aku terdiam di ruang istirahat yang ada di kantor, tiba tiba pipi ku di tempel dengan minuman dingin yang dibelikan Song mi, "ya, kenapa kamu melamun sendiri" ucapnya, "ini untuk mu" lanjutnya. "ah, terima kasih Nunna" ucap ku. "kenapa ? kenapa? ada apa yang membuat mu melamun begitu?" tanya nya lagi sambil meminum kopi miliknya. aku menggelengkan kepala ku "tak ada apa apa nunna" jawab ku "jinjja? ceritakan saja pada ku kalau ada sesuatu aku pasti akan mendengarkan mu" ucapnya, aku tersenyum. banyak sekali orang orang baik disekitarku, dan aku sangat mensyukuri itu.
"Pak Kang ayo kita pulang ini sudah malam" ucap Bu Song pada ku, "aku masih ada beberapa pekerjaan yang belum aku selesaikan" jawab ku, "andwae, kamu harus mengerjakannya dirumah" ucapnya, "wae? waeyo?" tanya ku penasaran. "apa kamu tidak takut sendirian di kantor?" tanya Bu Song, aku menghela nafasku panjang "Bu Song, tolong jangan membuat ku takut" ucap ku ketakutan, aku mudah takut dengan hantu sejujurnya.
aku mengerjakan editan ku sampai larut malam. ditengah kefokusan ku mengedit tiba tiba aku mendengar suara pintu terbuka yang membuat bulu kuduk ku merinding.
Krietttt
aku menoleh kearah pintu yang terbuka, dengan gemetar aku menatap kearah pintu itu.
"kamu belum pulang?" tanya Pak Kangwon yang baru saja keluar dari ruangannya, aku menghela nafasku panjang setelah ketakutan ku.
ternyata itu pak kangwon yang baru saja keluar dari ruangannya.
nyaris saja jantung ku kambuh dikantor.
"aku akan pulang sekarang pak" ucapku, "ayo ku antar, aku juga akan pulang" ucap Pak Kangwon, "eh, anu, aku bisa naik taxi pak" tolak ku, "tak apa, ini sudah malam aku akan mengantar mu pulang" ucapnya, aku yang tak bisa menolak lagi pun akhirnya ikut dengan pak Kangwon.
"terima kasih banyak pak Kangwon sudah mengantar ku" ucap ku sambil tersenyum. "aku akan masuk sekarang" lanjut ku, "arraseo" ucapnya dengan menampilkan senyumnya.
aku duduk di teras apartment ku, sambil memandang ke arah langit. aku terdiam sambil memikirkan pilihan ku yang memutuskan datang keacara reuni sekolah kami.
hari yang ditunggu untuk sebagian orang itu tiba, aku banyak bertemu dengan teman teman sekelas ku yang dulu, mereka sangat berbeda dengan saat masih sekolah, kecuali aku yang sama sekali tidak berubah.
aku duduk diantara Younghee dan Taera sambil sesekali bertukar cerita kami juga tertawa mengingat masa masa sekolah kami.
tak lama Hajun dan Jaewon datang keacara reuni bersamaan, karena sudah saling mengenal Jaewon menghampiri ku dan menyapa ku "kamu datang juga?" tanya nya, aku menganggukan kepala ku, "kenapa kamu tidak bilang, kita bisa pergi bersama" ucap Jaewon pada ku, "aku pergi bersama Younghee" jawabku. "kalau begitu aku akan pergi ke perkumpulan kelas ku dulu ya" ucap nya yang ku sauti anggukan. "kamu mengenal Jaewon? daebak" ucap Taera pada ku "dia salah satu siswa yang paling sulit untuk didekati dulu" lanjutnya, "ah, dia seorang dokter di rumah sakit yang sering aku kunjungi" jelas ku pada Taera, "mengapa kamu kerumah sakit? kamu baik baik saja kan?" tanya nya lagi, "aku memiliki penyakit di Jantung ku, sudah hampir satu tahun ini aku menjalani pengobatan di rumah sakit yang sama dengan tempat praktek Jaewon" ucap ku sambil tersenyum, "pasti sangat berat menghadapi nya sendiri" ucap Taera pada ku, aku hanya tersenyum, "dia memiliki aku, tenang saja" ucap Younghee untuk mencairkan suasana.
"bukan kah kamu dan Hajun dulu sangat dekat? kalian tidak saling menyapa?" tanya Taera pada ku, aku menggelengkan kepala ku. "sepertinya aku membuat kesalahan padanya" ucap ku. "oh ? jinjja?" tanya Taera, aku menganggukan kepala ku.
"kenapa kamu membuat dirimu menjadi seperti itu? kamu tidak ada salah apapun kan sama dia" omel Younghee pada ku. "tak apa, lagi pula aku tidak tahu harus menjawab apa" ucap ku. "aish, kenapa kamu begitu baik Hansoo-ya" ucap Younghee.
aku tidak begitu baik, aku hanya menerima keputusannya.
"tak apa Younghee-ya, aku bisa pulang menggunakan taxi, lagi pula apartment mu lebih dekat dari sini" ucap ku, "arraseo arraseo, kamu memang sangat sulit untuk di bujuk, aku akan menunggu mu sampai naik ke taxi okay" ucap Younghee Khawatir, aku terkekeh.
"Hansoo-ssi, kamu mau pulang? ayo ku antar" ajak Jaewon pada ku. "ah, aku akan naik-" ucap ku ter potong "sudah naik saja" ucap Younghee sambil mendorong pelan pungung ku masuk kedalam mobil Jaewon. "Jaewon-ssi tolong jaga sahabatku okay?" ucap Younghee dari kaca jendela, "aku akan menjaganya dengan baik" ucap Jaewon sambil tersenyum pada Younghee, aku hanya menggeleng pada keduanya.
"maaf membuat mu berkendara untuk ku" ucap ku merasa tak enak, "kita satu arah, jangan khawatir" ucap nya.
"bagaimana pekerjaan mu?" tanya nya membuka pembicaraan. "berjalan lancar, bagaimana dengan mu?" tanya ku kembali. "seperti biasa. kurasa tadi aku sedikit terlambat datang ke acara Reuni nya, aku ada janji temu dengan keluarga ku sebelum pergi ke acara Reuni." jelasnya, Aku menganggukan kepalaku, "apakah kakak ku bersikap baik? kamu harus melapornya pada ku jika dia membuat mu terbebani" ucapnya.
woahh, jadi mereka benar benar saudara kandung
aku hanya tersenyum sambil menganggukan kepala ku "Pak Kangwon orang yang baik, dia banyak membantu ku" ucap ku "begitu? syukurlah" ucapnya sambil fokus menyetir kendaraan nya. "oh iya kamu tidak memiliki adik atau kakak?" tanya Jaewon lagi. aku menggangukan kepala ku, "itu sedikit mengurangi beban ku karena aku memiliki penyakit ini, tak ada yang merasa sedih ketika aku tinggal sewaktu waktu" ucapku
setelah membereskan apartment, aku duduk di meja kerja ku sambil membaca beberapa email masuk yang dikirim kepada ku. aku menoleh kearah foto aku dan ibu ku yang ku pajang di meja kerja ku. aku tersenyum pada foto itu sambil menghela nafasku panjang.
Hujan kini sudah berubah menjadi gerimis, aku memilih untuk pergi ke supermarket yang dekat dengan rumahku. aku mengenakan hoodie berwarna lilac milik ku, sambil membawa payung di tangan sebelah kiri, aku berjalan menuju Supermarket.
aku memandang jalanan yang sudah basah karena air hujan dengan perasaan senang sambil memandangi sekeliling.
DDRRTTT
aku merogoh kantong Hoodie ku dan mengambil ponsel ku yang bergetar.
"hmm, waeyo?" tanya ku pada Younghee pada sambungan telephone itu.
"neo eodiya?" tanya nya pada ku
"aku akan pergi ke supermarket, wae?" tanya ku
"ya, apa aku bisa menumpang di apartment mu?" tanya nya,
"waeyo?" tanya ku.
"kamar apartment ku sedang di perbaiki, boleh yaaa" ucapnya padaku.
"Arraseo, arraseo. aku juga akan segera kembali ke apartment ku" ucap ku.
"aaaa Hansoo-ya neomu johaa" ucapnya senang, aku hanya terkekeh dan menutup ponsel ku.
GREBBB
seseorang menarik tangan ku yang satunya, aku yang kaget sontak membulatkan mataku. "hati hati kamu hampir terjatuh kelubang itu" ucap nya.
"ah, terima kasih" ucap ku pada laki laki yang lebih tinggi dari ku, ia membawa payung dan memakan Coat berwarna coklat muda . wajahnya mengingatkan aku pada seseorang. aku memang tidak pandai mengingat seseorang, tapi berbeda dengan orang yang tampan. namun aku lupa pernah melihatnya dimana.
ia kembali berjalan kearah berlawanan.