"Jadi tugas gue mata-matain penjaga?" tanya Nathan.
"Ya. Loe bisa nembak kan?" Avan melirik Nathan. Lelaki itu mengangguk dengan ragu.
"Kenapa? Loe masih belum terbiasa sama geng ini?"
"Bukannya gitu. Gue cuma gak mau identitas gue ketauan sama mereka. Kalau gue bisa nembak, kemungkinan mereka bakalan curiga kan?" jawab Nathan.
"Makanya gue sengaja suruh Ken keluar biar bisa ngasih misi ke loe buat memantau mereka. Gue juga gak mau identitas loe ketauan sama temen-temen gue," balas Avan. Nathan menganggukkan kepalanya. Kini mereka pun saling bungkam.
Di kamar lain, Gabriel nampak sibuk membereskan barang-barangnya. Dia memindahkan beberapa kotak berisi senjata api dan amunisi ke tempat aman. Di mana lagi kalau bukan di bawah kasur. Dia ingin benda-benda tersebut tak terlihat oleh pemilik penginapan, sedangkan Mike tengah asik memainkan laptopnya.
Gabriel melirik anak itu, dia menghentikan aktivitasnya lalu berjalan mendekati Mike.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com