webnovel

Perasaan aneh di Dada

berkata 'hm, besok ujian, semoga lu bisa ngerjain ya. jujur, gw kangen lu yang dulu. bukan kangen hati, tapi kangen mental. makasi' terkejut aku melihat dia berkata seperti itu. membuatku lebih semangat belajar. huh, memang benar,memang aku orang yang sangat tidak suka belajar. tapi aku bisa belajar sebisa aku untuk mengejar semua yang ingin ku capai. selesai ujian, aku menikmati semua yang aku ingin lakukan dari dulu. walalupun sebenarnya cuman ada 1 sih. bermain game. aku sangat menyukai video game. tapi terkadang aku suka bermain di mall. sendirian. pada hari itu, aku berniatan untuk pulang langsung dan bermain dimall yang berada tidak jauh dari sekolahku. saat ingin memesan transportasi, pundakku di pegang oleh seseorang. aku merasakan tangan yang lembut dan wangi. saat aku berbalik, dia adalah sahabat cewekku yang selalu ada kalo aku sedang dalam masalah. cuman dia yang bisa mengerti perasaanku. dia berniat untuk menemaniku bermain. sampai digerbang sekolah, aku melihat seseorang yang menatapku dengan tatapan sedih. aku tidak tau mengapa dia melihatku dengan tatapan seperti itu. apakah karena aku melihatnya seperti itu? atau dia melihatku? sahabatku pun menegurku untuk tidak memikurkannya lagi. menurutku, itu adalah hal yang memang sudah seharusnya aku lakukan semenjak dulu. berhenti memikirkannya. memikirkannya hanyalah membuat hariku penuh dengan kesedihan dan kekawatiran. aku dan sahabatku berjalan bersama ke arah angkot G5. salah seorang ibu ibu yang berada di angkot itu berkata

'ih, de, kamu masih kecil, kamu belom boleh pacaran lho. apalagi sampai bermain berdua di mall.'

perkataan ibu itu dimembuat satu angkot melirik pada aku dan sahabatku.

'ha?? oh bukan buu.... kita berdua...' perkataan sahabatku terpotong oleh ku dengan berkata

'ADIK KAKA!'

sahabatku sanagt kebingungan. dia sama sekali tidak tau apa yang aku lakukan. aku memberinya kode dan mencubitnya di bagian betis. sahabatku hanya tertunduk. aku sepertinya melupakan sesuatu di awal. nama cewek yang aku sukai adalah Luna. sahabatku ini, dia bernama Freya, aku suka memanggilnya Eya. dan aku, aku bernama Ardan. Freya suka memanggilku Dani. Freya tau apa yang suka kulakukan ketika aku berada di sebuah mall. main game, main game dan main game. tapi karena aku dan Freya belum makan, kami makan ditempat makan yang kusuka. Soto Betawi pak Deden. pak Deden sudah mengenalku semenjak ayah masih ada. Pak Deden sudah sangat terkenal di daerah situ. makanannya sangat dikenal oleh banyaj orang. bukan hanya makanabnya, tempatnya juga higenis. selesai makan, kita langsung beranjak keluar tempat makannya dan pergi ke tempat bermainnya. kita bermain 'Excited World' yang berada di sebelah timur mall. Freya tidak kaget ketika aku mengisi kartu gesekannya senilai Rp 300.000. pada hari itu, terdapat promo spesial. aku mengisi 300, aku mendapat 300 lagi. yang berarti aku mengisi sekitar Rp 600.000. biasanya Freya marah karena aku tidak memberikan gesekannya padanya. karena hari ini adalah hari promo, jadi aku berbagi dengannya. saat bermain dengannya, aku merasa sesuatu yang aneh di dadaku. apa itu? ya, itu benar,hatiku yang berdetak kencang berada disebelah Freya. aku tidak tau kenapa. hanya saja, keadaan seperti ini selalu berada di waktu yang tidak tepat. Aku dan Freya pulang bersama naik angkot. Sampai dirumah, Freya berkata ia ingin langsung pulang tanpa mampir mampir ke rumahku. Tanpa disuruh, pamanku berada di luar melihatku sedang berbicara pada Freya. Pamanku menyuruhnya masuk, tetapi Freya berkata tidak. Pamanku terus memaksakannya pada akhirnya Freya masuk dengan paksaan dari pamanku. Aku meminta maaf pada Freya karena kelakuan pamanku yang seperti ini. Freya memakluminya. Pertanyaan pamanku sangat banyak. Sampai ada satu yang menarik perhatianku.

'Eya, kenapa kamu mau sama keponakan paman??'

Pertanyaan itu membuat aku dan Freya kebingungan. Pamanku salah tangkap terhadap situasi ini.

'kalian berdua pacaran kan???' kata pamanku yang tiba tiba bertanya sesuatu yang konyol. Aku dan Freya tertawa mendengar perkataab paman. Freya menjelaskan semuanya ke pamanku. Dan pamanku pun mengerti.

Esoknya, aku melihat Freya datang ke arahku pagi hari didepan gerbang sekolah. 'nih, kartu ExWor lu ketinggalan. ' kata Freya sambil mengeluarkan sebuah kartu. Aku berterima kasih pada Freya. Karena Freya tau aku akan bad mood jika kartu ini hilang. Aku melihat Luna dengan wajah yang sama seperti kemarin, kemudian Freya bertanya 'Kenapa?' dengan wajah yang membingungkan. Aku hanya kurang move on. Freya mengalihkan semua perhatianku. Sampai di kelas, Luna memukul mejaku. Alasannya sangat tidak jelas. Alasannya...