Pesisir panjang menyusuri barat pulau berpemandangan Teluk Thailand menjadi ciri khas dari kota Chaweng yang juga diambil sebagai nama pantai ini. Kota kecil ini selalu ramai karena kepoluleran Koh Samui sebagai tujuan wisata mancanegara. Ketika matahari terbenam, pendaran lampu di Chaweng menjadi sangat menarik berpadu dengan bermacam restoran dan klub-klub pantai yang menawarkan ragam hidangan laut dan hiburan malam.
Sore ini ramai orang yang datang untuk menikmati sang senja, sungguh pemandangan yang indah tiada bandingan siapapun yang datang dan melihat nya akan langsung jatuh cinta, begitu pun dengan tangmo, tangmo sangat menyukai senja dan begitu amat jatuh pada nya.
" aaaaaaaaaa " suasana yang indah itu terpecah kan oleh suara teriakan seorang wanita di sebuah restoran, yang letaknya tidak jauh dari tempat tangmo menikmati senja, dengan cepat semua pandangan beralih untuk mencari di mana asal suara itu Begitu pun dengan tangmo.
" Dengar yah nona, saya ini hanya seorang pedagang kecil, saya pria yang baik-baik Kok tadi itu anda salah faham saya tidak melakukan apa pun pada bokong anda" terdengar suara lantang dari seorang lelaki di seberang sana yang seolah memberi pembelaan, yah ternyata suara teriakan itu adalah suara dari seorang gadis yang bekerja di salah satu restoran yang ada di sini, seperti biasa dan sudah banyak terjadi terkadang banyak pria yang suka iseng dengan secara tidak sopan dan kurang ajar sengaja menyentuh bokong wanita seksi yang di lihatnya, hal ini memang biasa terjadi dan sudah Sangat tidak bisa di biarkan begitu saja karena sudah amatt meresahkan kaum wanita .
" paling juga lagi cari kesempatan tapi ketahuan, dasar pria brengsek dari modelannya saja sudah bisa ketebak bukan pria baik-baik " gerutu tangmo dalam hati.
tangmo memalingkan wajahnya dan tidak ingin mengurusi hal tidak penting seperti itu, tangmo memilih untuk fokus menghabiskan waktu nya untuk melihat senja sore itu bersama suami nya.
" sayang aku ke toilet dulu bentar yah " ucap Aroon " Iyah jangan lama yah " jawab tangmo dengan senyum tipis menawan yang merupakan ciri khas dari wajah cantik nya, tangmo dan Aroon adalah pasangan yang baru saja menikah beberapa Minggu yang lalu, sebenarnya tujuan utama mereka datang ke kota ini bukan hanya karena ingin menikmati indahnya senja sore di pantai ini, tujuan utamanya adalah untuk berbulan madu, sebagai pasangan yang baru saja menikah layaknya pasangan muda pada umumnya Tangmo dan Aroon menjalani hari-hari dengan bahagia dan penuh tawa.
sembari menunggu Aroon, Tangmo memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir pantai yang indah itu, Tangmo melangkah kan kakinya dengan perlahan merasakan pijakannya pada pasir pantai yang sangat menenangkan, dalam sejenak Tangmo sangat terhanyut oleh pemandangan indah yang di sajikan pantai Chaweng.
" Kok Aroon lama yah? " mata Tangmo berjelajah mencari keberadaan Aroon yang sudah pergi ke toilet sekitar setengah jam yang lalu, karena penasaran Tangmo memutuskan untuk pergi mencari Aroon.
" sayang aku kangen ..." sambil berpelukan Aroon juga mengatakan bahwa ia pun sangat merindukan wanita itu, dan moment ini di saksikan langsung oleh Tangmo. Sesak pun menguasai dirinya, rasa marah, kecewa, benci dan cinta menyelimuti benaknya " jadi kapan dong kamu mau pisah dari Tangmo? " ucap wanita itu dengan nada yang sedikit merengek manja pada Aroon " sabar dong sayang baru juga nikah beberapa Minggu, kita kan masih perlu mendapat royalti milik Tangmo, masih perlu semua kekayaan tangmo untuk masa depan kita nanti nya " dengan bangga Aroon memeluk kekasih gelap nya itu yang ternyata sudah menjalin hubungan lama dengan nya bahkan sebelum dia menikah dan berkenalan dengan Tangmo, sebenarnya Aroon tidak pernah benar-benar mencintai Tangmo, menikahi Tangmo adalah salah satu jalan ninja bagi Aroon dan kekasih nya untuk mendapatkan kehidupan yang mewah, dalam artian Aroon hanya memanfaatkan Tangmo Saja. yah Tangmo adalah anak tunggal dari pejabat kaya raya, yang memiliki banyak bisnis di bidang properti dan orang tua Tangmo adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh di kota tempat tinggal nya.
Tangmo tidak bisa percaya apa yang ia lihat dirinya tidak bisa menerima kenyataan ini, ia sangat mencintai suami bejat nya itu, dengan wajah yang penuh derai air mata Tangmo pergi dari sana.
" hiks,,,hiks,,, kenapa? kenapa aku? Tuhannn " Tangmo berjalan di pinggir jalan dengan lesuh tanpa sendal, memakai dress abu tua yang model singlet dan panjang nya Sampai sebatas lutut, rambut panjang nya terurai dengan indah.
" aku mencintaimu dengan tulus, aku telah memberikan segalanya, bahkan aku rela meninggalkan hobbyku sebagai model agar hanya bisa hidup untuk mengabdikan hidupku hanya untuk mu Aroon, aaaaahhhhgg dasar bodoh, bajingan "
Tangmo terus menangis dan memukuli kepalanya seraya mengatakan bahwa ia sangatlah bodoh " bodoh bodoh, aku telah di butakan dan di bodohi oleh cintaku"
malam itu hujan pun turun dengan derasnya membasahi tubuh Tangmo di kota chaweng itu, seakan semesta pun ikut merasakan derita yang sedang merundung Tangmo, malam itu merupakan malam yang panjang untuk nya hingga sampai pada saat ia melewati jembatan baja di tepi jalan yang sunyi itu.
" mungkin hidup tidak ada gunanya lagi, duniaku telah hancur " dengan perlahan Tangmo memegang sisi jembatan yang terbuat dari baja itu, perlahan menaikkan kakinya di salah satu pijakan yang ada pada jembatan, dengan sedikit melihat ke bawah terdapat air sungai yang mengalir dengan sangat deras.
" Kalau loncat langsung mati gak yah? bakal ada yang nemuin jasad gak yah? terus kalau di temukan dalam keadaan gemuk dan mengerikan bagaimana? aaaaahhhhh " Tangmo berteriak kencang memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar dalam otaknya.
malam itu sudah menunjukkan pukul 11.50 hujan masih belum berhenti dan Tangmo masih dengan setia berada di sisi jembatan, kali ini Tangmo memutuskan untuk benar-benar meninggalkan dunia ini, ia tidak sanggup menanggung dan merasakan luka dan kecewa dari cinta pertama nya. Aroon adalah pacar pertama Tangmo yang berkenalan dengannya melalui sosial media kemudian berusaha keras untuk mendapat kan kepercayaan Tangmo dan keluarganya untuk menikahi Tangmo, sayangnya semua kebaikan dan ketulusan Aroon hanyalah spekulasi agar bisa masuk dalam keluarga Tangmo.
Dengan memejamkan matanya Tangmo membentang kan kedua tangannya dengan lebar dan bersiap untuk loncat " selamat tinggal dunia ku " Tangmo merebahkan tubuhnya agar jatuh ke dalam sungai yang sangat mengerikan dan tiba-tiba " gubrak " terdengar suara tubuh seseorang jatuh ke tanah, Tangmo merasa ada yang memegang dan memeluk tubuh nya hingga jatuh ke tanah dan dengan cepat Tangmo membuka mata untuk melihat siapa yang telah menggagalkan terjun bebas nya setelah ia berusaha dengan keras berjam-jam untuk mengumpulkan keberanian.
" Aaaahhhgggg kamu siapa sih ? tau tidak sih untuk ngumpulin keberanian aja tadi aku tuh butuh waktu berjam-jam, dan kamu seenaknya datang dan menggagalkan segalanya, hingga usahaku yang berjam-jam tidak berguna sama sekaliii " sambil menangis dengan ciri khas nya yang manja tangmo menggerutu dan mengomeli sosok yang telah menggagalkan rencana terjun bebas nya itu.
" capekkk boleh, lelah pun boleh tapi jangan nyerah dalam hidup, itu artinya kamu kalah dengan diri kamu sendiri dan masalah akan sangat menertawakan kekalahan mu ini " dengan cepat tangmo bangun dan memperhatikan sosok pria tinggi berambut gondrong yang sedang menceramahi dirinya.
" kamu ? bukannya kamu pria brengsek di cafe tadi ? pria yang suka ambil kesempatan pada wanita? itu kamu kan ? " Tangmo mengenali wajah itu, wajah yang ia lihat di sebuah restoran tadi yang diam-diam sedang memegang bokong pelayan yang ada di restoran itu.
" Namaku itu Bird, bukan pria brengsek dan tadi itu cuma salah faham, asal ngejudge aja bisanya " pria tinggi itu bernama Bird, yang memiliki wajah yang manis, berambut gondrong dan berpenampilan sederhana.
capek boleh, tapi jangan nyerah salam hidup,itu artinya kamu kalah dengan diri mu sendiri dan masalah akan sangat menertawakan mu