webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Two Faces 2

Keesokan harinya, di saat jam operasional restoran D'Amelie sedang berlangsung, raut wajah Marie seketika berubah ketika ia membukakan pintu untuk dua orang pria berpenampilan klimis dengan membawa dua tas besar di tangan mereka. Kedua pria itu lalu menunjukkan kartu pengenal mereka pada Marie. Mereka adalah otoritas pengawas restoran yang akan melakukan inspeksi pada restoran D'Amelie setelah menerima laporan dari pelanggan yang menemukan batu kecil dalam hidangan mereka.

"Bisa panggilkan pemiliknya?" ujar salah satu pria klimis yang datang ke restoran. Pria yang dari tanda pengenalnya bernama Jean-Peter.

Marie mengangguk ragu-ragu. "Silahkan tunggu sebentar. Aku akan memanggil pemilik restoran sekaligus kepala juru masak di restoran ini."

Jean-Peter dan rekannya yang bernama Bernard kemudian mengikuti Marie menuju sebuah meja kosong yang ada di tengah restoran. Begitu keduanya duduk, Marie segera melesat ke dapur untuk memanggil Esmee.

----

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com