webnovel

(In)Sanity

*(R-18)!!! Yuna Akari, Sejak kecil sudah sendiri. Dia selalu sendiri dan tidak pernah ada seorang pun yang ingin bersamanya. Dia selalu di nilai aneh dan sangat Misterius dengan perban yang membalut beberapa bagian tubuhnya. Dia di jauhi, Tidak dicintai, dan tidak di pedulikan. Kedua Orang tuanya mencampakkannya. Orang-orang menjauhinya. Membuatnya selalu..Menyendiri. Yuna Akari memiliki masalah Mental yang sudah ada di dalam dirinya semenjak kecil, Yaitu merasakan rasa bosan yang amat cepat. JikaYuna tidak melaksanakan Hobinya setiap waktu yang sudah ia tentukan, Maka Yuna akan..Menjadi…GILA! Dan jika ada yang berani untuk menyakitinya, Yuna juga akan menjadi…GILA! Dari kecil ia sudah memiliki hati yang Kosong, Hampa, yang tidak dapat di isi oleh siapa pun. Lalu, Dia bertemu dengan seorang Malaikat. Seseorang yang dapat mengisi hatinya yang kosong dan hampa. Seseorang yang dapat menenangkan dirinya dari masalah Mentalnya. Tapi jalan untuk mendapatkannya tidak lah mudah. Selalu saja ada seseorang yang ikut campur dengan Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang mendekati Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang menghalangi jalannya untuk mendapatkan Malaikatnya. Dan orang-orang itu membuat Yuna Akari iritasi. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan Malaikatnya. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan orang-orang yang mencoba untuk mendekati Malaikatnya. Itupun jika dia harus.. MENYAKITI MEREKA SEMUA! Itupun jika Yuna harus… MEMBUNUH MEREKA SEMUA! ..Mereka tidak punya pilihan lain. ..Malaikatnya Harus menjadi miliknya. ..Menjadi milik Yuna Akari.

FHNorai · Kinh dị ma quái
Không đủ số lượng người đọc
41 Chs

Vol. 1 - CH. 1 - Part One

Vol. 1 - Chapter 1 - Yuna Akari

Pagi hari yang cerah. Sinar mentari pagi yang menyinari dari balik jendela mengenai mataku membuat ku terbangun dari tidur ku. Aku terbangun dengan mata setengah terbuka dengan rasa masih mengantuk berat dimata. Tapi aku harus memaksa diri ku untuk terbangun dari tidur ku untuk bersiap pergi ke sekolah.

Aku mengangkat tubuh bagian atas ku yang berbaring di atas kasur yang empuk ke posisi duduk di atas kasur. Untuk menyegarkan diri ku, Aku meregangkan tubuh ku agar tidak pegal dengan menarik kedua tangan ku ke atas.

Setelah meregangkan tubuh ku, Aku beranjak dari kasur menuju ke arah jendela kamar ku, Kebetulan aku menaruh meja belajar ku di balik jendela kamar ku supaya saat aku belajar aku dapat melihat keluar jendela. Aku membuka hordeng jendela kamar ku lalu membuka jendela kamar ku lebar-lebar membiarkan angin pagi yang sejuk masuk ke dalam kamar ku.

Untuk merasakan segarnya angin pagi ini, Aku mengeluarkan kepala ku keluar jendela dan merasakan angin pagi yang berhembus menyentuh wajah ku. Aku menghirup angin ini untuk merasakan betapa sejuk dan segarnya angin pada pagi hari lalu mengeluarkannya dengan lembut lewat mulutku.

Untuk beberapa saat aku masih di jendela kamar ku untuk melihat kondisi di luar tempat tinggal ku. Di luar sangat damai, Ada banyak orang yang berlalu-lalai di luar. Ada anak-anak SD yang berjalan bersama menuju sekolah mereka, Lalu ada beberapa anak seumuran dengan ku menuju sekolah mereka masing-masing ada yang bersama dengan segerombolan teman-temannya ada juga yang sendirian. Ada beberapa Ibu-ibu yang saling berbincang, Kucing yang berjalan di atas tembok dan ada banyak lagi.

Setelah melihat kondisi luar dan menyegarkan diriku yang baru bangun dari tidur, Aku menuju ke kamar mandi dan bersiap pergi mandi. Aku melepas baju tidur ku yang berupa piyama dan memasukannya kedalam ranjang yang ada di sebelah mesin cuci. Lalu aku masuk kedalam Bathtub yang di penuhi oleh air hangat dan merendam diriku di dalam Bathtub itu.

Untuk sekiranya selama 10 menit aku mandi, Aku keluar dari kamar mandi dan mengeringkan diriku dengan handuk. Setelah tubuhku seluruhnya kering, Aku mulai memakai seragam sekolah ku mulai dari pakaian dalam ku, Tank-Top berwarna putih, Seragam sekolah rok pendek, Baju seragam sekolah bertangan pendek, Kaos Kaki hitam setinggi lutut.

Tapi sebelum aku memakai seragam sekolah, Aku sudah melapisi beberapa bagian tubuhku dengan perban. Di kedua tangan ku dan di sekitar badan bagian atas ku. Apa alasanku melakukan itu? Itu rahasia…Untuk sekarang.

Setelah berpakaian, Aku menyiapkan buku-buku pelajaran yang akan di pelajari nanti di sekolah. Aku memasukan Buku tulis, Alat tulis, Buku pelajaran wajib hari ini, dan beberapa Alat yang selalu ku bawa setiap hari. Apa itu? Jawabannya adalah Rahasia.

Setelah aku selesai menyiapkan apa yang harus ku bawa ke sekolah nanti, Aku pergi menuju ruang makan di lantai satu untuk sarapan dan menyiapkan bekal sekolah ku. Untuk hari ini aku hanya sarapan dengan makanan sisa tadi malam yang berupa Nasi, Sosis, dan beberapa lauk-pauk. Untuk bekal sama seperti sarapan yaitu makanan sisa tadi malam.

Sepertinya semuanya sudah lengkap. Tidak ada yang tertinggal dan tidak ada yang terlupakan. Sepertinya aku sudah siap untuk berangkat sekolah hari ini.

Ahh!!…Sebelum itu. Ada satu hal yang harus aku periksa sebelum berangkat pergi ke sekolah.

Aku menuju Basement tempat tinggal ku untuk memeriksa Sesuatu yang ada didalam. Apa itu? Tentu ini juga Rahasia untuk sekarang.

Setelah memeriksa Sesuatu tadi yang ada di dalam Basement, Aku menuju ke depan pintu suatu ruangan yang bertulisan "DILARANG!!! KHUSUS!!!". Aku membungkukkan badan ku dan mengucapkan-

"Aku berangkat"

Aku menuju ke arah pintu keluar rumah ku yang juga berupa pintu masuk. Aku duduk di atas lantai dan mengambil sepatu ku yang ada di dalam rak sepatu dan alas kaki lainnya lalu mengenakan sepatu yang ku ambil.

Setelah memakai sepatu, Aku berdiri dari posisi duduk ku dan bersiap keluar rumah menuju sekolah.

Aku menggenggam gagang pintu rumah ku dan membukanya dengan pelan dengan cara menariknya. Saat aku membuka pintu rumah ku, Angin-angin dari luar masuk dengan seketika berhembus dengan kencang. Sinar mentari pagi hari juga mengenaiku, Sinar matahari ini sangat menyilaukan mataku membuat ku menutup kedua mataku dengan tangan kiriku sedikit sampai aku tidak merasakan silau sama sekali.

Aku mengangkat kakiku melangkah keluar rumah dengan perlahan dan setelah aku sudah berada di luar rumah ku, Aku menutup pintu rumah ku dan menguncinya. Aku taruh kunci rumah di dalam tas supaya tidak mudah hilang.

Aku melihat kedepan. Di pengelihatanku, Ada banyak sekali orang-orang seumuran dengan ku yang sedang berjalan pergi menuju sekolah mereka masing-masing dan ada juga murid dari sekolahan yang sama dengan ku.

Semuanya sudah lengkap. Mandi, Berseragam, Sarapan, Bekal, Memeriksa Sesuatu yang ada di dalam Basement, Mengucapkan salam kepada Mereka. Semuanya sudah ku lakukan.

Kalau begitu apa yang ku tunggu lagi? Saatnya berangkat menuju sekolah.

Di sekolah aku harap akan menjadi hari yang sama seperti biasanya untuk ku…Itu pun jika tidak ada kejadian yang mengganggu ku seperti biasanya dan aku berharap agar masalah mental ku tidak kambuh begitu saja maka hari ini akan menjadi hari yang sangat biasa untuk ku.