webnovel

Young Gods & Goddesses

'Young Gods and Goddesses' yang artinya Dewa dan Dewi muda, atau bisa disebut Rogha. 12 Dewa-Dewi Olympus, diantaranya; Zeus, Poseidon, Hades, Demeter, Hermes, Artemis, Apollo, Afrodit, Ares, Athena, Hephatestus dan Hestia. Masing-masing dari Dewa-Dewi, mereka mengutus Manusia, Nimfa, dan Elf. Untuk dijadikan Rogha. Rogha berperan penting untuk menjaga keseimbangan Alam semesta. Mereka yang terpilih menjadi Rogha akan memiliki kekuatan setara dengan Dewa-Dewi yang memilihnya. Ada beberapa aturan untuk menjadi Rogha. Pertama, Mendapatkan 3 Jenis liontin berbeda. Kedua, Mencapai puncak Gunung Olympus. _______________________________________________ PERHATIAN!!! Novel sedang dalam tahap pengembangan. Akan di revisi besar-besaran. Mulai 1 Januari 2023, diperkirakan 3-5 Bulan kedepan baru akan selesai. Prolog ~ Follow Instagram @aoko_novel untuk memberikan Support :D. Terimakasih.

Aoyama_Kouji · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
45 Chs

Pilihan Boh

.

~Wush~

Angin malam nampak berembus kencang di Hutan belantaran kaki gunung Olympus.

Sret!

Syet!

Dap!

"Hoah,"

ucap Melo nampaknya Melo berusaha menaiki Pohon Jungle tertinggi.

"woooaah Keren banyak kunang kunang waaaa,"

Melo nampak terlihat kesenangan sekilas ia lupa akan tujuan ia menaiki Pohon Jungle tersebut.

Kemudian Melo menjentikkan jarinya seketika muncul Serulingnya di tangan kanannya ia pun segera meniup seruling di atas Pohon Jungle yang tinggi.

Swing Fwing Twong!

Fwing Twing Swong!

Suara Serulingnya hingga terdengar di seluruh Hutan belantaran kaki Gunung Olympus.

Di waktu yang sama,

Terlihat Serlin sedang terduduk di batu cukup besarnya nampaknya ia menunggu sesuatu.

Swing Twing Swang!

Telinga Serlin kini bergerak gerak seolah olah menangkap Musiknya. kemudian Serlin tersenyum ia pun berdiri lalu berlari mengejar suara Seruling Melo Adiknya.

Dap!

Dap!

Dap!

Swing Twing Swong!

Dap!

"Hosh hosh hosh,"

sedikit kelelahan Serlin nampaknya berlari hingga hampir memutari Gunung Olympus.

hingga terlihat Pohon Jungle yang sangat tinggi.

Melo kemudian berhenti sejenak ketika melihat sosok Wanita melihat ke arahnya. Ternyata dia adalah kakanya. Melo kemudian melanjutkan Memainkan Serulingnya.

Swing Twing Swong!

Hingga Serlin kini sudah berada di bawah pohon Jungle dimana Melo berada. Kemudian Melo melompat begitu saja.

"Kakaaaa,"

teriak Melo.

Serlin kini mendengarnya dengan jelas seolah olah kini ekspresinya seperti khawatir.Kemudian Serlin bergerak mengikuti suara.

Bruk!

Melo jatuh tepat di atas Serlin, seketika Serlin terkejut kemudian Serlin memegang wajah Melo seketika itu Serlin tersenyum sembari mengeluarkan Air matanya.

"Sukurlah,"

ucapnya.

"kaka huwaaa,"

tiba tiba Melo menangis lalu memeluk Serlin.

"tenang Melo kaka sudah berhasil menemukanmu,"

ucap Serlin dengan tersenyum diiringi dengan Air mata yang menetes.

Kemudian Melo dan Serlin kini mereka berjalan.

"kaka?kita mau merebut Liontin milik siapa,"

tanya Melo.

"emmm tidak boleh, itu jahat,"

ucap Serlin sembari tersenyum kepada adiknya Melo.

"ah saya Tau!!! kita mau berpetualang menuju ke puncak gunung Olympus Yeay,"

teriak Melo sembari tertawa bahagia.

"Hahahaha Yeay,"

disusul Oleh Serlin ikut gembira.

Nampaknya kini Serlin dan Melo bergerak hendak menaiki Hingga ke Puncak Gunung Olympus.

Ditempat lain,

"Bodoh sekali Rogha Rogha rendahan itu,"

ucap Werli sembari memejamkan matanya, kedua tangannya saling menyambung seolah olah sedang berdoa.

"hemmmm kelemahanmu suka merendahkan orang lain,"

desis Boh.

"berisik Boh aku sedang konsentrasi mencari Rute teraman,Cih mereka sudah ada yang bertarung Bodoh sekali,"

ucap Werli.

"Berisik Werli kau cari Rute lalu segera kita pergi dari tadi saya bosan duduk terusan,"

ucap Boh.

"Allagí,"

ucap Werli. seketika kini penampilannya berubah nampaknya Werli adalah seorang Beast kemudian Werli berlari begitu saja tak memberikan aba aba pada Boh.

dengan Cepat Boh pun menyusul Werli kini kakinya berubah menjadi seperti pusaran Angin ia bergerak dengan cepat hingga menyusul Werli.

"hahahaha,"

tawa Werli.

"Berisik Rakun,"

desis Boh.

"Heh siapa Rakun?... Aaa bodoh Cih,"

ucap Werli.

Kini Werli dan Boh nampaknya Mereka berdua begerak Menaiki gunung Olympus.

Di tengah perjalan tiba tiba Werli berhenti.

Nampaknya Werli melihat 2 Demi Rogha yang sedang beristirahat. Seorang Wanita yang mengambil beberapa dedaunan kemudian ia tidur. di belakangnya terlihat sosok anak kecil berlari dengan cepat kemudian tidur menindihinya.

Werli tersenyum sadis,Kemudian ia bergerak hendak mendekatinya.

Set!

Boh memegang tangan Werli. seketika Werli terkejut sembari menatap Boh.

"apa?,"

tanyanya

"nggak!,"

ucap Boh.

"Diamlah ini kesempatan mendapatkan satu Liontin,"ucap Werli.

" Pokoknya jangan mereka...,"

ucap Boh.

"Heee Bertubuh Monster tapi berhati Baik benar benar 'Boh'idamanku,"

ucapnya menggoda Boh.

"Berisik ayo kita pergi,"pekik Boh.

" Argh Pokoknya kamu hutang 1 Liontin dariku Boh Ingat!,"

teriak Werli.

"iya iya,"

ucap Boh dengan polos sembari menarik Werli supaya tak mengganggu mereka(Serlin dan Melo).

Ia pun Kembali bergerak menaiki Gunung Olympus.

Dap!

Dap!

Dap!

Werli berlari dengan cepat gaya ala Rakun bahkan hingga melompat ke Pohon pun tampak terlihat sangat Ringan dan mudah.

Hingga menemukan Sebuah Tebing yang sangat tinggi,Kemudian Werli mengamati tebing itu.

Hingga menemukan sebuah Gua dari tebing itu.

"pasti itu pintu masuknya,"

tebak Werli.

Kemudian Werli bergerak ke arah Gua diikuti oleh Boh.

saat mereka berada di Depan Gua, telinga Werli tiba tiba bergerak seolah olah ia mendengar sesuatu. Werli berusaha mengamati sekelilingnya nampaknya tidak ada siapa siapa.

Boh sepertinya melihat suatu bayangan yang besar setiap detik nampaknya bayanganitu semakin jelas. Hingga Boh menyadari sesuatu Makhluk bertubuh besar kini sedang melompat tepat di atasnya.

Dengan Cepat Boh segera menarik Werli untuk segera menjauh.

Syet!

BOOM!

Kaki Monster itu nampaknya tak berhasil menginjak mereka berdua. Nampaknya Boh dan Werli berhasil menghindar dari injakan Monster dengan tinggi 10 meter.

akibat tubuh yang besar, membuat pijakan di sekitarnya retak membuat Boh dan Werli terpeleset. kemudian Monster itu tersenyum lalu ia segera memukul mereka berdua dengan senjatanya yaitu Kayu yang besar di tangannya.

"GROAAAAAAAAAAAMMMMMMMMARRR,"

teriaknya.

Boh dan Werli terpental hingga mereka menabrak pohon.

Bruk!

"akh,"

pekik Werli.

"Gegh,"

desis Boh.

"Terimakasih Boh,"

ucap Werli. kemudian Werli berdiri begitu saja seolah olah rasa sakitnya telah hilang dengan cepat.

"Benar juga seharusnya tidak ada rintangan yang sulit Ayo kita singkirkan Makhluk Besar ini,"

ucap Boh.

Kemudian Werli kini menyiapkan posisi kuda kuda untuk menyerangnya.begitupun dengan Boh ia juga menyiapkan kuda kuda pertarungannnya masing masing.

"Synolikí allagí,"

rapal Werli. nampaknya kini perubahan Beastnya berbeda dengan sebelumnya rambutnya semakin panjang kuku di tangan dan kakiny pun juga terlihat setajam Pedang.

"Gruammm,"

Werli berteriak mengikuti Ala Monster itu hingga terlihat giginya sangat tajam dan panjang.

Kemudian Boh juga melakukan rapalnya

"hpyithkyinn eata riut,"

Kini tangannya mengeluarkan aura Hitam hingga menyelimuti tubuhnya.

"paitmhaat rae ponehcan eata riut,"

rapal lanjutnya kini bayangan hitam mengarah pada Werli hingga menyelimuti tubuhnya.

Dap!

Dap!

Tanpa menunggu aba aba kini Werli berlari mendekati Monster begitu saja. Saat berada di depannya Werli segera melakukan gerekan mengecoh untuk membingungkan Monster saat Monster nampaknya terlihat bingung Werli Segera melimpat nampaknya Werli mengincar leher Monster tersebut.

Sebelum serangannya mengenai Leher Monster, Monster itu bergerak dengan Insting yang luar Biasanya tiba tiba kedua tangannya menangkap Werli layaknya seperti Manusia Menangkap nyamuk.

Pak!

Monster itu kini Terkejut merasakan jika tangannya tak berhasil membunuh Werli.

"Huaaaa jangan remehkan Bayangan Hitamku,"

teriak Boh.

Nampaknya Bayangan hitam yang menyelimuti Werli kini bergerak sedikit demi sedikit membukakan tangannya. hingga terlihat celah lalu Werli melompat keluar hingga mundur beberapa meter untuk berjaga jarak.

"Cih bukan Monster biasa,"

pekik Werli.

"HEI! cepat bunuh Monster itu kita harus segera mencapai Puncak,"

Teriak Boh.

Seketika Werli tiba tiba tersenyum merasa tersemangati oleh Boh.

"Baiklah aku tidak akan meremehkan Monster ini,"

ucap Werli.

Seketika Boh merasa terharu jika kali ini Werli tak meremehkan musuh sungguhannya.

"Skiá kínisi,"

rapal Werli

Kini Wujud Beastnya tak berubah sama sekali tetapi Bukan hanya Bayangan hitam yang menyelimuti Boh namun Aura merah milik Werli kini mulai menyelimutinya.

Syut!

Syet!

Werli kini benar benar bergerak secepat kilat bahkan ia hingga berhasil membuat luka wajah Monster itu kini serangan bertubi tubi dilakukan oleh Werli hingga monster itu dipenuhi dengan Bekas cakaran Oleh Werli.

Saat Werli hendak membunuh Monster dengan menerkam Lehernya tiba tiba seluruh tubuh Monster kini menghilang.

Cresss!

Diringi dengan kunang kunang yang berterbangan di depan Werli.

Seketika Batu yang menghalangi Jalan masuk Gua kini terbuka dengan sendirinya. Menyadari akan hal itu kemudian Wunud Beast Werli perlahan lahan menghilang begitupula dengan Aura merahnya dan bayangan Hitam milik Boh.

Lalu Werli berlari begitu saja memasuki Gua tebing tersebut tanpa mengajak Boh.

"Cih main Lari saja, tunggu Woi!,"

teriak Boh yang kemudian berlari mengejar Werli memasuki Gua tersebut.