webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

High Temper 9

Setelah dari kampusnya, Esmee langsung menuju Libre dengan ditemani oleh Xavi. Pria itu menuruti perkataan Esmee dengan menunggunya di tempat parkir. Sepanjang jalan menuju Libre, Esmee memikirkan semua kata-kata yang diucapkan Roxane. Tiba-tiba saja ia merasa gelisah.

Bagaimana jika William benar-benar tidak kembali sebelum ia yang memintanya? Apakah ia sanggup bertahan lebih lama di apartemen itu tanpa kehadiran William?

Pertanyaan-pertanyaan itu menghantui Esmee dan membuatnya gelisah. Karena meskipun ia ingin waktu sendiri, namun ia merasa ia tetap menginginkan William di sisinya.

"Anda sudah sampai, Madame," ujar Xavi sambil melirik Esmee dari kaca spion mobilnya.

Esmee diam sambil menatap jalanan yang ada di luar mobil. Nampaknya ia belum menyadari ucapan Xavi.

Ehem.

Xavi sengaja berdehem agar Esmee tersadar dari lamunannya. Esmee akhirnya mengalihkan perhatiannya pada Xavi. "Ada apa?"

"Kita sudah sampai di tempat kerja Anda, Madame," ucap Xavi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com