webnovel

Orang Tua Baru

Orang sepertiku jarang ada yang mau mengadopsi. Saat sampai dipanti asuhan, pamanku mengisi semua surat surat yang harus diisi. Beberapa saat kemudian, dua orang berjalan ke arah ku dan pamanku. Menghampiri dengan senyuman yang terlihat canggung. Hal itu membuat hatiku menjadi berubah perasaan. Saat sudah berkenalan, pamanku langsung pulang dan berkemas untuk besok. Aku diajak ke rumah orang tua itu. Orang tua itu bernama Fredi dan Mima. Awalnya aku bersikap sopan kepada orang tua itu. Tapi, belum lama sebelum pamanku pergi, mereka mulai diemin dan tidak memperhatikanku. Aku sudah berfikir, mereka bukanlah orang tua yang cocok untukku. Ya, benar saja. Mereka hanya mengambil harta warisan kedua orang tuaku. Mereka mengurasku. Tapi, aku hanya berdiam diri saja. Suatu hari, kedua orang tua itu memintaku untuk mencarikan orang tua itu nafkah. Aku berfikir "bukankah kalian yang harus menjaga dan merawatku selagi pamanku tidak ada?". Saat itu, aku berkata tidak. Siapa sangka? Fredi menamparku, sedangkan Mima yang hanya berdiam diri melihat aku ditampar. Mima melihatnya dengan senyuman yang sangat kejam. Esoknya, sepulang sekolah aku telat kurang lebih 3 menit setelah pelajaran bahasa Indonesia. Fredi sudah berada diluar kelasku. Diujung koridor dekat kelasku, Fredi menarikku dengan tangan yang kokoh. Fredi memarahiku saat itu, hanya karena aku telat 3 menit. Aku ditampar, ditonjok. Awalnya koridor itu sepi, lama lama menjadi ramai dikerumuni oleh banyak orang. Saat Fredi selesai bertingkah, dia berkata 'kamu tidak pulang ke rumah, cari rumah sendiri'

Dibagian kanan bibirku terlihat darah yg mengucur. Ada juga luka dibagian peningku. Aku berjalan ke kelas dikerumuni oleh teman temanku, mereka bertanya apa yang terjadi padaku. Aku hanya berkata 'sekarang kalian tau apa yang dialamin gw, haha'. Seperti biasa, bu Dona menghampiriku dan bertanys dengan nada yabg lembut.

Aku pergi ke tempat ayah dan ibuku sempat tinggalkan, tidak kusangka, aku melihat seseorang disana.