"Thanks ya Fa. Kamu tahu nggak? Sebenarnya lidahku masih sedikit pahi buat merasaka makanan," kata Mas Huda sembari mengaduk bakso di hadapannya.
Hanifa menggelengkan kepala sembari tetap menyantap bakso di tangan kanan, sementara kerupuk di tangan kirinya.
"Makanya ... mama perhatian pasti sama aku dibelikan bakso ini buat anaknya tercinta. He ... he," tambah Mas Huda.
"Iya percaya ... mama kan memang sangat sayang sama Mas Huda," sahut Hanifa.
"Ya iyaalah, anak pertama," sahut Mas Huda dengan PDnya.
"Oh ...," sahut Hanifa yang tak begitu mempedulikan kata-kata kakaknya.
"Pakai sambal Mas, biar keringetan langsung badan segar!" kata Hanifa sambil menyodorkan sambal di hadapan kakaknya.
Mas Huda pun lantas memasukkan sambal tersebut dan,"Ah!"
Mas Huda berteriak karena terlanjur kebanyakan. Hanifa hanya tertawa saja melihat kakak lelakinya yang kemudian menyingkirkan kuah yang banyak terkena sambal.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com