Pak Hasan ingin keluar, tetapi Argat menyuruhnya untuk tetap di dalam dan membiarkannya saja yang keluar. Setelah Argat keluar, aku juga ikut keluar untuk melihat dengan jelas. Tak lama kemudian orang yang berada di dalam mobil itu keluar. Aku terkejut saat mengetahui Tante Nurnara yang sudah mengehentikan kami. Caranya menghentikan kami itu sangat berbahaya. Bagaimana kalau mobil kami lepas kendali dan menabraknya? Kami semua akan celaka.
"Kalian tidak bisa kabur," ucap Tante Nurnara.
Bagaimana Tante Nurnara mengetahui kalau kami akan pergi? Dia menuduh kami hendak melarikan diri darinya. Padahal kami tidak ingin mempermasalahkan keributan yang terjadi waktu itu. Namun sampai saat ini Tante Nurnara menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Bahkan sampai kapan pun dia tidak akan membuat hidup kami menjadi tenang.
"Delisa masuklah. Aku akan segera menyusul," suruh Argat.
"Tidak. Aku ingin tetap di sini," tolakku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com