webnovel

Young Gods & Goddesses

'Young Gods and Goddesses' yang artinya Dewa dan Dewi muda, atau bisa disebut Rogha. 12 Dewa-Dewi Olympus, diantaranya; Zeus, Poseidon, Hades, Demeter, Hermes, Artemis, Apollo, Afrodit, Ares, Athena, Hephatestus dan Hestia. Masing-masing dari Dewa-Dewi, mereka mengutus Manusia, Nimfa, dan Elf. Untuk dijadikan Rogha. Rogha berperan penting untuk menjaga keseimbangan Alam semesta. Mereka yang terpilih menjadi Rogha akan memiliki kekuatan setara dengan Dewa-Dewi yang memilihnya. Ada beberapa aturan untuk menjadi Rogha. Pertama, Mendapatkan 3 Jenis liontin berbeda. Kedua, Mencapai puncak Gunung Olympus. _______________________________________________ PERHATIAN!!! Novel sedang dalam tahap pengembangan. Akan di revisi besar-besaran. Mulai 1 Januari 2023, diperkirakan 3-5 Bulan kedepan baru akan selesai. Prolog ~ Follow Instagram @aoko_novel untuk memberikan Support :D. Terimakasih.

Aoyama_Kouji · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
45 Chs

Team

Kembali kepada Alex dimana ia sedang terbingung dengan situasinya yang sekarang baik tempat yang sekarang ia berada maupun situasi yang kini bahkan di depannya terdapat Demi Rogha lainnya.

Kemudian Neine menjelaskan tentang kejadian kenapa mereka berada di Hutan Olympus bahkan Alex juga. Perlahan lahan Neine menjelaskan kepada Alex bahkan nampaknya ketegangan di antara mereka kini hilang seolah olah mereka kini teman dekat.

"Wahh jadi ini Ujian?akh sial saya tak tahu kapan itu terjadi saya lupa menanyakan kepada Dewa Poseidon,"

pekik Alex.

Nampaknya Alex sekarang sudah paham kondisi dan keadaan sekarang kenapa ia berada di Hutan secara tiba tiba yang seharusnya ia masih tertidur di kamarnya setelah latihan.

"Ah jadi anu Al lex...,"

ucap Neine nampaknya sedikit grogi menyebut namanya.

Alex melihat ke arah Neine yang nampaknya menunjukkan raut wajah yang sangat sulit di tebak apa yang sedang di pikirkan oleh Neine namun sepertinya Alex tak memedulikannya.

"Iya eh tadi siapa namamu Nein? kenapa Neine?,"

tanya Alex.

"SAYA MOHON JANGAN REBUT KALUNG LIONTIN MILIK TEMAN TEMANKU,"

teriak Neine memohon kepada Alex sembari menundukkan kepalanya nada suara dan ekspresi Neine benar benar terlihat seperti sedang memohon kepada sang kuasa.

Alex terbingung dengan perkataan apa yang di maksud dengan Neine sepertinya Neine salah menduga, tidak hanya Alex teman teman Neine juga terkejut setelah mereka mendengar jika Neine mengorbankan Liontinnya untuk mereka.

"SAYA MOHON AMBILLAH LIONTINKU DAN BIARKAN TEMAN TEMANKU UNTUK PERGI!!!,"

pinta Neine.

"Ah Nein ah ti tidak tidak bukan begitu ammm saya sebenarnya tidak ingin merebut Liontin kalian setelah kalian membantuku menjelaskan kondisi yang sekarang justru saya sangat berterimakasih,"

jelas Alex.

Nampak kini tiba tiba Neine menghentikkan Air matanya tiba tiba kini wajahnya menatap kepada Alex,

"Serius?,"

tanya Neine mencoba memperjelas apa yang barusan di katakan oleh Alex.

"ah iya kenapa kalian takut jika aku akan merebut Liontin kalian harusnya kan saya yang merasa takut karena saya sendirian hehehe,"

tanya Alex.

Seketika Ekspresi Neine dan teman teman di belakangnya kini menjadi merasa lega.

"apa dia takut sama kita hahaha harus nya tadi aku rebut saja y liontinnya bodoh sekali aku, eh tidak tidak orang kuat memang tidak pernah mengatakannya dia kuat waaaa aku bener bener jadi ngefans sama dia kyaaaaaaaaaaaaaa,"

batin Neine.

Nampak wajah merah pada Neine membuat teman temannya merasa curiga atas apa yang di pikirkan oleh Neine nampaknya ada yang tak beres kemudian Oraka memukul bahu Neine hingga Neine terkejut.

"Ah anu karena anda adalah satu Rogha yang sudah resmi jadi kami merasa takut,"

jelas Neine.

"Eh? Resmi? Bagaimana kalian tahu eh memang kalian belum resmi?,"

tanya Alex .

"Emm itu kan Sudah menjadi bahan pembicaraan Dewa Hades tiap kali ada upacara beliau pasti mengucap Rogha Poseidon ya meski katanya dia lemah:v,"

jelas Neine.

"asem lemah arghh.,"

batin Alex.

"Heh, a... oiya Alex jadi kalau begitu kami mau pamit dulu mau pergi,"

ucap Neine.Neine kemudian tiba tiba hendak pergi meninggalkan Alex begitu saja.

"ah.. bagaimana kalau kalian ikut saya pergi ke puncak Olympus mari kita lolos ujian ini bersama sama akan ku buat kalian jadi Rogha Resmi sepertiku HaHaHa,"

ucap Alex mengajak mereka ber empat untuk berpetualang bersamanya menuju puncak Olympus.

"Aaa.. Baiklah kami ikut,"

tanpa berpikir panjang Neine menyetujui begitu saja.

tiba tiba salah satu temannya di belakang Neine yang sedari tadi nampaknya hanya diam dan menguping pembicaraannya tiba tiba ia berjalan mendekati Neine.

"aaa anu Alex maaf kami berdiskusi dulu ya Neine sebagai ketua dia memang suka mengambil keputusan begitu saja dia lupa dengan anggotanya Hehehe,"

ucap Anuri yang kemudian menarik Neine bersama Gerid,Oraka.

"Ah iya benar juga ah jadi kalian Team?wah keren baiklah saya tunggu hasil Voting nya hehehe,"

ucap Alex.

Kemudian mereka berbisik bisik saling beradu pendapat.

"hei Nein kau lupa tujuan kita?ituloh ah Nanti kalau Vesti tahu gimana,"

desis Anuri.

disusul dengan Gerid,

"cih kalau berurusan dengan Vesti saya tidak mau lebih baik tidak lulus ujian, lagian Oraka nih ga ambil Kalungnya aja bikin ribet situasinya kan jadinya,"

ucapnya.

"woi jangan salahkan aku! kan kau tau saat aku mau menyentuhnya saja dia menyadariku dalam kondisi tertidur saya kira dia hanya pura pura tertidur,"

jelas Oraka.

"hemmmmmm,"

nampak Neine kini tersenyum seakan akan ia menyembunyikan sesuatu.

"tenang saja untuk sekarang bukankah lebih baik jika kita bersamanya beruntung dia tidak menyerang kita bahkan sampai di ajak Lolos dari Ujian ini kau seharusnya tau ini adalah tawaran menarik,"

Neine nampaknya berusaha menjelaskan keadaannya.

Nampaknya kini teman temannya sudah paham kemudian mereka pun menyetuji untuk pergi ke Puncak Olympus bersama Alex.

Mereka kini pergi bersama sama menuju ke puncak Olympus,bahkan Gerid,Oraka dan Anuri yang nampak sedari tadi menjaga jarak dengan Alex kini mereka berani mendekati Alex hingga mereka kini berbincang sembari berjalan menuju ke puncak Olympus.

Nampaknya keadaan Alex,Neine dan lainnya di Awasi oleh seseorang Wanita di Cerminnya.

"Wuhahahahha bagus bagus kerja bagus dan Ambil Liontin Rogha Poseidon jika ada kesempatan Hahahaha,"

tawa jahatnya seorang Wanita yang sedari tadi sepertinya dia melihat kejadian pada mereka secara langsung.

Srek!

Terlihat seseorang memasuki ruangan Wanita yang sepertinya sedang menonton kejadian secara langsung.

"Putri Vesti, selagi kita menunggu budak budak mendapatkan Liontin untuk kita saya sudah menyiapkan Kelapa segar dengan Barbeque,"

ucapnya.

Vesti yang sedari tadi masih menatap layar pada cerminnya tiba tiba ia merasa semangat ketika mendengar Barbeque.

"waah sudah matang terimakasih Ger Yeay cemilan begadang sambil nonton enak nih,"

ucap Vesti.

Blup!

Blup!

Blup!

Sepertinya kejadian Vesti dan Ger sedang di amati oleh para Dewa Dewi yang sedang terduduk di Altar nya masing masing.

Nampaknya Ares menahan tawanya sembari melihat kejadian secara langsung.

"Heee!? lihat Mereka apa yang dipikirkan mereka hahahaha," ucapnya.

"HoHoHo sepertinya ada Bos kecil Xixixi saya baru tau,"

ucap Hades.

"Wah, jangan jangan kamu tidak mendidiknya ara ara Ayah tak pengertian,"

pekik Ares.

"Berisik Ares kau lihat 2 Demi Roghaku sudah memimpin paling depan lihat siapa yang akan tercepat menuju ke Puncak Olympus,"jelas Hades.

Kemudian kini layar nya berganti mengamati pada 2 Roghanya yang nampaknya kini mereka sedang melewati tebing tebing menuju puncak Olympus sepertinya mereka adalah Werli dan Boh.

Nampaknya Hades dan Ares terlihat sedang beradu dengan Demi Roghanya, Disana terlihat Zeus yang hanya terdiam tanpa komentar bahkan ia tak memedulikan perdebatan pada Hades dan Ares.

Kini mata poseidon tertuju pada Kursi Hermes yang nampaknya setelah Dimulainya Ujian Hermes sudah tak terlihat di tempat duduknya.

"hemmm apakah akan cukup waktu kita sebelum Segel pada 'The King Of Dragon' rusak saya merasa gelisah tiap detik menunggu ujian segera selesai,"

ucap Demeter nampaknya dia terduduk dengan gelisah merasa tak sabar untuk segera selesai Ujiannya.

"Naga... Cih Ah. hei Hermes aku menanyakan padamu,"

tanya Poseidon kemudian matanya kini melirik ke arah dimana tempat duduk Hermes bahkan ia sepertinya baru menyadari jika Hermes sudah tidak ada.

"ah Anda terlalu Fokus dengan ujian sampai tidak menyadari sekelilingmu,"

pekik Apollo.

Nampaknya beberapa Dewa Dewi lainnya ia juga ada beberapa yang baru menyadari jika Hermes tidak ada.

Kemudian Poseidon berdiri,

Tak!

Bunyi tongkatnya membuat ruangan yang sunyi kini sedikit berisik dengan bunyi kursi tergeser dan langkah kaki Poseidon yang nampaknya hendak pergi Meninggalkan Altar.

"Poseidon? jangan mencampuri urusan Demi Rogha!,"

ucap Zeus dengan suara Besarnya.

".....,"

Poseidon terdiam sesaat.

"Nggak, saya hanya ingin menjenguk Afrodit,"

ucapnya.

Kemudian Poseidon pergi meninggalkan Altar.

Sementara itu di sebuah perbatasan ujian~

"Hemm kenapa juga kita yang disuru sebagai team pengamat" tampak nya Eden sangat merasa malas saat dia di mintai Mina untuk mencari informasi .

"Dah diam lah kau Ed sebagai Demi Rogha dari Dewi Athena kita harus bangga mengenai apa yang akan kita lakukan," tampak Andi membalas komentar kosong dari Eden.

"Yah kau tau sendiri aku yang hanya memiliki sedikit kemampuan dan juga kau yang bahkan belum diketahui Ability nya bisa apa huh!"

Srek!

Srek!

Srek!

Terdengar suara gesekan di belakang mereka

Tap.

Terlihat mereka terhenti sesaat setelah mendengar suara semak semak barusan, kini Eden langsung memasukan tangan satunya dan di tangan lainnya dia melemparkan sebuah bola kecil.

Kltk!!!

Sesaat setelah batu itu masuk ke dalam sumber suara tersebut Ed langsung menggunakan rapalan cepat nya

"Sa' Elumitium~"

Dwarr....

Terdengar seperti sebuah ledakan namun ternyata itu hanyalah sebuah suara yang di timbulkan oleh pelepasan segel di bola tersebut

Dan kini semak semak itu sudah di penuhi dengan jaring laba laba Darwin's Bark sehingga siapa pun yang terjerat akan sangat sulit untuk melepaskan diri

"Nghiiiii!!!"

"Hors"

"Hors"

Suara di balas suara

Sesaat setelah bunyi ledakan dan jaring Laba Laba itu menutupi area sekitar semak belukar itu kini terdengar suara kuda yang tak asing bagi Andi.

"Tunggu sebentar Ed sepertinya kau salah sangka!"

Tampak kini Andi menggambil sebuah pisau scalpel,(sejenis pisau kecil yang biasa di gunakan untuk pembedahan biasanya memiliki ciri" Bagian pisau kecil dan pegangan besar namun memiliki tingkat ketajaman yang mampu membuat kau merasa tak tergores meski sebenarnya sudah tergores cukup dalam dan kau akan menyadarinya ketika darah mu keluar).

Dan langsung menuju ke arah semak itu.

Dan benar saja di sana terlihat kuda dengan pelana yang masih menempel di pundaknya

"Hah..! Bukannya ini kuda yang ada di Akropolis?" Melihat kondisinya Andi merasa kasin terhadap kuda itu karena selain terjebak di jaring milik Eden ternyata sebelumnya dia juga terjebak di mawar biru berduri

"Ed bisa kau bunyikan peluit sekarang? Aku menemukan sesuatu yang mengejutkan!"

Setelah itu tanpa pikir panjang Eden membunyikan sebuah peluit namun tak ada suara yang keluar melainkan hanya membuat peluit di saku milik Andi bregetar

Di tempat lain

Bezzt!

Bezzt!

Terdengar di beberapa tempat suara yang sama

"Hemm? Sekarang apa " Ucap Sinta sembari memegang peluit nya dan melihat ke arah Mina

"Tak ada yang perlu kita khawatirkan... Kuro " Terlihat Mina memberikan semacam permintaan dan di tanggapi dengan kuro dengan cepat kuro mengangkat tangannya dan mengatakan

"Apport"

Wish!

Seketika tubuh milik Sinta kini berubah menjadi tubuh Eden sementara di lokasi Andi saat sedang mencoba membebaskan kuda kini Sinta sudah mengganti posisi dari Eden

(Semacam teleport namun dengan sarat memindahkan benda di sana ke tempat benda lain di pindahkan)

"Jadi apa yang kau temukan Andi?" Terlihat Sinta berjalan mendekatinya dan kinj dia terkejut

"Hah!!! Kau menggunkan sinyal darurat hanya karena kau menemukan kuda yang terperangkap!," Nampak nya Sinta marah karena beberapa hal

Kemudian Andi menarik kuda itu ke luar semak semak tanpa memperdulikan Sinta

Tap

Klik!

Terlihat Andi membuka pengait milik pelana nya dan kini yg mereka liat adalah sebuah logo Akropolis di dalam pelananya

"Sudah ku duga karena aku yang meletakkan pelana itu saat masih di sana"

Sambil melihat ke arah Sinta seakan dia hendak memaksa Sinta untuk menggunakan kemampuannya sekali lagi

"Huft... Iya iya baiklah " Sembari sinta menggambil peluitnya dan kini dia juga mengucapkan sebuah mantra lainnya

"Eh tunggu?" Terlihat Andi menghentikan Niat Sinta

"Ha? Apa maumu!" Terlihat Sinta mencoba bertindak tenang walau dasarnya sifat nimfa di dirinya memberontak karena telah di perintah oleh manusia

"Aku hanya mau memastikan tempat ini jadi kirim saja mereka surat agar mereka ke sini dan membuat camp di sini saja"

Meski tak mau namun yang di katakan Andi benar.

Fakta bahwa tidak mungkin kuda di Akropolis keluar bahkan sampai sini adalah benar dan hanya satu satunya alasan kuda itu sampai sini pasti ada yang tidak beres di Akropolis

Kemudian Sinta melipat kertas itu dan mengirimkan itu langsung ke siel dan beberapa saat setelahnya para Demi rogha Athena memulai perjalanan mereka menuju ke arah tepi perbatasan ujian

Creation is hard, cheer me up!

Aoyama_Koujicreators' thoughts