webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Entre Nous 13

William menghela nafas panjang ketika mobil yang ia naiki mulai memasuki area manor milik keluarganya. Ia tersenyum simpul ketika melihat Dimitri sudah berdiri di depan bangunan utama yang menjadi rumah tinggal sejak kecil. William kemudian menoleh pada Charles. "Bukan kau, kan, yang berinisiatif memasang spanduk konyol itu?"

Charles yang sedang fokus dengan ponselnya kemudian mengalihkan perhatiannya pada bagian depan bangunan utama kediaman Hunter. Ia langsung terkikik ketika melihat spanduk bertuliskan 'Welcome home' yang dipasang di pintu depan rumah tersebut. "Aku tidak pernah meminta Dimitri memasang spanduk seperti itu. Lagipula spanduk itu bukan gayaku."

William berdecak pelan. "Dimitri terkadang memang suka berlebihan."

Mobil yang dinaiki oleh William dan Charles akhirnya berhenti di dekat Dimitri. Dengan cekatan Dimitri langsung membukakan pintu mobil tersebut. Pria paruh baya itu lalu menyapa William yang keluar dari mobilnya. "Selamat datang kembali, Tuan."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com