webnovel

XII ATTENTION

 ──── ✾ selamat membaca✾ ─────

Aku terdiam sesaat,kemudian menoleh kearah Jeno oppa yang kini menatap ku seolah-olah kini ia gugup, padahal tadi dia yang membuat aku gugup karena pernyataanya tadi,ehhh tunggu-tunggu mengapa aku jantungku berdetak tidak karuan saat membicarakan Jisung?atau mungkin aku mulai me- akhhh sudahlah aku bahkan jadi pusing sendiri memikirkan itu.

"Ekhm...Appa aku memiliki seorang kekasih,aku menjalin hubungannya baru 2minggu dengannya, dia adik dari sahabatku Mark hyung,namanya Marchel,bahkan tak kusangka Marchel dan Jena duduk dalam bangku yang sama"

Appa menatap Jeno oppa,aku kembali menatap jeno oppa yang kelihatan sepertinya gugup ingin aku tertawai saja oppa ku saat ini(≧∇≦)/ tapi ini adalah sebuah pengakuan jadi aku mengurungkan niatku.

Berarti benar kalau yang dikatakan jisung bahwa mereka berdua--oppa ku--dan--Marchel sudah memiliki hubungan.

"Ternyata anak-anak Appa sudah dewasa,lain kali seperti yang Appa katakan tadi, ajak mereka kemari Jeno,Jena, Appa penasaran dengan mereka dan ingin bertemu dengan orang yang telah menaklukan hati kalian"

"Baiklah Appa kalau begitu, Lain kali Jeno akan kenalkan Appa pada Marchel"

Appa tersenyum dengan reaksi Jeno oppa yang tiba-tiba menjadi sangat semangat, Aku hanya diam Appa menatapku,dan bertanya kepadaku tentang Jisung.

"Apakah kekasihmu akan kemari?kalau kamu dan dia belum merencanakan apapun bilang pad-"

Pembicaraan Appa terpotong, karena ponselku berdering menandakan ada panggilan masuk, dilayar ponsel tertera nama no yang tak dikenali.

Don't you know I'm a

naega neol ikkeuneun boss~

Don't you know I'm a

naega neol umjigin player~

Don't you know I'm a

naega neol ikkeuneun boss~

                'unknown'

'Accpetance'.      'Push away'

        ✔.                      ❌

Memencet tombol accpet,Menerima panggilan itu.

"Halo Dengan siapa ini?"

"...."

"Oh,kau dapat nomer ponselku dari mana?"

"....."

"Ahhヽ(*≧ω≦)ノ,iya aku hampir lupa tadi"

"..."

"Apa!,kau pasti bercanda"

"....."

"Untuk apa kau kemari?"

"..."

"Apa harus sekarang?"

"..."

"Baiklah aku akan bersiap-siap dulu"

"..."

"Ya hati-hati mengendarai mobilnya"

"..."

"Ah motor ya?baik lah tidak apa-apa kok"

"..."

"Bye"

Yang menelpon itu Park jisung,dia memintaku ikut mencari dress,untuk acara bersama dengan orang tuanya itu.

"Appa jena izin keluar boleh?"izinku kepada appa untuk keluar malam ini.

"Boleh,minta antar sama jeno ya"

Jawab appa sambil melirik jeno oppa.

"Tapi, jena  di jemput sama temen jena appa" appa dan jeno oppa melirikku dan tersenyum.

"Kekasih mu?yasudah hati-hati nanti appa akan berbicara kepadanya"

Ahh,ya kejadian tadi saat berdebat dengan jeno oppa,appa masih mengingatnya saja,kupikir appa akan lupa.

"Jena siap-siap dulu appa"

Pamit ku kepada appa.

Aku berlari kecil saat menaiki tangga yang menuju kamarku dan kamar jeno oppa.

Membuka lemari dan mengambil jean hitam dan sweater berwarna putih,dan mengambil tas selempang yang selalu aku kenakan,ini adalah hadiah ulangtahun ku dari guanlin tahun lalu.

Dan sedikit memoles bibir dengan liptint pink,agar tak terlihat pucat.

Aku menengok ke arah pintu, memperlihatkan jeno oppa yang sedang menatapku.

"Hei,jisung sudah datang,cepat!kekasih mu menunggu tau,bahkan sekarang sedang meminta restu kepada Appa"

ucap jeno oppa mengejek.

"Ya lagian sudah selesai kok"

Jawabku, sambil mengambil ponselku dan memasukkan ke tas selempang dari guanlin.

"Hati-hati biasanya jisung agresif"

Ucap jeno oppa berbisik tepat di telingaku,sambil menuruni tangga.

"Maksud oppa apa?"

"Kau akan tau sendiri,aku hanya memberi perhatian padamu"

bisiknya padaku.

Disana sudah ada Jisung dan Appaku yang tengah membicarakan sesuatu,entah apa yang mereka bicarakan,terlihat sangat akrab seperti sudah berjumpa lama.

"Ohhh,itu dia sudah datang,appa izinkan kalian berdua,jangan melakukan hal-hal yang melebihi batas, dan juga jisung jaga anakku ini ya, biasanya dia selalu menangis ketika melihat kucing:v"

"Baiklah  appa,akan ku jaga anakmu ini"

Wah bahkan jisung memanggil appa dengan sebutan 'appa'

"Sudah?" Tanyanya padaku.

"Iya"

"Appa,Jeno oppa kami pamit"

"Ya hati-hati ingat yang oppa katakan tadi"

'Ingat yang oppa katakan tadi' ucapku dalam hati.

Ohhh,apakah yang Jeno oppa maksud,tentang Jisung yang tadi sempat ia katakan, ya aku harus berhati-hati.

Aku dan jisung bergegas ke luar menuju ke mobil jisung.

"Hey jisung kenapa kau tak memanggil Appaku dengan sebutan shamchon?"

Tanyaku kepada Jisung yang kini sedang memegang  kunci mobilnya.

"Ayahmu yang menyuruhku memanggilnya dengan sebutan 'appa',kenapa memangnya?apakah kau keberatan karena itu?" Tiba-tiba raut wajahnya berubah kecewa.

ahh salahku juga kenapa aku menanyakan hal seperti ini padanya,sepertinya dia tersinggung karena pertanyaanku,jenaaaa jika disini ada Jeno oppa ataupun Appa kau akan habis di nasihat mereka sampai kau tertidur.

"Tidak,bukan begitu maksudku,aku hanya menanyakan saja,maaf aku menyinggung perasaanmu"

Aku mengacungkan jari kelingkingku di hadapan Jisung.

Jisung yang melihatku bingung aku segera menautkan jari kelingkingku dengan jari kelingkingnya.

"Jika aku melakukan kesalahan,aku selalu menautkan jari kelingking seperti ini,aku dan Jeno oppa sering melakukannya saat masih kecil hingga sekarang jika aku dan jeno oppa membuat kesalahan"

Jelasku kepada Jisung, aku melihat dia mendekat dan kini ia menggenggam tanganku,dan berjalan menuju mobil.

"Ayo masuk,akan ku ceritakan di mobil"

Ujar Jisung padaku,setelah membukakan pintu mobilnya untukku .

"Terimakasih"

Setelah di perjalanan aku sibuk dengan rambutku memainkannya,menggulung dengan jari telunjukku dan setelah itu aku lepaskan, berbeda dengan Jisung yang fokus menyetir,tapi kini jalan macet dipenuhi oleh pengendara mobil maupun motor.

Aku memperhatikan mobil dan motor dan terkadang menghitung mobil dan motor yang ada di sana ketika terjebak macet.

"Jena" perhatianku kini teralihkan oleh Jisung yang memanggilku,aku refleks menoleh padanya.

Aku membulatkan mataku,terkejut karena Jisung jaraknya sangat dekat adenganku.

"Sangat fokus sekali memperhatikan mobil-mobil dan juga dengan memainkan rambutmu itu,hingga tak menyadari aku sudah di depanmu?lucu sekali,saat matamu membesar seperti ini" Jisung mengusak rambutku,aku hanya menatapnya dengan terkejut.

Kini Jisung mendekatkan wajahnya pada wajahku,aku menatap matanya yang sedang menatap ke arah bawah tepatnya bibirku,apa ini yang Jeno oppa maksud?

"let me love you Lee Jena"

Jisung mengatakan kata-kata itu dan setelah itu

❉cup

Aku terdiam membeku,saat Jisung menempelkan bibirnya di bibirku.

aku tetap membeku dengan apa yang aku rasakan ini,bibirku dan bibir Jisung menempel.

Kini jantungku berdetak kencang  serasa ingin keluar dari tempatnya.

Dan kini Aku melihat Jisung memejamkan matanya.

Hanya berselang 8detik, Setelah itu Dia menjauhkan wajahnya dari wajahku,dan kini ia menatapku sambil tersenyum.

"maaf membuatmu terkejut dengan apa yang aku lakukan padamu, Jena aku harap kau mengerti perasaanku, jadi biarkan aku mencintaimu Lee Jena"

Jisung kini memegang tanganku.

Jisung mencintaiku? Bagaimana ini? Bahkan aku tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang laki-laki.

Jeno oppa dan appa adalah dua laki-laki yang selalu menciumku di pipi atau di kening,tapi ini pertama kalinya ciuman itu di bibir,berarti first kiss ku diambil Jisung?

"Jisung,eummm...akan aku usahakan menerima perasaanmu"

"Benarkah, jika ada yang salah denganku katakan padaku" kini ia tersenyum manis dan mencubit hidungku dengan lembut.

Kini perjalanan kembali normal,Jisung juga kini fokus mengendarai mobilnya sambil tersenyum.

Tiba-tiba ponselku bergetar,aku segera membaca pesan.

Tapi, mengapa ini terjadi?

█▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀▀█

                            ❝note❝

Jika nana typo dalam penulisan cerita ini komen ya😅soalnya nana baru pertama kali bikin story😁mohon bantuannya dari kalian.

dan juga terima kasih sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita nana

█▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃█