webnovel

You Are Mine, Viona : The Revenge

Mature novel, perhatikan batas usia saat membaca. Season 2 : Mempunyai darah Willan dalam tubuhnya membuat hidup seorang Alarick Alexander Willan tak mudah, menyembunyikan identitasnya dari orang-orang baru yang ia temui nyatanya tak mampu menutupi siapa dirinya yang sebenarnya. Saat ingin menikmati kehidupan normal yang ia idamkan tiba-tiba seorang wanita penuh dendam datang kepadanya, ingin menuntut balas atas kematian kedua orangtuanya. Seorang wanita yang justru membangkitkan jiwa liar dalam diri seorang Alarick yang diwariskan sang ayah padanya, Alarick yang baik pun menghilang berganti dengan Alarick yang tak pernah puas pada satu wanita. Alarick yang selalu menginginkan tubuh wanita. Season 1: Kisah cinta rumit , penuh intrik dan perang antar saudara Fernando memaksa pengasuh anaknya untuk menikah dengannya karena ingin membalas dendam atas kematian putri semata wayangnya , Viona yang dijadikan kambing hitam harus bertahan demi membersihkan namanya dan menepati janjinya pada sang ibu . Sebuah cerita perjuangan seorang anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya , dan harus menjalani kehidupan yang berat setelah ibu angkatnya meninggal menjadikan gadis malang itu kuat

nafadila · สมัยใหม่
Not enough ratings
969 Chs

Budak Cinta

Akhirnya kasus Jessica resmi dianggap sebagai kasus bunuh diri sehingga membuat pihak kepolisian menutup kasusnya , para petugas kepolisian nampak menyalami para eksekutif rumah sakit termasuk Fernando dan para dokter yang sebelumnya dijadikan saksi . Andrew yang ikut turun dalam kasus Jessica pun akhirnya ikut menyalami semua orang ketika bertemu dengan Viona sebuah senyuman tersungging tipis diwajahnya .

Karena profesor Frank terdaftar sebagai wali dari Jessica akhirnya ia yang mengurus proses pemakaman Jessica dibantu oleh beberapa orang dari pihak rumah sakit , Jessica dimakamkan di sebuah komplek pemakaman umum yang tak jauh dari rumah sakit Global Bross . Karena Jessica tak punya saudara akhirnya jenasahnya langsung dibawa ke pemakaman tanpa di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan seperti orang lainnya , Viona dan para staff rumah sakit lainnya ikut mengantar Jessica ke peristirahatan terakhirnya .

" kau tau sweety dia adalah pelaku perusakan apartemenmu " bisik Fernando pelan ketika berdiri didekat Viona .

" jangan bicara omong kosong !! yang kau bicarakan itu sedang dimakamkan " jawab Viona dengan pelan .

" kau tak percaya padaku ? oke tanyalah pada Franklin adikku tentang Jessica " ucap Fernando sambil terus berbisik dan melirik ke arah sang adik profesor Frank yang sejak tadi memperhatikan dirinya dan Viona dari sebrang liang lahat .

Viona terdiam dan tak merespon perkataan Fernando yang menurutnya hanya omong kosong itu , ia kemudian hidmat mendengarkan perkataan pendeta yang memimpin upacara pemakaman Jessica karena peti mati Jessica akan diturunkan ke liang lahat . Tak lama kemudian para petugas langsung menimbun tanah ke atas peti hingga akhirnya tertutup sempurna dengan tanah . Para peziarah kemudian satu-persatu meninggalkan pemakaman setelah menaburkan bunga menyisakan profesor Frank yang masih berdiri tanpa suara menatap rumah baru Jessica , ia masih mengingat perkataan Jessica seminggu yang lalu ketika merajuk ingin dibawa pergi ke taman hiburan .

" prof saya permisi " ucap suster Tina yang datang bersama Viona berpamitan .

" saja juga. .

" tinggallah lebih lama disini dokter Viona " ucap profesor Frank memotong perkataan Viona hingga ia tak bisa menyelesaikan perkataannya.

Suster Tina melirik ke arah Viona dengan bingung , setelah Viona mengangguk pelan akhirnya suster Tina pun memilih pergi karena hari sudah mulai senja dan udara semakin dingin karena sudah mau memasuki musim dingin .

" ikut pulang denganku Vio !! " ucap Fernando tiba-tiba yang sudah berdiri dibelakang Viona dan profesor Frank .

" akhh lepass... " jerit Viona kesakitan karena tangannya digenggam dengan erat oleh Fernando secara kasar .

Pak ....

Profesor Frank menangkis tangan Fernando yang tengah mencengkram tangan Viona .

" lepaskan Viona !!! " hardik profesor Frank penuh emosi .

" kau seharusnya tau batasanmu Frank " bentak Fernando dengan suara meninggi sambil menarik Viona kearahnya .

" akhh sakit lepaskan aku Fernando !!! " jerit Viona kesakitan sambil berupaya melepaskan cengkraman tangan Fernando di pundaknya .

" kalau kalian mau bertengkar silahkan lanjutkan tapi tidak di makam dan jangan bawa aku dalam pertengkaran kalian !!! " imbuh Viona sambil menjauh dari Fernando dan profesor Frank .

Melihat Viona menjauh membuat Fernando merasa kecewa tapi ia tetap tenang supaya tak membuat Viona takut lagi padanya .

" ayo pulang denganku Vio , biarkan adikku tersayang ini meratapi kematian kekasihnya itu " ucap Fernando sambil berjalan ke arah Viona .

"no !! aku pulang sendiri " jawab Viona dengan berteriak lalu berlari dengan cepat meninggalkan Fernando dan profesor Frank berdua di depan makam Jessica .

Melihat Viona pergi membuat profesor Frank hilang kesabaran dengan cepat dan tanpa dapat dihindari oleh Fernando ia berhasil melayangkan bogem mentahnya ke perut sang kakak hingga membuat kakaknya jatuh tersungkur ke tanah .

" kau dari dulu selalu menggangguku kak !!! apa maumu hah !! " teriak profesor Frank dengan penuh amarah .

" cuiihhh ... kau tak pernah kah mengingat siapa yang menggangu siapa " jawab Fernando sambil berusaha bangun dengan berpegangan pada batu nisan di sebuah makam .

" sudahlah kak , kau dan Jacob sama saja ... kalian lah penjahat sesungguhnya , kalian lah yang membuatku menjadi monster dan kalau ada yang patut disalahkan itu adalah kalian berdua !!! " bentak profesor Frank dengan mata berapi-api .

" kau tak pernah belajar dari kesalahan Franklin , apa kau tak mengingat apa yang sudah kau lakukan pada gadis kecil sepuluh tahun lalu ? " ucap Fernando sambil tersenyum penuh arti ke arah sang adik .

" shut up !!!! " hardik profesor Frank merespon perkataan sang kakak dengan amarah yang sudah memuncak .

" jauhi Vionaku dia milikku Franklin !!! kau pasti tau kan kalau jalangmu itu yang meneror Viona sebelumnya , aku kemarin masih tinggal diam tapi kalau ada wanita mu lagi yang menggangu Viona maka aku tak akan segan lagi padamu Franklin " ucap Fernando dingin .

Setelah mengeluarkan isi hatinya Fernando berjalan meninggalkan sang adik di makam Jessica , ia merasa sedikit lega karena telah memberikan peringatan secara langsung pada adiknya .

Fernando berjalan menyusuri makam lalu menuju mobilnya yang terparkir di sebrang makam berusaha mencari Viona yang sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan dirinya .

Melihat sang kakak pergi membuat Frank makin marah , ia kemudian melempar setangkai mawar putih kesukaan Jessica ke arah makamnya .

" terima kasih sudah menemaniku selama empat tahun Jessica " ucap Frank dingin sambil memakai kacamata hitamnya lalu berjalan meninggalkan area makam .

Frank memacu mobil sport miliknya meninggalkan makam menuju ke bar miliknya dimana ia sering bercinta dengan Jessica di kamar pribadinya yang ada di bar itu , Frank berusaha mencari gadis lain pengganti Jessica yang akan ia jadikan budak seks seperti Jessica sebelumnya .

Saat memasuki bar Frank langsung berjalan ke sebuah ruang VVIP dimana ia biasa minum ditemani Jessica , saat Frank masuk beberapa gadis cantik langsung berlomba untuk mendekati pria tampan yang merupakan bos mereka itu tanpa tau identitas asli Frank yang merupakan seorang dokter .

Frank menenggak minuman yang diberikan oleh dua gadis cantik yang duduk disebelahnya yang merupakan pegawai baru di bar , Frank merobek pakaian dua gadis yang menemaninya minum sehingga membuat dua gadis itu toples . Dengan gemas Frank langsung mencengkram sepasang benda kenyal kesukaannya di salah seorang gadis yang membuat gadis itu mengerang keenakan ketika merasakan sentuhan-sentuhan kasar yang Frank berikan di sepasang bukit indah miliknya hingga membuat Frank makin bernafsu . Frank pun beralih ke gadis satunya dengan lebih kasar Frank menampar dua bukit indah itu sehingga membuat sang gadis berteriak kesakitan dalam kenikmatan baru yang Frank berikan .

Karena sudah tak tahan akhirnya Frank menarik dua gadis itu menuju ke kamar pribadinya , dengan cepat Frank membuka pakaiannya ketika sudah ada didalam kamar sementara dua gadis itu sudah melepas sendiri pakaiannya .

" do it !! " titah Frank pada dua gadis barunya itu .

Mendengar perkataan Frank membuat dua gadis itu merangkak menuju Frank , mereka langsung bersiap melepas celana panjang yang masih melekat di tubuh Frank . Dengan cepat Frank menolak apa yang akan dilakukan oleh dua gadisnya itu hingga membuat dua gadis yang sudah tanpa busana itu heran tak mengerti dengan maksud Frank .

Karena melihat dua gadis itu kebingungan akhirnya Frank menarik kursi dan duduk di kursi itu yang menghadap ke ranjang . Frank kemudian menyalakan televisi yang memutar adegan bercinta dua orang wanita , Frank mengeraskan volume televisinya kemudian melempar remote tv ke sofa .

" lakukan seperti dua wanita itu !! " ucap Frank sambil menyalakan rokoknya .

Dua gadis itu mengangguk pelan lalu segera menjalankan perintah Frank , tak lama kemudian terdengar suara erangan kenikmatan yang berasal dari ranjang dimana dua gadis dipaksa bercinta oleh Frank . Setelah hampir tiga puluh menit saling meraba , mencium dan berbagi cairan akhirnya dua gadis itu kebingungan karena akan mencapai puncak . Melihat itu Frank segera melempar toy seks untuk khusus wanita ke arah dua gadis itu yang berbentuk seperti alat kelamin pria .

" selesaikan dengan itu !! " ucap Frank dingin .

Mendengar perkataan Frank membuat seorang gadis berambut blonde langsung mengambil benda itu dan langsung memasukannya ke tubuh wanita satunya hingga membuat wanita itu mengerang karena merasakan nikmat tak lama kemudian wanita itu berteriak dengan kencang saat berhasil mencapai puncak dengan diiringi cairan bening hangat keluar dari daerah sensitif nya yang masih tertancap benda pemberian Frank .

" tuann tolong saya " pinta gadis berambut blonde pada Frank dengan memohon .

" kau ingin juga ? " tanya Frank dengan tersenyum sinis .

" iya tuan tolong tuan , tolong bantu Merry tuann... " jawab sang gadis berambut blonde yang bernama Merry .

Frank tersenyum kemudian bangkit dari kursinya ia berjalan ke arah gadis yang sudah mencapai puncaknya , dengan kasar Frank mencabut benda mainannya itu dari daerah sensitif gadis itu hingga membuat sang gadis menjerit sekali lagi saat benda keras itu dikeluarkan secara paksa dari tubuhnya . Rupaya sang gadis kembali mencapai puncak kenikmatan saat Frank menarik paksa benda keras itu dari tubuhnya .

" bersihkan ini " ucap Frank dingin sambil mengacungkan benda yang baru dia ambil ke arah Merry .

Dengan lahap Merry membersihkan benda yang penuh dengan air cinta milik temannya itu , senyum penuh kepuasan mengembang di wajah Frank .

" awwwww... " jerit Merry saat Frank dengan kasar menarik satu kakinya ke atas hingga memperlihatkan pangkal pahanya yang merekah sepeti bunga  dan menantang .

Dengan cepat Frank memasukan benda yang sudah dibersihkan oleh Merry sebelumnya ke dalam bunga milik Merry hingga membuat Merry berteriak-teriak karena gerakan maju mundur tangan Frank terasa sangat cepat dan kasar hingga akhirnya membuat Merry pun mencapai puncak , Frank tersenyum saat merasakan ada air hangat mengalir di tangannya . Setelah membuat Merry jatuh lemas diatas ranjang Frank kemudian mengambil tissue dan membersihkan tangannya dari air air cinta milik dua pegawainya itu .

" ini bayaran kalian hari ini " ucap Frank sambil melempar beberapa lembar uang dollar ke arah ranjang dimana dua gadis itu masih terkapar tak berdaya setelah bercinta dengan sebuah benda mati yang Frank pesan khusus dari Jepang , dimana Jepang memang terkenal dengan alat bantu seks seperti itu .

Frank memakai kemejanya yang sempat ia buka sebelumnya , ia kemudian berjalan meninggalkan kamar khususnya itu . Frank berjalan menuju mobilnya yang terparkir di tempat khusus , Frank memacu mobilnya menuju rumahnya . Di dalam mobil Frank meminta anak buahnya untuk merapikan apartemen Jessica supaya secepatnya bisa ia jual , karena Frank benar-benar ingin menghilangkan jejak Jessica .

" aku tak akan menyentuh wanita lain sampai aku berhasil memilikimu Viona ... " ucap Frank penuh tekad .

Bersambung