webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

New Phase 5

Alexander menghela nafas panjang ketika ia kembali masuk ke dalam mobil SUV Bentley yang ia naiki. Naomi yang berada di dalam mobil tersebut langsung membantu Alexander melepaskan mantelnya. "Bagaimana? Sudah puas memberikan kejutan untuk William?"

"Wajahnya seperti seseorang yang baru melihat hantu di siang bolong," jawab Alexander sambil terkekeh.

Naomi melipat mantel milik Alexander dan memangku mantel keluaran rumah mode ternama Paris tersebut. "Lalu? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

Alexander menoleh pada Naomi. "Menurutmu apa yang harus aku lakukan?"

"Kau pasti tidak akan membiarkannya begitu saja, kan?" Naomi balik bertanya pada Alexander.

Alexander menghela nafas panjang sembari menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi. Ia kemudian meminta supirnya untuk segera pergi meninggalkan area tersebut. "Biarkan saja. Ini bukan pertama kalinya dia melawanku. Kita lihat saja apa yang bisa dia lakukan pada restoran itu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com