webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
409 Chs

Season of Love 3

William dan Luca berdiri di belakang Alexander sebagai pendamping pria untuk pemberkatan pernikahan kedua Alexander. William tertawa pelan ketika ia memperhatikan wajah Alexander yang terlihat gugup. Alexander terus menatap ke arah pintu masuk gereja sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya.

William mendekati Alexander dan berbisik padanya. "Belum terlambat kalau kau mau lari."

Alexander segera menoleh pada William. "Ya, begitu aku lari, Naomi akan menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhku."

Pintu gereja terbuka. Alexander dan William kompak menoleh.

"Sekarang aku benar-benar tidak bisa lari," gumam Alexander.

William menepuk bahu Alexander. "Semoga beruntung, Pa."

Alexander segera menegakkan tubuhnya sementara William kembali ke belakang Alexander. Ia dan Luca saling bertatapan sambil tersenyum. Keduanya kompak berdiri tegak sambil memegang tangan di depan tubuh mereka.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com