webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

La Vie Doit Continuer 8

Keesokan paginya di apartemen, Esmee menemukan William yang tergeletak di sofa putih yang ada di ruang tengah. Wajah William memerah dan dari mulutnya, Esmee bisa mencium aroma alcohol yang sangat kuat. Melihat hal itu, Esmee hanya bisa menelan ludahnya. Berarti tadi malam William keluar untuk mabuk-mabukkan.

Esmee menepuk kaki William yang sedang meringkuk di sofa dan berusaha untuk membangunkannya. "Will—"

William melenguh pelan menanggapi Esmee yang membangunkannya.

"Sebaiknya kau pindah ke kamar. Aku sudah mau berangkat," ujar Esmee.

"Jangan pedulikan aku. Berangkat saja," sahut William tanpa membuka matanya.

"Badanmu bisa sakit kalau kau tetap di sini," timpal Esmee.

Alih-alih beranjak dari sofa, William justru merubah posisinya jadi membelakangi Esmee. "Semoga harimu menyenangkan."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com