webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

La Vie Doit Continuer 5

Charles mendengus kesal ketika ia melihat William yang masih tertidur. Ia berjalan mendekati tempat tidur William dan melemparkan bantal ke wajahnya. "Bangun kau, sialan!"

William melenguh panjang sambil meregangkan tubuhnya. Ia langsung menyingkirkan bantal yang dilemparkan Charles padanya. Matanya menyipit menatap Charles. "Kenapa kau terlihat kesal seperti itu?"

"Kau yang membuatku kesal!" Seru Charles. "Apa kau lakukan semalam di klub?"

William memijat pangkal hidungnya. "Aku tidak melakukan apapun."

"Lalu ini apa?" Tanya Charles sambil menunjukkan bungkusan kecil berisi serbuk kristal berwarna putih.

"Oh, itu," gumam William singkat.

"Kau sengaja membuat dirimu teler? Apa yang kau pikirkan?" Charles menggeram kesal.

"Diamlah, Charls. Aku hanya memakainya sedikit," ujar William.

"Sedikit sampai bisa membuatmu tidak sadarkan diri?" sindir Charles.

"Mungkin karena aku sudah lama tidak menggunakannya lagi," sahut Charles.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com