"Kamu sudah bangun?" Viona seperti mendengar petir disiang bolong saat mendengarkan suara Luther, Dia segera mendorong tubuh Luther menjauh dan dia menangis, Viona menangis dengan tubuh terbalut selimut. Luther memeluknya meski Viona berusaha mendorong tubuh Luther.
"Sayang, maafkan aku, aku tidak tega menolakmu. Aku juga sudah terbakar gairah saat kamu menciumku dan menganggapku sebagai Philip. Aku bukan mau mengambil kesempatan tetapi aku benar-benar khilaf." Luther memeluk Viona yang kini mulai terisak kembali setelah tadi tangisnya sempat mereda.
"Aku akan segera menikahimu, nanti kita akan menemui kedua orang tuaku." Viona tidak dapat berkata-kata. Luther kembali membaringkan tubuh Viona dan memeluknya dengan erat. Luther sangat bahagia karena memang dia sangat mencintai Viona sejak pertama dia melihatnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com