webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Found The Answer 3

William meringis begitu ia terbangun dari tidurnya. Ia langsung terduduk sambil memijat pangkal hidungnya. William memegang pipinya sembari mendengus kesal. "Ah, sial."

"Apa yang terjadi di klub semalam?"

William menoleh pada Esmee. Wanita sudah membuka matanya dan sedang menatap ke arah William. "Tidak ada apa-apa."

"Lalu bagaimana kau menjelaskan memar di pipimu itu? Julius bilang kau berkelahi di klub," sahut Esmee.

"Bukan masalah besar," timpal William.

"Kalau begitu ceritakan apa yang terjadi," pinta Esmee.

William menggelengkan kepalanya. "Aku tidak melakukan apapun. Pria itu mencoba merebut minumanku. Tanganku refleks memukulnya."

"Tidak biasanya kau seperti ini, Will," timpal Esmee.

"Kau hanya tidak pernah melihatku seperti ini. Aku pernah lebih kacau dari ini," jawab William. Ia kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju ruang ganti.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com