webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Sneak Out 12

Esmee meremas kepalanya sendiri setelah jam kerjanya di Libre berakhir. Ia masih mengenakan seragam dapurnya ketika ia duduk di panjang yang ada di ruang ganti sambil menundukkan kepalanya. Beberapa pegawai Libre yang melihatnya tidak banyak berkomentar. Belakangan ini Esmee memang terlihat berbeda dari biasanya.

Hanya Maxime yang sedikit paham tentang kenapa suasana hati Esmee terlihat sangat buruk beberapa hari ke belakang. Tepatnya setelah ia bercerita bahwa ia dan tunangannya kini tinggal terpisah. Setelah para pekerjan lain pergi, Maxime berjalan menghampiri Esmee. Ia menepuk bahu Esmee lalu duduk di sebelahnya.

"Sekarang ada apa lagi?" Tanya Maxime.

Esmee mengangkat bahunya. "Aku juga tidak tahu. Sejak pagi suasana hatiku tidak enak. Aku ingin berbicara dengan William tapi dia tidak menjawab teleponku."

"Kenapa tidak kau datangi langsung ke hotelnya? Dia ada di sana, kan?" Tanya Julius.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com