webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Season of Love 6

"Singkirkan tanganmu," ujar Kate ketika tangan Mateo tiba-tiba meraba pahanya.

Mateo mendengus pelan sembari melirik ke arah Kate. "Kenapa kau menjadi sangat galak sekarang? Padahal dulu kau menyukainya kalau aku menyentuh tubuhmu."

"Itu dulu, bukan sekarang," sahut Kate ketus. Ia kemudian menghempaskan tangan Mateo yang enggan beranjak dari pahanya.

Mateo kembali meletakkan tangannya di atas paha Kate tanpa mempedulikan protes darinya. Kate merasa risih langsung menepis kembali tangan Mateo. "Jangan membuatku kesal, Mateo."

"Diamlah, Kate. Malam ini kita akan bersama sampai kita tiba di Paris. Setidaknya kau bisa bersikap manis sedikit. Atau kau mau menyetir sendiri?" sahut Mateo.

Kate mendesis kesal pada Mateo. "Kau memang selalu suka mengambil kesempatan dalam kesempitan."

"Karena itu aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan," sahut Mateo.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com