webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
477 Chs

Book

Nyatanya bukan hanya damian yang mengalami mimpi itu, bahkan jerome ikut melihat mimpi yang sama seperti damian. Entah apa arti dari mimpi itu tapi jerome benar benar penasaran dengan buku yang dia genggam waktu di dalam mimpi. Sekarang dia tengah menatap bergantian para guardian yang berada di ruangan milik mereka. Sejak tadi dia hanya fokus pada pikirannya mengabaikan guardian lain yang mungkin tengah memikirkan cara supaya yang lain mau mengakui takdir nya.

Suara nafas milik jerome terdengar di telinga caesar yang memang duduk disamping nya. Bahkan caesar langsung menatap bingung pada raut wajah jerome yang terlihat tengah tidak baik baik saja.

"Kau kenapa?" hanya itu yang di ucapkan caesar tapi mampu membuat jerome menoleh menatap terkejut saat wajah caesar terlalu dengan dengannya

"Yak!!"

Caesar yang sadar langsung mundur perlahan dengan tawa kecil di bibirnya. Dan suara jerome tadi membuat guardian lain juga menatapnya bingung. Raut wajah yang mengatakan 'kenapa' mereka terlihat jelas di manik jerome bahkan mereka tak mengalihkan perhatian pada jerome sama sekali.

"Kau ada masalah apa" tanya caesar lagi membuat jerome makin bingung harus menjawab apa

Dengan berani dia mulai menatap para guardian yang memang sudah penasaran bahkan mereka sudah duduk untuk mendengar ceritanya. Tapi bagaimana dia harus menceritakan mimpi aneh itu, dia tidak tau mimpi itu akan berguna atau tidak. Karena dia sangat tidak suka dengan suasana canggung seperti ini.

"Ah..bagaimana ya?" jerome bingung ingin menjelaskan dari mana tapi dirinya juga tidak mungkin menyembunyikan hal ini

"Sebenarnya semalam aku bermimpi, dan di mimpiku itu aku tengah memegang buku aneh dan buku itu tidak bisa aku buka sama sekali" jelas jerome, sudahlah dia tak ingin terlalu lama diam lebih baik dia menceritakan saja apa yang dia lihat

"Buku apa?" pertanyaan dari ivan membuat jerome menggeleng

Dia memang tidak tau itu buku apa tapi yang jelas cover buku itu terlihat misterius bahkan buku itu terlihat seperti buku tua yang sudah lama sekali ada. Tapi bukankah aneh dia bermimpi membawa sebuah buku yang tidak dapat dia buka sama sekali itu. Semuanya kembali diam tidak ada suara lagi bahkan yang terdengar adalah suara nafas mereka saja di ruangan itu. Jerome menelungkupkan kepalanya diantara kedua tangannya. Dia benar benar penasaran tapi tidak tau buku itu ada dimana apalagi dia hanya bermimpi soal buku yang ada di tangannya lalu terbangun begitu saja setelah tak bisa membukanya.

Aneh, hal itu memang aneh tapi nyata. Dan jerome benar benar dibuat bingung harus bersikap bagaimana, sampai suara pintu terbuka dengan keras membuat mereka semua terkejut. Disana terlihat jelas damian dan neron yang berdiri dengan nafas memburu. Bahkan keringat di wajah mereka menunjukkan bahwa memang ada hal penting dan mendesak yang harus mereka katakan.

"Jerome" ucap damian menunjuk jerome yang tengah menaikkan alisnya bingung

Neron menenangkan damian lalu menatap para guardian lain yang juga menatap mereka bingung. Tapi dibandingkan memikirkan hal itu ada satu hal yang harus damian katakan pada jerome.

"Apa kau menemukan sebuah buku" damian memang tak suka basa basi bahkan dia langsung menanyakan apa yang sudah ada di pikirannya semalam

Jerome diam memandang damian aneh sebelum ingatan soal buku yang dia bicarakan tadi membuatnya terkejut. Tapi bagaimana bisa damian tau dia bermimpi soal buku bahkan dia tak mengatakan soal itu pada damian.

"Sebaiknya kita bicara baik baik" saran neron membuat lucas menyuruh mereka masuk dan duduk di tengah ruangan itu

Setelah mereka duduk, damian dan neron masih mencoba mengatur nafas. Memang dasarnya damian yang sensitif membuat neron harus ikut dalam masalah ini. Bahkan dia ditarik damian menuju ruangan para guardian untuk menanyakan hal yang masih dia tak mengerti.

"Aku bermimpi, disana aku melihat kau membawa buku tua dan buku tua itu ada kaitannya dengan para iblis" jelas damian membuat yang lain terkejut kecuali neron tentu saja

"Apa maksudmu" sekarang gantian eros yang mengungkapkan isi pikirannya

Dia memang tak mengerti saat jerome bilang soal buku di mimpi tapi saat damian mengatakan bahwa buku itu ada kaitannya dengan iblis membuat eros benar benar penasaran. Apakah buku itu bisa mengubah takdir mereka atau apa sama saja.

"Kita tidak akan bisa mengalahkan iblis walau dengan darah, batu keberuntungan, dan juga tanda zodiak kita butuh buku itu" ucap damian membuat ivan terdiam

Ingatan soal para guardian terdahulu yang mati tapi tidak bisa menyalahkan para iblis membuat ivan terkejut. Dan sekarang dia pasti akan tau alasan iblis yang masih bisa hidup. Walau memang masih membingungkan tapi dia percaya bahwa ini bukan mimpi biasa.

"Dimana buku itu?" tanya arsen menatap damian penasaran

"Aku tidak tau, karena yang akan menemukannya adalah dia" ucap damian menunjuk jerome yang tidak tau apa apa

"Aku tidak tau, sudah aku bilang tadi aku hanya bermimpi kalau buku itu ada di tanganku aku tidak tau dimana aku mendapatkannya" sahut jerome benar benar pusing, dia tak mengerti apa pun soal buku itu tapi damian bilang bahwa dia yang akan menemukannya

"Sebenarnya aku penasaran soal kenapa guardian terdahulu mati tapi para iblis masih ada sampai sekarang" ucap ivan menatap damian penasaran

Damian terdiam lalu mengalihkan pandangannya pada neron yang malah mengangkat bahunya acuh. Dasar, kadang damian sangat ingin membuang sepupunya itu. Kalau begini berarti harus dia yang menjelaskan bukan.

"Di dalam mimpiku aku melihat mata merah darah yang menatap tajam padaku dan suara yang mengatakan bahwa kami tak akan bisa mengalahkan mereka" damian tak tau harus menjawab apa yang dia pikirkan adalah soal buku itu yang harus dia temukan sebelum bulan purnama es terjadi

"Jadi kau tau dari mimpi" sahut daniel membuat damian mengangguk

Semua terdiam dan mencoba mencerna apa saja yang telah mereka tau. Dan kali ini pintu yang dibuka keras oleh chris yang menatap kesal akan ruangan itu membuat yang lain terkejut bahkan sampai arsen terjatuh dari kursi nya. Dan karena hal itu suasana nya terlihat lebih santai dari pada suasana disaat mereka membahas buku

"Yak!!, bisa tidak kalau buka pintu di ketuk dulu" kesal arsen karena hanya dirinya saja yang jatuh dan ditertawakan oleh guardian lain

"Apa peduli ku, dan kalian pasti tengah membicarakan buku tua bukan" ucap chris masa bodoh dengan keadaan arsen yang jatuh di lantai

"Karena aku tau ada dimana buku itu"