GALAU

Perlahan Felicia bangun dan menatap suaminya. Pria tampan itu memiliki mata yang menawan, dalam, dan tajam. Juga dingin, yang membuat orang lain tidak berani menatapnya. Hidung yang begitu kokoh, memberi kesan angkuh dan sombong. Bibirnya yang tipis memberikan kesan kasar dan kuat.

Dari tampilannya, terlihat jelas kalau Kevin adalah pria yang kasar dan dingin yang tidak mudah didekati.

"Singkirkan pandangan itu dariku. Kamu tidak pantas menatapku seperti itu," desis Kevin lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian.

Felicia hanya mengerutkan keningnya karena tidak mengerti dengan ucapan sang suami.

Sembari memilih pakaian yang akan dia kenakan, Kevin berkata, "Aku menikahimu karena terpaksa, jadi jangan pernah jatuh cinta padaku kalau kamu tidak mau sakit hati."

"Tapi, Mas. Bukankah tadi malam kita–"

"Sssttt …," desis Kevin. "Yang tadi malam hanya percobaan," lanjutnya dengan seringai licik.