Bimo mengantarku sampai ke teras rumahnya, masih tertempel kompres bye-bye fever di kening, tertutup oleh sebagian rambut depannya yang halus.
Kucubit sedikit kaos depannya dan ku goyangkan pelan. "Aku pulang ya, cepet sembuh." ucapku dengan senyum simpul sok manja.
Dia tersenyum gemas padaku, lalu sambil mengusap rambutku ia bilang, "Iyaa, makasih ya. Besok aku sembuh."
"Amiin," timpalku mengamini.
"Hehe, hati-hati pulangnya yang, maaf aku gak bisa anter kamu pulang."
"Iya, kan pulang sama Babas. Kamu istirahat lagi ya abis ini."
Bimo mengangguk. "Kalo udah sampe rumah kabarin aku ya. Bas, ti-ati bawa motornya."
Ibas hanya menunjukkan gestur hormat, seakan dia bilang 'siap! komandan' pada Bimo.
"Dadah Bimoo ... besok kalo udah sembuh aku traktir bakso mas Momon deh, hehe."
Bimo terbahak, lalu mengangguk sambil terus terbahak tak henti-henti.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com