webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Lack of Prejudice 4

Esmee datang ke klub milik Pierre dengan wajah berseri-seri. Ia tersenyum dan menyapa staff klub yang sudah mengenalnya. Pierre yang sedang berada di bar ikut tersenyum melihat Esmee yang menghampirinya sambil tersenyum lebar.

"Sepertinya kau sedang senang hari ini," ujar Pierre.

Esmee terkekeh. "Tidak juga. Restoranku baru saja kedatangan pelanggan yang sedikit menyebalkan. Dia membuat semua tamuku pergi."

Pierre tertawa pelan. Ia kemudian meminta minuman pada bartender. Begitu Bartender itu memberikannya minuman, Pierre menyodorkan minuman tersebut untuk Esmee.

"Thanks," ujar Esmee sambil menerima minuman tersebut.

"Kau pasti sudah melalui hari yang berat," sahut Pierre.

Esmee mengangguk-anggukkan kepalanya sambil meminum minuman yang diberikan oleh Pierre. Setelah selesai meminum minumannya, Esmee kembali berbicara pada Pierre. "Tidak juga. Hal seperti itu memang biasa terjadi, kan? Apa kau tidak pernah mengalami hal seperti itu?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com