuran air hujan membasahi tubuh kesebelas prajurit,bibir mereka seketika tersenyum dengan mata yang berbinar,mereka begitu takut dan cemas dengan berita percobaan pembunuhan yang di alami tuan putri mereka siang tadi.pablo terlihat berkaca kaca pada matanya.maria menangkap semburat bening yang menggenangi mata pablo.

"malam ini adalah awal dari perjuangan kita,semoga kedepan kita semakin kuat dan kokoh berjuang demi kemakmuran defard di masa depan" ucap maria sembari berdiri mengangkat gelas anggur dengan senyum bersahaja.

kesebelas prajurit dan yulio berdiri mengangkat gelas anggur mereka lalu berseru

"kemuliaan bagi ratu masa depan putri maria def"

verto ikut mengangkt gelas anggurnya ,tatapannya begitu bercahaya memandang kagum pada istrinya yang begitu bersahaja.

suasana jamuan begitu hangat dan penuh tawa.sesusai hidangan besar lalu keempat pelayan menyajikan hidangan pencuci mulut bersama gelas anggur yang terisi.

"aku akan tinggal disini pekan depan" ucap maria tiba tiba,semua terdiam dan terkejut mendengar ucapan maria.

tatapan yulio berbinar bahagia berbanding terbalik dengan tatapan verto yang seketika tajam menatap maria.maria membalas tatapan verto dengan lembut lalu mengedipkan sebelah matanya dengan senyum indahnya.verto menghenduskan nafasnya dengan garis wajah yang menegang.verto terlihat geram,benaknya mempertanyakan mengapa istrinya tidak meminta pendapatnya padanya sebelum memutuskan tinggal di gereja tua.

maria meraih tangan verto yang terkepal di atas meja mencoba meluruhkan ketegangan pada wajah suaminya.genggaman maria mampu melembutkan ketegangan verto.matanya berlahan terlihat lembut.

perjamuan akhirnya usai,maria dan verto undur diri,kepulangan maria dan verto di antar yulio dan kesebelas prajurit.

**

dalam perjalanan pulang verto terlihat diam,maria tersenyum memandang verto lalu menyentuh lembut pipi verto.

"kemana perginya pangeranku yang tampan" ucap maria lalu mengecup pipi verto.

hati verto berbunga namun dia berusaha mempertahankan diamnya.

"sayang" panggil maria lembut,untuk pertama kalinya maria memnggilnya sayang membuat verto tidak dapat menahan senyum dibibirnya.

verto tetap terdiam walau tersenyum tampa menatap maria, laju mobil semakin kencang dalam kendali verto.

"kau ingin memamerkan krahlianmu mengemudia?" tanya maria tersenyum.

verto berharap maria cemas dengan mobil yang melaju bak halilintar.namun maria terlihat tenang dengan senyumnya.

"shitt..." gerutu verto geram.

"bila ada waktu ajari aku mengemudi ya" ucap maria lagi dengan nada ceria.

verto menatap maria sekejap terlihat maria mengedipkan mata,verto semakin geram menerima kedipan mata maria.

"macan kecil kau ingin mengujiku" bathin verto dengan senyum sinis.

waktu menunjukkan tengah malam saat verto dan maria memasuki istana.verto meninggalkan maria dilorong melangkah menuju kamarnya fengan sikap diamnya.maria tersenyum penuh arti menatap tingkah kekanakan verto lalu berlalu berjalan memasuki kamarnya.

**

usai membersihkan diri maria menggunakan celana pendek dan atasan YCS berbahan satin berwarna tulang,berjalan ke arah pintu mengunci pintu,maria berharap verto tidak mengganggunya malam ini agar dia dapat tidur dengan nyenyak.mematikan lampu di atas nakas lalu menarik selimut lebih tinggi.tidak lama terdengr deru lembut teratur nafas maria.

disisi lain dikamar verto sedang mengamati maria dari layar laptopnya.

verto sadar hari ini maria bertarung dengan dua pembunuh.

"pertarungan dan terguncang mungkin membuatnya letih." bathin verto,namun wajahnya kembali geram mengingat keputusan maria akan pindah ke gereja tua pekan depan tampa meminta pendapatnya.

Chương tiếp theo