"So, bagaimana? Apa kau bersedia menemaniku malam ini?" tanya Adley lagi. Selain berharap banyak, dia juga ingin memastikan bahwa Michelle memang bersedia menemaninya untuk satu malam ini saja. Betapa dia sangat menunggu momen berdua bersama Michelle seperti sekarang.
Ah, membayangkannya saja sudah sangat indah. Bagaimana jika itu tidak hanya sekadar bayangan, melainkan nyata berada di depan mata. Sungguh tidak sabar rasanya ingin segera melihat body seksi wanita itu.
"Kau sangat licik, Adley!"
"Lantas, bagaimana denganmu, Nona. Apa kau juga bermain dengan sehat? Kurasa tidak." Adley menatap nanar wajah Michelle, lalu tersenyum kecut.
"Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku?" Adley bangkit dari tempat duduknya. Perlahan dia menghampiri Michelle dengan sebelah tangan yang dijejalkan ke dalam saku celana yang dia kenakan.
Langkahnya terhenti tepat di samping Michelle. Dia berdiri menghadap wanita yang kini justru tengah menghadap ke arah lain. Berdiri membelakangi Adley.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com