webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Le Petit Prince 7

Charles langsung datang ke apartemen William begitu ia menerima kabar dari kabar darinya. Tidak lama setelah Charles datang, Marion menyusul datang ke apartemen William.

Ketika Charles dan Marion datang, William sedang menenangkan Luca di ruang tengah. Marion segera menghampiri Luca yang terus memeluk William dengan erat.

"Dia seperti ini sejak aku membawanya dari apartemennya," ujar William ketika Marion menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

Marion lalu kembali mengalihkan perhatiannya pada Luca. Ia mengusap-usap Luca. "Kau sudah tidak perlu takut lagi, Luca. Kau aman disini."

Luca perlahan menoleh pada Marion. Namun kemudian ia kembali memeluk William. "Aku takut orang-orang itu akan datang lagi. Mereka selalu berteriak."

William melirik Marion dan Charles. "Dia juga terus mengatakan itu sejak tadi."

William, Charles dan Marion kemudian saling tatap. William terus mengusap-usap punggung Luca. "Apa kau bisa bersama Marion sebentar? Aku harus ke belakang sebentar?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com