webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Prince of Monaco 12

Esmee menatap William yang pergi menjauh begitu saja tanpa menjawab pertanyaannya. Sebelum pergi menyusul William, Esmee melihat tatapan Ibu Luca ketika menatap William yang pergi. Ia menghela nafas panjang lalu segera berlari menyusul William.

Esmee menarik tangan William yang sedang berjalan cepat. "Will, tunggu aku! Kau belum menjawab pertanyaanku."

Tanpa sadar William menghempaskan tangan Esmee dan terus melanjutkan langkahnya.

"William!" seru Esmee.

Seketika William menghentikan langkahnya. Ia menghela nafas panjang dan menoleh pada Esmee. "Apa yang harus kujawab? Tidak ada yang perlu dijawab dan dijelaskan. Aku ingin pergi dari sini secepatnya."

Esmee menatap William sembari berjalan menghampirinya. Begitu tiba di hadapan William, Esmee bisa menyadari sorot mata William yang terlihat frustasi. Sementara itu William hanya bisa menundukkan kepalanya sambil mencoba menghindari tatapan mata Esmee.

"Ada apa, Will? Beritahu aku?" tanya Esmee lembut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com