"selamat pagi yang mulia" sapa maria dengan hormat.
"pagi dokter" balas raja dengan senyum mengembang.
"sepertinya dokter maria tidak terpengaruh dengan insiden kemarin" bathin raja.
pagi ini raja terlihat lebih bugar,ludwiq telah membantu raja menyiapkan diri sebelum maria datang memberikan terapi.
"mister,bisakah anda membantu saya untuk mengobah posisi yang mulia" tanya maria pada ludwiq.
"tengkurap" lanjut maria.ludwiq mengangangguk lalu mengubah posisi tubuh raja,lalu membenahi selimut putih pada tubuh raja.maria mengangguk tersenyum pada ludwiq.
"mari kita mulai yang mulia"ucap maria,mendengar ucapan maria ludwiq bergegas meninggalkan raja bersama maria.
terapi kali ini berbeda dari terapi sebelumnya,memberikan totok pada titik titik lemah sekaligus mengalirkan hawa panas pada jaringan jaringan syaraf yang lemah.
raja merasakan terapi hari ini berbeda,serasa tubuhnya merasakan tusukan demi tusukan dari benda yang panas,rasa panas mengalir pada seluruh tubuh raja
"aghh..." erang raja menahan panas.
rasa panas semakin tinggi seakan membakar tubuh raja,tidak sadar tubuh bagian pinggang hingga kaki raja bergerak.maria tetap bertahan menotok titik lemah raja dengan menyalurkan hawa panas dari jari tangannya.
"panas.." jerit raja tak tertahan lagi.tubuh raja memerah.
karena rasa sakit dan panas yang raja terima hingga raja tidak sadarkan diri.
maria menyadari raja tidak sadarkan diri,saat kesadaran hilang adalah waktu terbaik mengaktifkan energi positif dalam tubuh raja sekaligus memperbaiki syaraf suaraf yang lemah.
terapi berjalan lebih dari satu jam,saat terapi berakhir raja tetap dalam posisi tidak sadarkan diri.
maria mengirimkan pesan pada ludwiq terapi telah usai.
ludwiq bergegas masuk namun terkejut saat mendapati raja dalam keadaan tidak sadar.
"jangan cemas,yang mulia akan sadar paling lama lima belas menit lagi"ucap maria menyakinkan ludwiq.
ludwiq membersihkan tubuh raja dengan hati hati lalu memasangkan pakaian pada raja.
"mister,tolong berikan ramuan obat ini setelah yang mulia bangun" pesan maria pada ludwiq
"saya ijin undur diri " ucap maria dengan sikap hormat pada raja dan ludwiq.
"baik dokter' jawab ludwiq sambil tersenyum.
rasa cemas menggerogoti hati ludwiq,duduk disamping pembaringan raja sembari menatap jam pada pergelangan tangannya.
perlahan raja membuka matanya,menatap ludwiq yang sedang cemas menatap jam pada pergelangan tangannya.
ludwiq menangkap gerakan raja lalu menatap raja dengan seksama.
"yang mulia" ucap ludwiq sembari berdiri lalu membantu raja duduk dipembaringan.namun ludwiq terkejut melihat raja berusaha duduk tampa bantuannya.
"ludwiq..." ucap raja bergetar.
"kamu lihat....aku bisa menggerakkan tubuhku sendiri" seru raja dengan pancaran bahagia pada wajahnya.
mata ludwiq berkaca kaca menyaksikan kepulihan rajanya.
"terima kasih Tuhan"ucap syukur ludwiq dalam hati.
ludwiq langsung menghubungi contak maria.
"dokter,raja telah sadar"ucap ludwiq
"baik...baik saya tunggu" lanjut ludwiq lagi.
lima menit kemudian maria memasuki kamar raja.
"yang mulia" ucap maria.
"dokter..." balas raja sembari kedua tangannya menunjuk pada tubuhnya dengan wajah bahagia.
maria mengangguk tersenyum.
"apa yang mulia rasakan sekarang" tanya maria srmbari duduk di kursi disisi pembaringan raja.
"luar biasa....terapi hari ini benar benar menyakitkan seluruh tubuhku seperti terbakar lalu aku tidak lagi mengingat apapun"jelas raja tampa henti.
maria tersenyum lagi.
"rasa panas memperbaiki dan melancarkan aliran darah keseluruh tubuh,saat yang mulia tidak sadar, saat itu saya mencoba mengembalikan fungsi syaraf syaraf yang melemah" jelas maria.
"kedepan terapi tetap berjalan namun akan bertambah dengan latihan fisik menggunakan alat bantu" jelas maria lagi.
"apapun saran dokter akan saya patuhi" ucap raja tegas.
"yang mulia....mulai pekan depan saya akan tinggal diluar istana,saya berharap yang mulia berkenan memberikan saya ijin" ucap maria hati hati.
"apakah dokter tidak nyaman selama di istana" tanya raja dengan senyum yang tiba tiba lenyap.ludwiq terkejut mendengar ucapan maria.
"dokter,apakah saya menyakiti hati anda" ucap ludwiq dengan wajah cemas.
maria tersenyum menatap raja dan ludwiq.
"tidak...saya nyaman di sini,semua baik dan ramah" ucap maria.
"hanya saya ingin merasakan suasana di luar istana,saya akan tetap merawat yang mulia sesuai jadwal terapi dan pengobatan" jelas maria lagi.
raja terdiam termenung.
"baiklah,bila dokter menghendaki" jawab raja dengan wajah muram.
**
tiga hari telah berlalu tampa kehadiran verto,maria tidak berkeinginan mencari tahu keberadaannya,hari hari maria disibukkan dengan terapi fidik dan pengobatan raja,saat senggang maria di isi dengan mempelajari sejarah kerajaan defard,tampa maria sadari verto selalu mengamati aktifitas maria sepanjang hari hingga maria terlelap dalam tidurnya.
tiga hari bagai neraka bagi karyawan dan staff V2 corp,fian merasakn depresi teramat dalam menghadapi ceo V2 yang temperamen hanya karena permasalahan yang begitu sepele.
waktu menunjukkan pukul delapan malam namun verto masih berkutat dengan dokumen dokumen berbagai anak perusahaan dibawah naungan V2 corp.
fian terlihat letih dan pucat duduk tidak jauh dari meja kerja verto.rasa kantuk tak lagi dapat tertahan,berlahan matanya mulai meredup lalu tertidur dalam posisi duduk.
verto memeriksa lembaran demi lembaran dokumen sesekali terlihat menorehkan coretan pada dokumen.
"drettt...drettt" bunyi getar ponsel verto.
verto menatap pesan ayahandanya pada layar ponsel.
bangkit daribkursi meraih jas yang tersampir dibahu kursi kerjanya lalu berjalan ke arah fian yang sedang tertidur.
verto menyentuh bahu fian.
"ayo kita pulang" ucapa verto.
fian terkejut hingga spontan berdiri.verto menatap fian sejenak lalu berlalu meninggalkan ruangan diikuti fian yang berjalan tergesa membawa tas verto mengejar langkah verto.
"aku akan pulang sendiri,pulanglah dan istirahatlah dengan benar" ucap verto sembari meraih tas dari tangan fian.berbalik hendak melangkah lalu terhenti mendengar ucapan fian.
"pangeran...bolehkah saya bertanya satu hal" tanya fian ragu ragu.
"hmm..."jawab verto kembali membalikkan tubuhnya lalu menatap fian.
"apakah ada yang membuat anda risau?" tanya fian lagi dengan nada ditekan.
"hmmm... maria" jawab verto singkat lalu berlalu meninggalkan fian.
bibir fian ternganga mendengar jawaban verto.ingatannya kembali dua tahun yang lalu saat verto kehilangan kendali membuat banyak skandal dengan perempuan perempuan hanya karena maria mengabaikannya,raja menjadi murka hingga verto memutuskan keluar dari istana dan tinggal di mansionnya.namun keadaan verto menjadi mulai normal kembali sejak raja jatuh sakit.tak diyana dokter yang merawat raja adalah maria.bergetar tubuh fian membayangkan fian kehilangan kendali lagi.