webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

New Phase 1

Minggu malam, Esmee mengakhiri kerja part-time-nya di klub milik Pierre. Ia berpamitan pada semua staff dapur yang ia kenal. Tidak terkecuali dengan Pedro. Pria bertubuh kurus dengan hidung yang bengkok menyerupai paruh burung itu sedang merapikan sisa-sisa bahan makanan ketika Esmee menghampirinya.

"Pedro, apakah kita bisa bicara sebentar?" tanya Esmee ragu-ragu. Esmee sadar sejak keributan kecil yang terjadi diantara mereka, Pedro seolah tidak menanggapi kehadiran Esmee. Mungkin bagi Pedro, Esmee adalah sosok yang ada dan tiada.

Pedro mendesah pelan. "Tidak perlu berpamitan denganku," jawab Pedro dingin.

"Sekali ini saja. Bisakah kita bicara baik-baik? Aku tidak mau meninggalkan kesan buruk bagi siapapun. Termasuk dirimu," ujar Esmee.

Pedro menghela nafas panjang. Ia meletakkan container berisi makanan di atas meja dapur, lalu berputar menghadap Esmee. "Apa yang mau kau katakan?"

"Aku ingin meminta maaf atas kesalahpahaman kita tempo hari," jawab Esmee.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com