Malam hari setelah mengantarkan Luca ke tempat tidurnya, William dan Esmee bicara berdua di ruang makan sambil menikmati sebotol wine. Esmee yang membuka percakapan diantara mereka. "Bunga-bunga itu bukan sogokan, kan?"
"Sogokan untuk apa?" sahut William.
"Mungkin kau merasa bersalah setelah aku mendengar kata-kata Ela tadi pagi," timpal Esmee.
William menyesap wine miliknya sebelum ia kembali berbicara pada Esmee. "Kau bisa katakan apapun yang ada di pikiranmu sekarang. Kau mau marah pun aku akan terima. Wajahmu terlihat sangat kesal tadi pagi."
"Aku memang kesal. Semakin kesal ketika mengingat Kate adalah wanita yang pernah kau ajak berhubungan serius sebelum aku. Bisa dibilang Luca adalah bukti cinta kalian berdua. Kalian pasti sangat bergairah waktu itu," sahut Esmee. Ia kemudian menghela nafas panjang dan menggigit bibirnya. Setelah itu Esmee meminum wine-nya sembari mengalihkan perhatiannya ke arah lain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com