webnovel

Aku yang Baru

Alasannya adalah 'huh, g nyangka ya gw, ternyata lu orangnya ga bisa ngasi kepastian. Gw kira lu orangnya beda sama cowok lain. Ternyata sama aja ' Luna meninggalkanku dengan wajah cemberut dan penuh kesal. Subgguh hal yang tidak biasa untukku. Jika aku simpulkan, Luna marah padaku karena aku mendekati Freya, apakah benar jika Luna cemburu dan suka padaku? Masuk kelas 1 SMA, aku melupakan semua tentabg Luna. Dia bersekolah di Yelita English Internasional school. Aku dan Freya masuk ke sekolah yang sama. Tapi aku mengambil IPS dan Freya mengambil IPA. Aku sangat menginginkan menjadi seorang tentara. Aku tau, menjadi tentara itu susah, tapi jika kita berusaha, itu akan menjadi lebih mudah kan? Freya ingzin menjadi seorang psikolog. Agar dia tau bagaimana cara mengatasi rasa cintaku ini. Haha, sungguh lelucon yang sangat kuno. Apapun itu, Freya tetap mau menjadi sahabat terbaikku. Saat pertama masuk ke sekolah ini, aku merasa ada kehidupan baru yang bisa kubuat lagi. Dari yang dulu aku culun, tidak suka berbicara, sampai di ejek ejek oleh teman sekolah, aku tau aku akan berubah. Masa Orientasi dimulai pada hari senin. Aku melihat semua orang bertatap padaku. Aku merasa aku membuat sesuatu yang salah. Kemudian, salah seorang teman mendatangiku pada hari itu. 'hai, nama gw Dominica, lu bisa manggil gw Doni '. Tidak kusangka, dia adalah orang pertama yang berkenalan denganku. Dia juga ingin menjadi temanku. Pada saat masa orientasi sekolah, aku berkenalan pada semuanya. Pada hari ketiga, Freya menghampiriku saat sedang makan bersama Doni dikantin. Pertama, aku memperkenalkan Freya pada Doni. Begitupun sebaliknya. Kemudia Freya berkata 'eh Dan, percaya ga lu, temen kelas gw suka ama lu anjir, haha, ga nyangka ada yang busa ama lu'. Terkejut? Pasti. Aku pun tidak bisa menyangka bahwa aku disukai oleh orang. Tetapi muka Doni biasa biasa saja, karena Doni tidak tau kalau aku dulu orang yang tidak suka bergaul. Selesai masa orientasi, aku mulai belajar tentang sejarah, hukum dan masih banyak lagi. Pulang sekolah, notif muncul dari hp ku. 'nomor tak dikenal' muncul dari notif WA ku. berkata 'hai Ardan'

Aku menjawab, awalnya aku ragu ragu dia seorang penipu. Tapi sepertinya bukan. 'siapa ya?'

'ini anindita dari kelas IPA 10-1, boleh nanya ga??'

Anindita? Aku tidak pernah mendengar nama itu dikelas 10-1

'Anindita siapa ya??'

'ini Anindita. Hmm.... Ini ni, Nita. '

'Ooohh, Nitaa, kirain siapa. Sorri sorri, btw, mau nanya apa??'

'lu udah ngisi biodata lu blom? Buat kelas kita. Kalo belom diisi ya besok, pengumpulan terakhir. '

Aku senang melihat seseorang berbuat baik padaku. Esoknya, aku mengumpulkan biodataku pada Nita, ketua kelas diruang guru. Sebelum masuk kelas, aku melihat semua orang berlari menuju kantin. Akupun bertanya pada satu orang yangsedang berlari.

'eh, ada apaan si disitu??'

'ada yg ngebully Freya Dan, gw pergi dulu ya!'

Begitu mendengar nama Freya disebut, nama itu membuat kakiku berlari kencang ke kantin. Aku melihat Freya sedang dijambak rambutnya oleh kaka kelas yang menyukai Freya.

'heh! Gw tuh kakel paling ganteng tau ga!'

'buat apa ganteng kalo hatinya ga?'

ucapanku membuat satu kantin memperhatikanku. Mereka semua berbisik satu sama lain.

'lu berani ngelawan gw?? Sini lawan gw kalo bisa!'

Dalam hatiku, aku berkata, jangan takut, lakuin apa yang benar. Perkelahian pun terjadi di kantin. Siapa sangka?? Aku menang. Mereka melukai Freya. Semua orang sepertinya terkejut melihatku seperti ini. Orang orang yang melihatku seperti anak yang pintar dan tidak suka berbuat onar, tidak menyangka aku melawan orang yang paling berkuasa di sekolah ini. Aku belum tau siapa kaka kelas itu. Tapi aku tau, dia akan balas dendam padaku. Aku beristirahat sebentar di tangga dekat kantin saat semua orang sudah masuk. Saat itu, guru yang mengajarkan Sejarah tidak masuk, jadi kelasku diberi jamkos. Aku melihat Freya dan Doni berjalan menujuku. Ditangan Freya sudah ada es batu dan kain. Sedangka. Ditangan doni ada hansaplast dan betadine. 'lu ngapain si ngebela gw? Udh tau tu kaka kelas ngeselin, biarin aja si!!' Freya marah padaku. 'buat apa gw belajar bela diri di luar sekolah kalo ga di pake :)' kataku tersenyum. Tetap saja, Freya memukulku karena melakukan sesuatu yang tidak benar. Saat pulang sekolah, aku bermain basket bersama Doni. Sedangkan Freya yang asik membaca buku. Aku sangat senang, bermain bole basket adalah salah satu hobi ku semenjak kecil. Bola tergenlinding ke arah tembok. Aku mengambil bola dan duduk disana sebentar. Kemudian, aku mendengar seseorang berkata 'AWAS!' tidak kusangka....