webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Fluttering Heart 4

Esmee, Sven dan ibunya sudah duduk di meja makan ketika William dan Pascal akhirnya turun dan bergabung bersama mereka. William berjalan ke meja makan sambil merangkul Pascal yang sudah terlihat ceria. Pascal segera duduk di kepala meja makan. Ia menatap kue ulang tahun yang sudah dilengkapi lilin dengan mata yang berbinar.

Sementara itu, William segera duduk di sebelah Esmee. "Marie tidak datang?"

"Marie sedikit terlambat," jawab Esmee.

William menganggukkan kepalanya. Ia lalu menatap Pascal sembari tersenyum. William kemudian mengalihkan perhatiannya pada Sven yang duduk di sebelah Pascal. Tatapan William dibalas dengan sebuah anggukan pelan oleh Sven. Setelah itu Sven mengalihkan perhatiannya pada Pascal.

"Kau sudah siap?" tanya Sven pada anak laki-lakinya itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com