Andrew menyunggingkan senyum miring dengan raut wajah tak suka, ia melipat tangan di depan dada sambil mencibir Ben. "Kau sangat percaya bahwa yang datang ini adalah teman bisnismu?" Andrew tersenyum miring.
Andra menghela napas panjang, ia sebenarnya malas menanggapi pria ini.
"Apa urusanmu datang ke sini?" tanya Ben tanpa basa-basi, ia sangat sibuk jadi hanya ingin pembicaraan ini langsung ke inti.
"Kau tidak mempersilakan aku untuk duduk dulu?" tanya Andrew dengan sebelah alis terangkat naik, "Presdir macam apa yang tidak menghargai tamunya–"
"Kau tamu yang tidak diinginkan kehadirannya, Andrew. Jangan merasa menjadi orang yang penting di sini, bahkan aku bisa langsung mengusirmu." Andra memotong dengan kalimat yang pedas, pria itu sudah frustasi dengan pekerjaan, ditambah lagi dengan kehadiran Andrew yang semakin membuatnya pusing.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com