webnovel

You Are Mine, Viona : The Revenge

Mature novel, perhatikan batas usia saat membaca. Season 2 : Mempunyai darah Willan dalam tubuhnya membuat hidup seorang Alarick Alexander Willan tak mudah, menyembunyikan identitasnya dari orang-orang baru yang ia temui nyatanya tak mampu menutupi siapa dirinya yang sebenarnya. Saat ingin menikmati kehidupan normal yang ia idamkan tiba-tiba seorang wanita penuh dendam datang kepadanya, ingin menuntut balas atas kematian kedua orangtuanya. Seorang wanita yang justru membangkitkan jiwa liar dalam diri seorang Alarick yang diwariskan sang ayah padanya, Alarick yang baik pun menghilang berganti dengan Alarick yang tak pernah puas pada satu wanita. Alarick yang selalu menginginkan tubuh wanita. Season 1: Kisah cinta rumit , penuh intrik dan perang antar saudara Fernando memaksa pengasuh anaknya untuk menikah dengannya karena ingin membalas dendam atas kematian putri semata wayangnya , Viona yang dijadikan kambing hitam harus bertahan demi membersihkan namanya dan menepati janjinya pada sang ibu . Sebuah cerita perjuangan seorang anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya , dan harus menjalani kehidupan yang berat setelah ibu angkatnya meninggal menjadikan gadis malang itu kuat

nafadila · สมัยใหม่
Not enough ratings
969 Chs

Hancurnya hati seorang kakak

Dengan rasa takut yang ia sembunyikan Viona berjalan dengan mengendap-endap masuk lebih jauh ke ruangan gelap itu , ia merasa mendengar suara-suara yang samar dari dalam ruangan gelap itu . Langkah Viona terhenti ketika mendengar suara tawa beberapa orang wanita bersama seorang pria dari arah belakangnya , dengan cepat Viona bersembunyi dibelakang sebuah vas bunga besar . Karena tempat itu gelap akhirnya keberadaan Viona pun tersamarkan dan berhasil tak diketahui siapapun . Saat Viona berusaha keluar dari tempat persembunyiannya jantung viona kembali bergerak lebih kencang saat melihat pemandangan yang ada dihadapannya .

Terlihat sosok Amber tengah bercinta dengan dua orang pria sekaligus , suara-suara samar yang ia dengar tadi rupanya adalah desahan-desahan yang Amber keluarkan . Amber nampak sedang melakukan doggy style dengan seorang pria sementara pria lainnya yang berdiri dihadapan Amber nampak sangat menikmati pelayanan yang amber berikan ketika dengan rakus Amber melahap senjata panjang pria itu . Sementara ada pria lainnya nampak sedang menikmati dua bukit kembar amber yang sudah terpasang silikon dibawah , ia nampak sepeti seekor anak kambing yang tengah menyusu pada induknya . Jadilah Amber nampak sedang digarap oleh tiga orang pria sekaligus , suara desahan Amber makin terdengar kencang saat dua pria yang sudah bergabung di tubuhnya akan mencapai puncak . Suara teriakan mereka bahkan terdengar berbarengan ketika dua pria itu dengan cepat mengarahkan senjata mereka masing-masing ke arah wajah Amber , Amber yang menerima semburan senjata itu langsung melahap habis cairan yang keluar dari sana tanpa merasa jijik sedikitpun . Melihat Amber sangat menikmati sisa-sisa cairan itu membuat dua orang pria lainnya langsung menarik Amber ke sebuah meja mereka pun langsung dengan cepat kembali memakai tubuh Amber kembali tanpa menunggu Amber istirahat . Suara teriakan Amber terdengar memilukan seperti meminta ampun karena merasa kelelahan , tapi lagi-lagi dua orang pria itu tak mendengarkan teriakan Amber mereka terus memacu tubuhnya dengan cepat hingga kembali membuat Amber berteriak dengan kencang sekali lagi .

Melihat kejadian itu secara langsung membuat Viona langsung terduduk lemas di tembok yang ada dibelakangnya , ia kemudian masuk kebalik tirai hitam yang terpasang di dinding supaya tak terlihat siapapun . Di balik tirai air mata Viona sudah mengalir deras , ia benar-benar melihat adiknya melayani nafsu empat pria hidung belang secara sekaligus . Gelak tawa puas para pria hidung belang itu akhirnya menghilang ketika mereka sudah menghamburkan uang dollar ke arah tubuh Amber yang masih terbaring tak berdaya diatas meja tanpa memakai apapun . Viona ingin sekali menghampiri sang adik tapi niatnya terhenti ketika merasakan kehadiran orang lain lagi diruangan itu .

" ambil bayaranmu bitch lalu pergi bersihkan dirimu , pelanggan lainnya sudah menunggu diluar " teriak seorang wanita yang wajahnya tak dapat Viona liat , ia cukup ketakutan untuk mengintip karena ia bisa tau kalau wanita itu masuk bersama beberapa orang lainnya .

Viona tak mau mati konyol ditempat itu jadi ia tetep memilih diam bersembunyi ditempatnya , sepeninggal wanita yang berteriak tadi Viona baru berani menyibak sedikit tirainya dan kembali melihat sosok Amber yang nampak tertatih-tatih merapikan pakaiannya setelah membersihkan tubuhnya dari cairan para lelaki hidung belang yang sudah memakai tubuhnya tadi dengan sebuah handuk kecil . Amber pun berjalan dengan tegak setelah memasukan puluhan lembar uang dollar pecahan seratus ribu ke dalam tasnya , ia berjalan seolah tak terjadi apapun .

" adikku " isak viona dalam hati , ia merasa sangat terluka melihat adiknya benar-benar sudah menjadi jalang .

Dengan cepat Viona berjalan keluar mengikuti langkah Amber yang sudah keluar terlebih dahulu , Viona berhasil keluar dari ruang rahasia itu dan berjalan keluar klub dengan hati yang remuk berkeping-keping .Ia tak sanggup berkata-kata lagi atas apa yang baru ia lihat , Viona hanya bisa berlari sekuat tenaga menjauhi klub malam itu .

Setelah cukup jauh Viona memilih duduk disebuah bangku panjang didepan restoran cepat saji , ia sengaja memilih tempat terbuka untuk beristirahat untuk menghindari hal yang tak ia inginkan . Saat duduk di kursi panjang itu air mata viona kembali mengalir deras dari kedua mata indahnya hingga membuat beberapa orang sempat berhenti berjalan dan memperhatikan nya termasuk seorang pria yang menghentikan laju mobilnya ketika melihat Viona duduk dan menangis di depan restoran .

Pria itu dengan cepat berjalan ke arah Viona yang sedang menunduk , dengan perlahan pria itu menjulurkan tangannya ke pundak Viona hingga membuat Viona mengangkat wajahnya dan terkaget .

" ada apa denganmu vio.... " tanya sang pria pada Viona dengan tersenyum .

Bersambung ....