Melihat Davila yang datar- datar saja. Monika dan Chika pun akhirnya mengikuti alur untuk bersikap biasa juga. Lagi pula apa yang Davila katakan benar. Toh, cafe ini bukan milik Gio. Selama ini, mereka juga makan selalu membayar, meski Davila notabene pacar Gio, dia tidak pernah memanfaatkan jabatan Gio untuk minta discount atau apalah.
Namun, berbeda dengan Davila yang biasa saja. Sikap Rika justru makin menjadi. Dia seperti sengaja menarik perhatian Davila dengan cara bermanja-manja kepada Gio, bahkan sesekali mencium pipinya dengan genit. Hal itu justru membuat Monika yang geram sendiri.
"Ulet bulu!" Rutuk Monika. Davila sekilas menoleh ke arah Rika, namun dia hanya tersenyum kecil.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com