Agar tidak menyinggung perasaan Adiba. Sabrina mengajaknya membersihkan diri, Adiba merasa tidak nyaman. Dia faham kalau kedatangan tamu. "Mbak ternyata datang tamu, sini aku bantu. Jangan sungkan ya Mbak," ujar Sabrina. Adiba merasa terharu namun dia mengingat janjinya kepada Akmal untuk tidak menangis.
'Semoga baru saja keluar, semoga Mas Akmal tidak melihat darah ini, malu rasanya ... ya Allah,' pikir Adiba dalam hati.
***
Adiba sudah bersih dan harum, barulah Akmal mendatanginya dengan bubur ayam buatannya. Karena suasana yang madih dingin sangat tepat makan yang hangat diwaktu sepertiga malam. Mereka bertiga makan di ruang televisi. Akmal lalu menelpon Abi Rahmat.
"Ingat Adiba ... jangan bersedih," ujar Akmal mengingatkannya lagi. Adiba berusaha tersenyum.
Tuttt!
"Halo, Assalamualaikum ...." sapa laki-laki beruban setelah menerima panggilan vidio call.
"Waalaikumsalam Abi," jawab Akmal yang lalu menunjukkan wajah Adiba. Adiba melambaikan tangan lalu tersenyum.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com