Srek, aku menghadap pada deku. Bisa kurasakan wajah nya yang sangat kusukai.
Aku memegang wajahnya menghadap wajahku..,"Aku senang kok kamu membunuh temanku uraraka hihi"
Kami terdiam, mata deku terlihat terbelalak.
Aku duduk di sebelahnya dan mulai berbicara.
"Sebenernya aku ini bisa dibilang psycopat, yah kau juga kan deku Kun,?"
Kulihat deku menghembuskan nafas, seperti nya ia tidak sadar kalau aku selama ini hanya bersandiwara..
Deku mengeluarkan hpnya, aku mengambil dan meminta izin membuka hp.
"Bukalah , kau akan tau"
Aku membuka hp deku dan sedikit terkejut, menyadari ada beberapa foto organ dan sebuah...mayat..itu uraraka.
Aku tersenyum kecil, dan menatap deku.
"Aku aneh.., kukira hanya aku yang tidak beruntung..., aku ini suka darah".
Aku hanya tertawa kecil keras , seperti nya ada temanku disini.Yah meskipun aku sangat terkejut saat menyadari kalau deku adalah sosok yang sama seperti nya.
Padahal deku terlihat sangat baik, ya Sebenarnya aku sangat senang kalau dia adalah pembunuh berantai teman sekelas kami.
"Stuyu, oh ya..kau kenapa senang kalau aku memang membunuh uraraka?"
Seperti nya deku harus kuberitahukan betapa aku sebenarnya sebenarnya..
_
_
_
_
_
Sangat membenci sosok uraraka
_
_
_
_
_
Aku tersenyum kecil dan mengeraskan suaraku..."Aku membenci uraraka kok"
Setelah berbicara, aku mengembalikan hp deku dan berlutut di depannya..
"Kau kaget ya?, yah sih. Cuma uraraka itu nyebelin banget"
"Nyebelin?" seru deku.
"Iya, aku tau kok dia suka intain orang yang ia suka. Tapi..dia gak pernah bilang ke aku"
"Ja..jangan .. Jangan.."
Aku tersenyum lagi, kali ini lebih lebar..."Ya ..kau deku ..".
_
_
Aku dan deku terduduk di UKS beberapa lama. Aku hanya bercerita hal Yang sedikit kukarang.
Stalker..aku sudah tau kalau deku suka di intai oleh uraraka. Tapi aku hanya diam dan berpura pura tidak tau.
Sebenernya ada alasan lain selain itu, dan alasan itu yang membuat ku seperti ini.
_
_
_
Aku suka pada seorang pembunuh. Setiap hari kutonton film thriller untuk memuaskan ku. Tetapi..itu tidak cukup.
Uraraka semakin membohongi ku dengan menjadi teman yang polos. Aku berencana untuk membunuhnya tetapi pada akhirnya ia menghilang..
Aku sempat berpikir mencari siapa yang merupakan tokoh pembunuh itu. Aku tau..uraraka pasti dibunuh seseorang.
Tapi..aku sama sekali tidak menyangka itu deku. Yah sebenernya itu hanya dugaan sih. Karena todoroki juga menghilang.
_
_
Aku melihat wajah deku yang berusaha mencerna apa yang terjadi.Yah aku sedikit senang sih dapat teman yang sama sepertiku. Terutama ia ternyata adalah orang yang selama ini ia cari .
"Aku akan membantumu deku".., aku tersenyum kecil.."Jadi jangan bunuh aku ya"
Deku terlihat mengangguk pelan,.
"Aku ingin berhenti dari penyakit ini"
"Tidak boleh" tiba tiba aku ada didepannya. Dan menatapnya dengan tatapan menjijikan.
Deku hanya terdiam dan mengigil. Seperti nya aku menakutinya. Tidak itu sengaja kulakukan.
Deku tidak boleh berhenti, ia harus terus membunuh. Betul..hingga dia benar benar seperti pembunuh yang kudambakan.
Pembunuh tanpa emosi..
_
_
"Kau benar benar tidak menyukai uraraka"
"Benar, aku sangat membencinya, mungkin mirip seperti nafsu. Aku ingin membunuhnya tadi..tetapi ya kalah telak" seruku memberikan pics dengan tanganku.
Deku terlihat mengangguk, aku membantunya disaat berdiri . Dan tersenyum puas..
Aku mulai sekarang akan membantu deku...membunuh dan akan terus membunuh hingga....disaat deku sudah mulai waras.
Aku akan membunuhnya,..
_
_
Menyenangkan hihi