webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · สมัยใหม่
Not enough ratings
409 Chs

Before Summer 9

Mata Esmee membulat begitu Marie memberitahunya bahwa ia mungkin akan pergi ke Paris. "Kau sungguh-sungguh akan perg ke Paris?"

"Kau tidak percaya kalau aku akan pergi ke Paris?" Marie balik bertanya pada Esmee.

"Bukan begitu. Hanya saja–"

"Apa?"

"Siapa yang akan menjaga adikmu kalau kau pergi ke Paris? Apa dia akan ikut bersamamu?" Tanya Esmee.

"Saudara ibuku bersedia menampungnya. Jadi dia akan tinggal bersama mereka," jawab Marie. Ia tertawa pelan. "Untuk pertama kalinya aku bisa memikirkan diriku sendiri. Aku juga ingin seperti kau dan Sven yang berani memulai kehidupan di tempat baru. Ya, kau tahu apa yang selalu menahanku."

Esmee tersenyum simpul menanggapi ucapan Marie. "Ya, kau pantas mendapatkannya."

"Di tempat bibinya, adikku bisa belajar di sekolah seni untuk melatih bakatnya. Aku yang akan membiayainya agar suatu hari dia tidak perlu bergantung pada orang lain lagi," ujar Marie.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com