webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · ชีวิตในเมือง
Not enough ratings
409 Chs

At The End of Day 8

"Kau dengar yang barusan dia katakan, Charls?" tanya William pada Charles yang sama terkejutnya dengan dirinya.

Charles menganggukkan kepalanya sambil terus memperhatikan Luca. William lalu kembali menatap Luca. "Coba kau katakan lagi."

Luca menggigit bibirnya sembari menatap William dan Charles bergantian. Sementara itu, keduanya menanti kalimat yang akan keluar dari mulut Luca dengan tidak sabar. William menatap Luca dengan penuh antusias. Ia benar-benar terkejut ketika mendengar suara Luca yang menyebut kata 'pa'.

Meskipun Luca mengucapkan kalimatnya dengan sangat singkat, namun hal itu membuat William merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Perasaan yang sulit diungkapkan hingga membuat dada William terasa sesak dengan perasaan haru, bahagia, terkejut dan bingung sekaligus.