webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Viper 3

Kate menghela nafas panjang ketika akhirnya ia tersadar. Ia langsung menatap pergelangan tangan kanannya yang terluka. Kate kemudian menoleh ke kanan kirinya. Ia berada di ruangan kecil yang hanya ditutupi oleh tirai tipis.

"Sepertinya aku masih berada di ruang gawat darurat," gumam Kate. Ia lalu mencoba untuk duduk di tempat tidurnya.

Kate meraba saku celananya dan mengeluarkan ponsel dari dalam kantongnya. Setelah itu ia segera menghubungi Lucio. Kate sedikit memiringkan badannya agar bisa melihat apakah ada orang di sekitarnya. Ia mendesah pelan ketika melihat sepasang kaki yang berdiri di balik tirai yang mengelilingi ranjangnya.

"Hola, kenapa kau lama sekali menjawab teleponmu?" bisik Kate begitu Lucio menjawab teleponnya.

"Aku baru tidur. Ada apa?" sahut Lucio.

"Cepat kemasi kameramu dan pergi ke rumah sakit. Aku sedang berada di rumah sakit," jawab Kate.

Lucio terdiam sejenak. "Apa yang kau lakukan di rumah sakit?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com